Sukses

Perusahaan Kertas RI Dituding Keseringan Obral Janji

Aksi manajemen perusahaan kertas Indonesia untuk memperbaiki pemeliharaan hutan dinilai hanya mengumbar janji semata.

Kerusakan dan kebakaran hutan yang menyebabkan penyebaran kabut asap hingga ke Malaysia dan Singapura membuat perusahaan kertas Indonesia, Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) menerima banyak kritik pedas. Untuk memperbaikinya, pabrik pengolahan kertas dari kayu tersebut merilis kebijakan baru mengenai pemeliharaan hutan.

Seperti dikutip dari ABC Australia, Senin (3/2/2014), APRIL merupakan perusahaan kayu dan produsen kertas terbesar di Indonesia. Pada 2011, Fuji Xerox dan Officeworks Australia berhenti memasok kertas dari perusahaan tersebut. Semua itu karena praktik penebangan APRIL yang merusak hutan dan lingkungan di sekitarnya.

Akan tetapi, anggota senior Greenpeace International, Phil Aikman, menilai perusahaan yang bertempat di Riau itu terlalu banyak mengumbar janji. Sementara beberapa target yang dijanjikan sebelumnya tidak pernah tercapai. Diakui Aikman, peluncuran kebijakan baru perusahaan memang ide bagus, tapi sayang isinya tidak sesuai harapan.

"Kami telah bertemu dengan pihak APRIL sedikitnya dua kali setelah Juli 2013. Kami membeberkan berbagai permasalahan lingkungan yang disebabkannya, tapi mereka gagal menangkap maksud kami dan banyak NGO lain. Banyak janji yang harus ditepatinya," jelas Aikman.

Dengan tegas, dia menjelaskan kebijakan pengelolaan hutan berkelanjutan yang dikeluarkan APRIL tak akan mampu melindungi sebagian besar hutan yang telah dan akan dieksploitasi.

"Yang tengah mereka lakukan hanyalah mencoba menahan waktu untuk terus menebang kayu hingga menghasilkan perkebunan kayu pembuat kertas hingga akhir 2019," jelas Aikman.

Dalam keterangan resminya, APRIL mengungkapkan, kebijakan tersebut akan jauh lebih baik dari seluruh komitmen yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu, para pemengang saham yang tergabung dalam Stakeholder Advisory Committee memastikan penerapan kebijakan akan dilakukan secara transparan.

APRIL menyatakan tidak akan memperluas lahan perkebunannya setelah 2014. Manajemen APRIL juga berjanji untuk melipatgandakan program restorasi hutan hingga 40 ribu hektare (ha). (Sis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini