Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045 mendatang. Ambisi besar tersebut akan dimuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)Â 2025-2045.
Deputi Bidang Deputi Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia harus mencapai 6 sampai 7 persen per tahun untuk menjadi negara maju.
Baca Juga
"Ya, ekonomi kita harus tumbuh antara 6 sampai 7 persen. Rata-rata ke depan," ujarnya dalam acara diskusi publik RPJPN 2025-2045 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (30/5).
Selain itu, Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia juga ditargetkan mencapai USD 30.300 pada 2045 mendatang. Penetapan angka GNI per kapita ini setara negara maju.
"Caranya dengan memperkuat industrialisasi, kita juga harus mencari sumber ekonomi baru melalui blue economy, economy creative, dan renewable energy," paparnya.
Daya saing sumber daya manusia juga perlu ditingkatkan dengan Human Capital Index (HCI) sebesar 0,73. Selanjutnya, intensitas emisi GRK menuju net zero emission akan diturunkan hingga 93,5 persen.
Terakhir, kepemimpinan dan pengaruh internasional Indonesia perlu untuk lebih ditingkatkan. Global Power Index ditargetkan berada di posisi 15 besar pada 2045 mendatang.
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini
Sri Mulyani Patok Nilai Tukar Rupiah 14.700-15.300 per Dolar AS di APBN 2024
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mematok nilai tukar rupiah berkisar antara Rp 14.700-15.300 per Dolar Amerika Serikat (AS). Menyusul posisi rupiah sendiri yang tengah menguat hingga Mei 2023.
Hal ini disampaikan Menkeu usai mengikuti Rapat Paripurna di DPR RI membahas tentang Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2024.
"Untuk APBN 2024 kisaran nilai tukar tadi adalah 14.700 hingga Rp 15.300 dalam kondisi 2022 dan hingga bulan Mei ini rupiah kita relatif tadi yang saya Sebutkan High performance," ujarnya usai Rapat Paripurna di Gedung DPR RI, Jumat (19/5/2023).
Menkeu Sri Mulyani bilang, penguatan nilai tukar rupiah ini juga sejalan dengan kondisi ekspor-inpor yang cukup baik. Terbukti dari catatan surplus yang masih dibukukan.
Selain itu, mulai kembali masuknya arus pendanaan (capital inflow) ke Indonesia juga dinilai jadi satu pertanda baik di mata Sri Mulyani.
"Karena secara eksternal kita cukup baik di mana tadi saya Sebutkan neraca perdagangan ekspor impor kita membaik dan sudah terjadi Capital inflow lagi, Ini menimbulkan dukungan fondasi bagi rupiah kita untuk tetap terjaga stabil," terang Sri Mulyani.
Informasi, pemerintah sendiri mematok ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,7 persen di 2024 mendatang. Pada saat yang sama, inflasi juga diprediksi bisa stabil di tahun depan.
Advertisement
Upaya Stabilitas
Lebih lanjut, Bendahara Negara ini mengungkap Bank Indonesia turut berperan dalam menghadirkan kebijakan untuk menjaga stabilitas. Baik itu dari sisi stabilitas inflasi maupun nilai tukar.
"Kita semuanya tahu bahwa bank Indonesia terus melakukan kebijakan di dalam menjaga stabilitas baik itu stabilitas dari sisi inflasi, harga maupun nilai tukar," kata dia.
"Jadi dari sisi asumsi untuk tahun depan sesuai dengan pembahasan bersama kita tetap menggunakan range namun dengan kinerja eksternal kita yang cukup baik dan capital inflow yang juga meningkat ini juga memberikan fondasi yang baik bagi pembahasan menyangkut asumsi nilai tukar," sambung Menkeu Sri Mulyani Indrawati.
Â
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.