Sukses

Cara McDermott Indonesia Supaya Lebih Ramah Lingkungan

PT McDermott Indonesia akan mengolah kembali sisa limbahnya seperti garnet untuk dijadikan paving block.

PT McDermott Indonesia, perusahaan pabrikasi konstruksi lepas pantai pertambangan minyak bumi dan gas alam, berencana mengolah kembali sisa limbahnya untuk dimanfaatkan sebagai bahan yang berguna kembali.

Limbah yang akan dimanfaatkan kembali tersebut seperti garnet. Garnet merupakan bahan berupa pasir yang biasa dipakai untuk membersihkan besi dari karat dengan cara disemprot sehingga besi bersih dari karat untuk dicat kembali. McDermott menghasilkan sekitar 500 ton limbah garnet per tahun.

"Garnet ini sebenarnya bukan limbah yang sangat berbahaya bahkan bahan yang paling ramah lingkungan, tetapi yang namanya limbah pasti akan menimbulkan masalah bila tidak dikelola dengan baik," ujar Nurjehan, Asia Pacific Environmental Coordinator saat berbincang dengan Liputan6.com di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (12/6/2013).

Menurut Nurjehan, garnet memiliki kadar radiasi yang walaupun rendah namun bila berada di atas permukaan tanah akan mengkontaminasi tanah dan membuat tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik, bahkan tidak tumbuh sama sekali.

Maka dari itu, agar limbah ini merusak tanah, PT McDormett akan memanfaatkan garnet ini sebagai bahan baku dalam pembuatan paving blok.

"Jadi kami akan membuat paving blok dari bahan ini, tetapi hasilnya nanti hanya akan digunakan untuk area wilayah kami saja, tidak untuk dijual keluar," lanjutnya.

McDermott sendiri mengklaim memiliki pengolahan limbah yang baik serta telah menaati aturan soal pengolahan limbah B3 secara spesifik. "Untuk pembuatan paving blok sendiri, mudah-mudahan maksimal tahun depan sudah bisa kita laksanakan," jelasnya.

Selain garnet, McDermott juga menghasilkan limbah seperti steel shot and steel grit, soda sorb, contaminated rags, used oil, contaminated oil, paint sludge, used filter dan waste water. "Untuk limbah yang ini kita bekerjasama dengan vendor untuk diolah lagi atau dimusnahkan," tandasnya. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini