Sukses

Status Underdog yang Bisa Menguntungkan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2019

Timnas Indonesia U-22 tergabung di Grup B cabor sepak bola SEA Games 2019 bersama Thailand, Vietnam, Singapura, Laos, Brunei.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Indonesia amat berhasrat menyudahi penantian panjang meraih medali emas cabang olahraga sepak bola di ajang SEA Games.

Timnas Indonesia U-22 sudah terlampau lama paceklik medali emas di ajang SEA Games. Medali emas terakhir direbut pada edisi 1991 alias 28 tahun silam.

Dalam beberapa edisi SEA Games terakhir, laju Timnas Indonesia U-22 untuk menyudahi paceklik emas selalu terjegal. Pada edisi 2011 dan 2013 Tim Garuda Muda harus puas dengan medali perak.

Sementara pada SEA Games 2017, Timnas Indonesia hanya membawa pulang medali perunggu. Fakta ini ternyata membuat tim asuhan Indra Sjafri ini tidak diperhitungkan sebagai kandidat juara.

Bek Timnas Singapura U-22, Jordan Vestering, tidak menganggap Witan Sulaeman dan kawan-kawan sebagai pesaing serius. Singapura lebih mewaspadai Thailand dan Vietnam sebagai calon juara.

"Tim seperti Thailand Vietnam sangat kuat dari sisi teknik dan fisik. Kami harus siap menghadapi tingkat intensitas yang tinggi di SEA Games," jelas Vestering, seperti dilansir situs resmi Federasi Sepakbola Singapura.

Tergabung di Grup B, selain melawan juara bertahan, Thailand, Timnas Indonesia U-22 juga bersaing dengan Vietnam, Laos, dan Brunei Darussalam untuk lolos ke semifinal.

Status underdog bisa jadi keuntungan bagi Timnas Indonesia U-22. Mereka akan bermain lebih lepas dan tidak terlalu terbebani.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fokus Tim Sendiri

Selain itu, pasukan Indra Sjafri bisa lebih fokus terhadap kekuatan tim sendiri. Misi untuk tampil mengejutkan di fase grup bakal diusung Garuda Muda di SEA Games 2019.

Lima pertandingan penyisihan Grup B, akan dimainkan di tiga venue, yakni City of Imus Grandstand, Stadion Rizal Memorial, dan Stadion Binan. Seluruh venue menggunakan rumput artifisial sehingga perlu antisipasi dari seluruh kontestan mengingat rata-rata tim lebih fasih bermain di lapangan berumput asli. Timnas Indonesia U-22 akan bermain dua hari sekali.

3 dari 3 halaman

Final 10 Desember

Juara dan runner-up setiap grup berhak lolos ke semifinal yang dimainkan pada 7 Desember dan final digelar pada 10 Desember 2019. Partai semifinal dan final seluruhnya dimainkan di Stadion Rizal Memorial, Manila.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.