Sukses

Jakarta Masih Butuh 4 Mal Kelas Menengah

Jakarta dinilai masih kekurangan beberapa mal untuk menambah kapasitas tempat usaha untuk bisa jadi kota wisata belanja.

Sulitnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) masuk ke pusat perbelanjaan modern, bahkan kelas premium karena Jakarta dinilai masih kekurangan beberapa mal untuk menambah kapasitas tempat. Untuk bisa menjadi kota wisata belanja, Jakarta setidaknya memerlukan 4 lokasi mal lagi.

"Jakarta layak menjadi kota wisata belanja, masih perlu 3 sampai 4 mal kelas menengah lagi. Supaya ada tambahan space juga," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Handaka Santosa saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Rabu (14/8/2013).

Pemerintah, lanjut dia, perlu membangun mal kelas menengah lantaran ada kebutuhan mendesak bagi para UKM dan pengusaha lokal lain yang memerlukan wadah untuk memperluas jaringan pemasaran produk mereka.

"Kami memang kekurangan pusat belanja berupa strata title atau semacam trade centre alias mal kelas menengah karena ada pertumbuhan daya beli masyarakat. Dan banyak pula pengusaha yang antre untuk bisa masuk ke mal," tutur dia.

Mal-mal yang menjulang tinggi saat ini, tambah dia, sudah sesak dengan lapak atau outlet dari berbagai merek lokal maupun asing. Sehingga tak mampu lagi menampung jumlah UKM yang terus bertumbuh.

"Dari 5 mal kelas atas di Jakarta, yakni Plaza senayan, Senayan City, Pasific Place, Grand Indonesia dan Plaza Indonesia sudah tidak ada tempat yang kosong. Semua terisi penuh dan ini yang membuat kami sedih. Space jadi satu masalah bagi pengusaha saat ini," jelasnya.

Namun Handaka berpesan, pemerintah maupun pihak pengusaha yang membangun mal perlu juga memikirkan soal fasilitas dari pusat belanja itu sendiri. Diantaranya, toilet, mushola, tempat parkir harus dirancang senyaman mungkin.

"Mal yang nyaman akan membuat pengunjung betah dan berlama-lama. Sehingga timbul perasaan ingin kembali dan kembali lagi ke mal tersebut," pungkas dia. (Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.