Sukses

8 Peserta Liga 1 2019 Dapat Lisensi Klub Profesional AFC

Jakarta- Komite Lisensi Klub PSSI sudah membuat keputusan terhadap pengajuan lisensi klub AFC 2019 yang dilakukan klub-klub peserta Shopee Liga 1 2019. Dari 16 klub yang mengajukan lisensi klub profesional AFC, delapan klub dinyatakan lolos. Namun ada dua klub yang lolos dengan catatan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pengajuan lisensi klub AFC 2019 merupakan rangkaian proses verifikasi dan lisensi bagi klub sepak bola profesional agar bisa berpartisipasi di kompetisi internasional yang diselenggarakan oleh AFC, seperti Liga Champions Asia maupun Piala AFC.

Ada 16 klub Liga 1 2019 yang berpartisipasi dalam kegiatan Club Licensing tahun ini. Seperti biasa, ada tiga kategori keputusan terkait pengajuan lisensi ini, yaitu granted atau dinyatakan lolos, granted with sanction yang artinya lolos bersyarat, dan rejected atau ditolak.

Dari total 16 klub Liga 1 2019 yang mengajukan lisensi tersebut, ada enam klub yang mendapatkan status granted atau lolos untuk mendapatkan lisensi klub AFC. Keenam klub itu adalah Arema FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, dan PSM Makassar.

Sementara itu, ada dua klub tambahan yang dinyatakan lolos, tapi masih dengan catatan, atau yang disebut granted with sanction. Pemuncak klasemen sementara Liga 1 2019, Bali United, dan juara Liga 1 2017, Bhayangkara FC, merupakan dua tim yang masih harus memperbaiki data yang bisa dikumpulkan hingga jelang musim kompetisi AFC 2020.

Sebagai catatan, Bhayangkara FC pernah merasakan pahitnya tak memiliki lisensi klub AFC. Juara Liga 1 2017 itu tidak bisa berpartisipasi di kompetisi AFC 2018 karena permasalahan lisensi klub, yang akhirnya membuat Persija Jakarta dan Bali United sebagai wakil Indonesia di Piala AFC 2018.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

5 Aspek yang Harus Dipenuhi

Dalam kegiatan AFC Club Licensing 2019 ini, terdapat 5 kriteria penilaian yang dievaluasi, yaitu menyangkut keolahragaan, infrastruktur, personal dan administrasi, legal, dan finansial.

"Harapannya dengan adanya standar ini, klub sepak bola profesional di Indonesia memiliki referensi untuk standar kualitas manajemen klub yang selalu menjadi prioritas dalam pengembangan sepak bola modern, baik dari AFC maupun PSSI," ujar Timmy Setiawan selaku Chairperson dari Club Licensing Committee PSSI seperti dilansir situs resmi federasi.

Tahun ini menjadi catatan tersendiri ketika Club Licensing Departement hadir dalam rangka asistensi bagi klub-klub yang membutuhkan. Madura United, Persebaya Surabaya, Persela Lamongan, dan PSIS Semarang termasuk empat klub besar yang menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam process Licensing dari tahun sebelumnya.

Club Licensing Department sendiri memiliki pekerjaan rumah untuk segera diselesaikannya, yaitu sosialisasi lisensi nasional Liga 1 dan persiapan regulasi lisensi nasional di Liga 2, termasuk perumusan aspek bisnis yang sudah mulai diterapkan di beberapa federasi negara di Asia.

"Mewakili teman-teman Club Licensing Department, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan Club Licensing Officer Liga 1 yang telah bekerja keras untuk menjadi bagian pertumbuhan sepak bola nasional yang kita banggakan," ujar Yulius Amos selaku Club Licensing Manager.

Sumber: PSSI

Disadur dari Bola.com (Penulis Benediktus Gerendo/ Editor Aning Jati, Published 14/10/2019)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.