Sukses

Ketimbang Sakit Hati Dituduh Match Fixing, Arema FC Fokus ke Tim

Manajemen Arema FC sendiri menegaskan sakit hati dengan tudingan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Manajemen Arema FC menegaskan tak mau serius menanggapi tudingan match fixing. Mereka memilih fokus pada performa tim.

Sebelumnya, nama Arema FC kembali disangkutkan dengan match fixing. Dalam acara unjuk wicara (talk show) di sebuah stasiun televisi swasta, seorang narasumber mengaku mengetahui ada perintah dari seorang anggota Komite Eksekutif PSSI berinisial IB terkait pertandingan antara Arema dan Borneo FC pada kompetisi musim lalu.

Selain itu, narasumber yang disebut sebagai salah seorang perangkat pertandingan ini- menyebut bahwa IB juga mengatur laga Arema dan Bhayangkara FC pada gelaran Piala Presiden musim lalu.

Manajemen Arema FC sendiri menegaskan sakit hati dengan tudingan tersebut. Namun, mereka tak mau berlarut-larut memikirkan masalah ini, apalagi sampai merusak persiapan mereka.

"Kami lebih memilih fokus mempersiapkan diri Piala Indonesia dan Piala Presiden," kata Media Officer Arema FC, Sudarmaji.

"Sebagai hiburan rakyat, sepak bola tak boleh tersandera," sambungnya.

Lebih lanjut, Sudarmaji mengaku menyerahkan pengusutan dugaan ini pada para penegak hukum. Arema, menurutnya, percaya pada kemampuan aparat kepolisian untuk menuntaskan masalah tersebut.

"Kami sangat percaya dengan para penegak hukum," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Lakukan Langkah Hukum

Lebih lanjut, Sudarmaji memastikan pihak Arema tak akan membawa persoalan tudingan narasumber ini ke jalur hukum. Menurutnya, hal tersebut terlalu jauh.

"Janganlah. Terlalu jauh itu," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Saran

Namun demikian, Sudarmaji melontarkan saran bagi acara unjuk wicara tersebut. Menurutnya, selain pengakuan narasumber tersebut, perlu ada tanggapan penyeimbang dari pihak-pihak yang dituding.

"Acara itu kan sifatnya diskusi dan juga merupakan karya jurnalistik. Tentu perlu ada cover both side," tandasnya.

Sumber: bola.net

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.