Sukses

Kobe Bryant Meninggal, Dallas Mavericks Ikut Pensiunkan Seragam Nomor 24

Meski Kobe Bryant kerap merepotkan kala berhadapan, Mavericks berencana memesiunkan seragam nomor 24 milik mereka.

Liputan6.com, Dallas - Pengaruh Kobe Bryant tidak hanya terasa bagi LA Lakers, klub yang diperkuatnya selama 20 tahun. Dunia olahraga, hiburan, hingga politik merasa ikut kehilangan menyusul kecelakaan helikopter yang merenggut nyawanya, Minggu (26/1/2020).

Tidak heran jika banyak yang memberi penghormatan. Salah satunya Dallas Mavericks, rival Lakers di Wilayah Barat.

Meski Kobe Bryant kerap merepotkan kala berhadapan, Mavericks berencana memesiunkan seragam nomor 24 milik mereka. Angka itu merupakan salah satu jersey yang dikenakan Bryant selama berkarier di NBA.

"Warisan Kobe Bryant melampaui bola basket. Maka kami memutuskan seragam 24 tim tidak akan dipakai lagi," tulis pemilik Mavericks, Mark Cuban, dilansir KSL Sports.

Guard Utah Jazz Donovan Mitchell juga memiliki inisiatif sama. Namun, karena tidak memiliki otoritas, dia mendesak petinggi NBA bertindak.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Permintaan Bintang Jazz

Melalui akun Twitter, Micthell meminta NBA mengatur agar seluruh tim memesiunkan jersey nomor 24. Kicauannya kemudian mendapat respon dari rekan setim Royce O'Neale.

Dia meminta NBA tidak hanya memarkir jersey 24, melainkan juga seragam nomor 8.

3 dari 3 halaman

Kecelakaan Fatal

Bryant meninggal akibat kecelakaan helikopter. Turut tewas delapan orang lain, termasuk sang putri Gianna.

Dilansir New York Times, lokasi jatuhnya helikopter Bryant terbilang sulit dicapai. Walhasil, otoritas setempat kerepotan memulihkan jasad Kobe beserta korban lainnya dari lokasi.

"Kami akan melakukan pekerjaan kami dengan teliti, cepat, dan kesabaran," kata dokter Jonathan Lucas. "Kami melakukan segalanya yang kami bisa untuk mengonfirmasi identitas dan memberikan kabar kepada keluarga korban," ujarnya lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.