Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Microsoft sekaligus figur filatropi, Bill Gates mengumumkan akan menggandakan penyaluran amalnya menjadi USD 200 miliar atau Rp3,3 kuadriliun selama 20 tahun ke depan.
Mengutip CNBC International, Jumat (9/5/2025) Gates menulis dalam sebuah postingan blog ia termotivasi oleh banyaknya tantangan yang dihadapi dunia, seperti kesehatan anak-anak dan perubahan iklim, serta teguran mendiang Andrew Carnegie tentang penimbunan kekayaan.
Baca Juga
"Orang-orang akan mengatakan banyak hal tentang saya ketika saya meninggal, tetapi saya bertekad bahwa 'dia meninggal dalam keadaan kaya' tidak akan menjadi salah satu dari mereka," tulis Gates.
Advertisement
"Ada terlalu banyak masalah mendesak yang harus dipecahkan bagi saya untuk mempertahankan sumber daya yang dapat digunakan untuk membantu orang lain," katanya.
Gates saat ini adalah orang terkaya kelima di dunia dengan kekayaan USD 168 miliar atau Rp2,7 kuadriliun, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Penyaluran USD 200 miliar tersebut mengasumsikan dana abadi yayasan amalnya akan tumbuh melalui investasi.
Gates Foundation, yang didirikan oleh Gates dan mantan istrinya, Melinda French Gates pada tahun 2000, telah menyumbangkan lebih dari USD 100 miliar (Rp1,6 kuadriliun) ke berbagai negara di dunia.
Setelah menyumbangkan hampir semua kekayaannya, Gates mengungkapkan akan menutup yayasan tersebut pada akhir tahun 2045.
Meskipun sumbangannya meningkat, Gates menilai para penyumbang belum dapat menutupi pemotongan bantuan luar negeri senilai miliaran dolar oleh AS dan negara-negara kaya lainnya.
"Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan negara-negara lain di seluruh dunia memangkas anggaran bantuan mereka hingga puluhan miliar dolar. Dan tidak ada organisasi filantropi, bahkan yang sebesar Gates Foundation yang dapat menutupi kesenjangan dana yang muncul saat ini," ujar Gates.
"Tidak jelas apakah negara-negara terkaya di dunia akan terus membela orang-orang termiskinnya," ucapnya.
Bill Gates Incar Manufaktur Indonesia untuk Produksi Vaksin TBC
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan pendiri Microsoft, Bill Gates saat ini tengah mengembangkan vaksin Tuberkolosis (TBC) melalui Gates Foundation.
Prabowo menyebut, Indonesia akan menjadi salah satu tempat uji coba vaksin TBC yang dikembangkan Bill Gates. "Beliau sedang kembangkan vaksin TBC untuk dunia, tapi Indonesia akan menjadi salah satu tempat yang akan diuji coba," kata Prabowo saat menerima kunjungan Bilk Gates di Istana Merdeka Jakarta, dikutip Kamis (7/5/2025).
Menyusul pengumuman tersebut, Direktur Gates Foundation untuk Asia Selatan dan Asia Tenggara, Hari Menon mengungkapkan yayasan tersebut memiliki minat untuk bermitra dengan manufaktur dalam negeri untuk memproduksi vaksin TBC di Indonesia.
"Jadi jika pengembangan (dan uji coba) vaksin (TBC) ini berhasil, kita tentu perlu mempertimbangkan kemitraan manufaktur di Indonesia, India, dan negara-negara lain,” ungkap Hari kepada media di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Kamis (7/5/2025).
Advertisement
Pengujian Masih Tahap Awal
"Namun, saat ini (pengembangan dan uji coba vaksin TBC) masih tahap awal. Jadi, saya belum punya informasi apakah vaksin ini akan berhasil atau tidak. Saya pun berharap vaksin ini berhasil karena kita memang membutuhkan vaksin yang lebih baik untuk Tuberkulosis,” ia menambahkan.
Dalam kesempatan itu, Hari juga memuji kemampuan produsen alat kesehatan di Indonesia yang mampu memproduksi vaksin dalam jumlah besar dan biaya yang terjangkau.
Hari pun berharap perusahaan kesehatan lokal, salah satunya Bioparma dapat bermitra dengan Gates Foundation untuk pembuatan vaksin TBC.
"Mitra lokal seperti Bioparma akan sangat penting. Karena Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang mampu memproduksi vaksin dalam jumlah besar dengan biaya rendah,” imbuhnya.