Sukses

MotoGP: Zarco Takut Kariernya Hancur Jika Bertahan di KTM

Pembalap Prancis, Johann Zarco, mengaku takut kariernya bakal hancur jika tetap bertahan bersama KTM di MotoGP.

Silverstone - Johann Zarco takut kariernya bakal hancur jika tetap bertahan di KTM pada MotoGP 2020, tanpa ada sinyal kemajuan. Faktor itulah yang membuat pembalap asal Prancis itu memutuskan meninggalkan KTM akhir musim ini. 

Johann Zarco sebenarnya terikat kontrak di KTM hingga akhir musim MotoGP 2020. Namun, dia memutuskan hengkang setahun lebih awal, sehingga mengejutkan para pencinta MotoGP serta pembalap-pembalap lain.

Keputusan itu mengejutkan karena Zarco terancam bakal turun kasta musim depan karena kemungkinan tak ada kursi kosong di MotoGP. 

Mantan pembalap Yamaha Tech 3 tersebut kesulitan beradaptasi dengan motor KTM. Setelah melewati 11 seri dengan menggeber motor RC16, Zarco masih tercecer di posisi ke-17. 

Zarco mengatakan jika tetap lanjut memperkuat KTM pada 2020 tanpa meraih hasil lebih baik, maka dirinya hanya melakukannya demi uang. Dia tak mau seperti itu. 

Saat ditanya apakah dia telah gagal dengan proyek di KTM, Zarco menjawab dengan blak-blakan. 

"Mungkin iya. Tapi rasanya jika saya masih lanjut untuk tahun depan dan tidak bisa meraih hasil lebih baik, maka saya bukan hanya membuat proyek gagal, tapi juga menghancurkan karier saya," ujar Zarco, seperti dilansir Motorsport, Jumat (23/8/2019). 

"Itu ketakutan terbesar saya. Itulah mengapa saya memilih memberikan diri sendiri kesempatan untuk melakukan sesuatu yang lain daripada menunggu satu tahun lagi bersama KTM di MotoGP," imbuh Johann Zarco.  

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bicara Jujur ke KTM

Johann Zarco mengatakan memilih berterus terang kepada KTM soal alasannya ingin memutus kontrak lebih awal. 

"Saya bilang ke KTM, dengan jujur, jika saya menerima finis ke-15 (di setiap balapan), hanya untuk memenuhi tugas, artinya saya hanya membalap demi uang Anda. Saya tak ingin melakukan itu. Mungkin nanti, 10 tahun lagi, tapi bukan sekarang," urai Zarco. 

"Saya berbicara kepada orang-orang di sekitar saya, Jean-Michel Bayle (pelatih balap) juga, tapi semua orang mengatakan tak bisa memilih untuk saya." 

"Tentu saja jika Anda berpikir logis, Anda tak punya pilihan, atau pilihannya tetap di MotoGP tahun depan, serta mendapat bayaran yang bagus.  Secara logis Anda memilih tetap lanjut di MotoGP. Tapi perasaan saya sangat buruk. Jadi, saya berkata tidak. Ini bukan cara yang saya inginkan," imbuh Zarco. 

Zarco juga menegaskan siap memberikan yang terbaik hingga akhir musim hingga kontraknya di KTM berakhir. 

Sumber: Motorsport

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.