Sukses

Lewat Program Ini, Bentoel Group Dukung Pengembangan Literasi Digital di Indonesia

Bentoel Group terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan keterampilan digital di Indonesia dengan meluncurkan serangkaian inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital di berbagai komunitas di Indonesia, salah satunya dengan Progam Inklusi Digital.

Liputan6.com, Jakarta Bentoel Group terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan keterampilan digital di Indonesia dengan meluncurkan serangkaian inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital di berbagai komunitas di Indonesia, salah satunya dengan Progam Inklusi Digital.

Sejalan dengan komitmen untuk mendorong inklusi digital dan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan, tahun ini Bentoel Group memulai program literasi digital tahap pertama dengan melakukan distribusi laptop kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pembagian laptop kepada UMKM bertujuan untuk memajukan ekonomi kerakyatan dengan meningkatkan kemampuan literasi digital pelaku usaha kecil.

"Melalui Program Inklusi Digital ini, Bentoel Group ingin membantu memberikan akses dan pemahaman yang lebih luas tentang teknologi digital kepada masyarakat Indonesia, serta membantu mereka mengatasi kesenjangan digital yang masih ada. Dalam era digital yang terus berkembang pesat, literasi digital menjadi sangat penting dalam mempersiapkan individu dan komunitas agar dapat beradaptasi dan sukses dalam dunia digital yang semakin kompleks," kata Head of Regulatory & External Affairs Bentoel Group Dian Widyanarti, dikutip Kamis (23/5/2023).

Pembagian laptop ini akan dilakukan secara bertahap sepanjang tahun 2023, dengan tujuan untuk mencapai dampak yang signifikan dan berkelanjutan. Bentoel Group berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap laptop yang didistribusikan akan dimanfaatkan secara optimal oleh penerima.

Selain itu, Bentoel Group juga akan mengadakan kegiatan lain yang terkait dengan pengembangan literasi digital, seperti pelatihan keterampilan digital, seminar, dan workshop. Semua kegiatan ini dirancang untuk memberikan pendidikan dan pemahaman yang mendalam tentang literasi digital, serta memberikan panduan praktis bagi peserta agar dapat memanfaatkan teknologi digital secara efektif dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kegiatan bisnis dan pengembangan usaha mikro.

Bentoel Group berharap bahwa program ini dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kemampuan literasi digital masyarakat, memperluas kesempatan ekonomi, dan menciptakan masyarakat yang melek secara digital.Dalam hal ini, Bentoel Group memainkan peran aktif dalam mewujudkan visi Indonesia yang maju dan berdaya saing dalam era digital.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Genjot Akses Permodalan, Kadin Ajak Negara ASEAN Peluas Literasi Digital Bagi UMKM

Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid memimpin upaya untuk mendorong dialog dan kolaborasi yang lebih besar untuk kemajuan ekonomi digital dan ekonomi hijau selama Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) guna mengurangi risiko dan menjaga stabilitas keuangan serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Arsjad tekankan transformasi digital dan keuangan yang berkelanjutan untuk mengatasi tantangan ekonomi global, kesenjangan keuangan dan investasi hijau

Di sektor ekonomi hijau, Arsjad menyoroti pentingnya untuk meningkatkan investasi pada ekonomi hijau dengan cara mempercepat inovasi melalui penelitian dan pengembangan, investasi luar negeri, dan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan.

Dia juga mengatakan bahwa penting untuk memperluas inklusi keuangan dan literasi digital terutama untuk UMKM agar UMKM mampu mendapatkan akses ke modal dan berpartisipasi lebih besar di pasar.

Selain itu, Arsjad menekankan pentingnya inisiatif blended finance yang dapat mendorong investasi swasta ke arah energi yang berkelanjutan. Dengan cara ini, ASEAN bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan dampak yang lebih besar serta return yang lebih baik yang sesuai dengan risiko.

Arsjad juga mengatakan bahwa kebijakan dan regulasi, struktur keuangan yang inovatif, standarisasi dan transparansi, serta instrumen mitigasi risiko adalah kunci untuk mendorong investasi swasta di bidang energi yang berkelanjutan.

Untuk mengatasi kesenjangan investasi dalam proyek iklim di Asia Tenggara, Arsjad menilai pentingnya peningkatan investasi dalam proyek yang ramah lingkungan dan kerjasama dalam menerapkan standar ISSB di seluruh ASEAN, serta membuat harmonisasi dan konsistensi tentang taksonomi ASEAN.

Selain itu, kepemimpinan ASEAN-BAC berkomitmen untuk mendukung agenda pemerintah dalam mempromosikan sentralitas ASEAN dan berinovasi menuju inklusivitas yang lebih besar. "Kami telah mengidentifikasi lima isu prioritas untuk upaya advokasi kebijakan, termasuk transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, penguatan sektor kesehatan, ketahanan pangan, dan fasilitasi perdagangan dan investasi," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

ASEAN QR Code Dorong Konektivitas Pembayaran Lintas Batas di Wilayah

ASEAN-BAC juga telah menghasilkan delapan legacy project yang bertujuan untuk memberikan dampak yang langsung, konkret, dan berkelanjutan bagi masyarakat, dengan UMKM sebagai penerima manfaat utama. Salah satu proyek yang diunggulkan adalah ASEAN QR Code di bawah pilar Transformasi Digital untuk mempromosikan konektivitas pembayaran lintas batas.

Yohanes Lukiman, Policy Manager ASEAN-BAC yang menangani isu transformasi digital dari perspektif bisnis, menyampaikan pentingnya harmonisasi ASEAN QR Code untuk mendukung pertumbuhan UMKM melalui inklusi keuangan dan transaksi lintas batas yang lancar.

"Dengan kode QR, biaya transaksi lintas batas akan berkurang dibandingkan dengan metode pembayaran lain, dan juga mampu meningkatkan customer experience, meminimalisir ketergantungan dan risiko terhadap nilai tukar asing melalui local currency settlement, serta memungkinkan UMKM untuk menerima pembayaran dari warga ASEAN mana pun," kata Yohanes Lukiman.

Selain itu, pentingnya menciptakan ekosistem yang mendukung dan dinamis bagi UMKM termasuk startup untuk berinovasi dengan memberikan insentif seperti perlakuan pajak yang adil, penyederhanaan persyaratan lisensi, dan kemudahan prosedur kepatuhan dimana akan sangat penting mengingat ASEAN yang memiliki ekonomi digital yang berkembang pesat.

"Untuk mencapai tujuan ini, kami akan terus bekerja sama erat dengan Sekretariat ASEAN serta menteri keuangan dan gubernur bank sentral untuk memastikan sektor swasta terlibat dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengatasi tantangan keuangan melalui transformasi digital dan pendanaan yang berkelanjutan di kawasan ini," kata Arsjad. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini