Sukses

Kapten Sriwijaya FC Akui Diteror Mafia Bola Jelang Lawan Arema FC

Salah satu pentolan Sriwijaya FC, Yu Hyung Koo diterpa isu sudah menerima suap dari mafia bola jelang Liga 1 lawan Arema FC.

Liputan6.com, Palembang - Jelang pertandingan terakhir Liga 1 antara Sriwijaya FC melawan Arema FC di Malang, pada tanggal 6 Desember 2018 mendatang diramaikan dengan isu adanya tawaran suap dari mafia bola.

Hal ini diakui Yu Hyun Koo, Kapten Sriwijaya FC, yang beberapa kali dihubungi komplotan mafia bola, tepatnya pada laga away seusai melawan Bhayangkara FC.

"Sejak saat ini banyak yang menghubungi saya, setiap laga away. Ada yang telepon sampai WhatsApp. Tapi saya tolak terus, saya langsung lapor Pak Ucok (manajer tim)," ujarnya kepada Liputan6.com, saat ditulis Kamis (6/12/2018).

Gelandang serang Sriwijaya FC ini bahkan diiming-imingi uang Rp 400 Juta, dengan persyaratan melakukan pengaturan skor.

Bahkan dia mau diajak ketemu seseorang yang menghubunginya tersebut, namun pemain yang sudah bergabung di Sriwijaya FC sejak tahun 2015 ini menolak secara tegas.

“Yang mau bertemu dengan saya itu katanya bos mereka, tapi saya tidak mau. Mereka minta saya atur, siapa saja pemain yang mau dikasih, bisa kiper atau pemain belakang," katanya.

Hingga saat ini Yu Hyun Koo tidak tahu siapa yang menghubunginya itu. Ia pun menduga oknum yang menghubunginya tersebut adalah pelaku judi bola atau oknum manajemen klub.

Namun Pesepakbola asal Korea Selatan (Korsel) ini membantah isu, jika dia menerima tawaran mafia bola tersebut, terlebih menyeret nama Arema FC.

"Saya juga bingung kenapa jadi begini yang tersebar. Sampai dari pihak manajemen Arema marah. Tidak benar itu, tidak ada yang menghubungi saya mengatasnamakan Arema FC," ujar pemain Sriwijaya FC ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mafia Bola

Diungkapkan Asisten manajer Sriwijaya FC Ahmad Haris, isu yang dihembuskan ini diduga jadi upaya oknum tertentu yang tidak ingin laga Sriwijaya FC dan Arema FC berlangsung secara fair play.

"Intinya ada pihak yang mau mengambil kesempatan. Mudah saja, tidak usah dipedulikan, diabaikan saja dan kedua tim fokus pada persiapan," ucapnya.

Sebelumnya muncul pemberitaan yang mengatakan, ada upaya penyuapan dari Arema FC ke pemain SFC, yaitu berupa pengaturan skor dari mafia bola.

Isu ini semakin memanas ketika ada dugaan oknum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang turut campur dalam kasus ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.