Sukses

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 10.000, Yuk Borong Mumpung Murah

Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau emas Antam turun dalam pada perdagangan Jumat ini. begitu pula dengan harga emas buyback juga anjlok dalam.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau emas Antam turun dalam pada perdagangan Jumat ini. Harga emas hari ini di Antam kini dijual Rp 1.045.000 per gram atau turun Rp 10.000 dari kemarin.

Sementara untuk harga emas Antam untuk pembelian kembali atau harga emas buyback pada hari ini juga turun Rp 10.000 menjadi Rp 939.000 per gram.

Harga buyback ini merupakan patokan bila Anda menjual emas, maka harga emas Antam akan dihargai Rp 939.000 per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Antam juga menawarkan emas seri batik, gift seri dengan ukuran beragam. Terbaru, emas edisi khusus uang dirilis Antam adalah Emas Imlek Rabbit yang keluar di awal tahun ini.

Harga emas Antam hari ini belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Hingga pukul 07.58 WIB, harga emas Antam sebagian besar masih ada.

Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com, Jumat (19/5/2023):

  • Harga emas Antam 0,5 gram = Rp 572.500
  • Harga emas Antam 1 gram = Rp 1.045.000
  • Harga emas Antam 2 gram = Rp 2.030.000
  • Harga emas Antam 3 gram = Rp 3.020.000
  • Harga emas Antam 5 gram = Rp 5.000.000
  • Harga emas Antam 10 gram = Rp 9.945.000
  • Harga emas Antam 25 gram = Rp 24.737.000
  • Harga emas Antam 50 gram = Rp 49.395.000
  • Harga emas Antam 100 gram = Rp 98.712.000
  • Harga emas Antam 250 gram = Rp 246.515.000
  • Harga emas Antam 500 gram = Rp 492.820.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram = Rp 985.600.000.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Dunia Lanjutkan Pelemahan karena AS Tak Jadi Gagal Bayar

Harga emas dunia memperpanjang pelemahan pada penutupan perdagangan Kamis usai keluarnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih baik. Data ekonomi yang membaik ini semakin memperkuat taruhan bahwa Bank Sentral AS atau the Fed akan melonggarkan kebijakan moneter.

Selain itu, harga emas dunia juga mengalami tekanan karena adanya optimisme dari pelaku pasar bahwa akan ada kesepakatan dari pemerintah AS mengenai plafon utang sehingga potensi gagal bayar bisa terhindari.

Mengutip CNBC, Jumat (19/5/2023), harga emas di pasar spot turun 1,3 persen menjadi USD 1.956,1346 per ons pada pukul 15:24. EDT, setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak 3 April di level USD 1.951,73 per ons.

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,2 persen menjadi USD 1.959,4 per ons.

Jumlah klaim pengangguran baru AS lebih rendah dari perkiraan minggu lalu disertai dengan penurunan yang lebih ringan dalam indeks bisnis dari Philadelphia Fed.

Seiring dengan pasar tenaga kerja yang relatif lebih baik ini, beberapa optimisme atas negosiasi plafon utang juga telah memperkuat nilai tukar dolar AS dan mendukung bursa saham.

Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger menjelaskan, sentimen yang ada ini sedikit mengurangi permintaan safe-haven seperti emas.

"Kami melihat tidak ada lagi sentimen positif di pasar emas seperti yang telah kami lihat selama beberapa bulan ini."

Menekan emas, Wall Street berbalik lebih tinggi dan dolar AS serta imbal hasil Treasury 10-tahun naik ke puncak multi-minggu pada data ekonomi.

 

3 dari 3 halaman

Kebijakan The Fed Tekan Harga Emas Dunia

Pelaku pasar saat ini memperkirakan sekitar 20 persen kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan Juni, dibandingkan dengan taruhan 20 persen untuk pemotongan sekitar sebulan yang lalu.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil sulit bergerak naik ketika suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan pengembalian aset yang bersaing seperti obligasi.

Presiden Fed Dallas Lorie Logan mengatakan, inflasi belum turun yang bisa memungkinkan Fed menghentikan kenaikan suku bunga pada Juni. Sementara Gubernur Fed Philip Jefferson mengatakan masih terlalu dini untuk menilai dampak penuh dari kenaikan pesat sejauh ini.

Keduanya duduk di komite Fed yang menetapkan kebijakan moneter.

"Kegagalan emas untuk mempertahankan dukungan teknis pada rata-rata pergerakan 50 hari kemungkinan akan mendorong pengujian penurunan lebih lanjut," kata analis independen Ross Norman.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.