Sukses

HEADLINE: Prediksi Pergerakan 123 Juta Orang Saat Mudik Lebaran 2023, Bagaimana Persiapannya?

Sebanyak 123 juta orang diprediksi bakal mudik pada Lebaran 2023, pemerintah pun menyiapkan sejumlah langkah antisipasi hingga gelar mudik gratis.

Liputan6.com, Jakarta Kerinduan warga perantau untuk kembali ke kampung halaman akan kembali terobati pada mudik Lebaran 2023. Setelah dua tahun selama Pandemi Covid-19 tak bisa pulang kampung, pemerintah akhirnya memberikan lampu hijau kepada warga pendatang untuk kembali ke kampung halaman.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemudik Lebaran 2022 mencapai 85 juta orang dan 14 juta di antaranya berasal dari pemudik Jabodetabek.

Dari jumlah tersebut, sekitar 2,1 juta kendaraan meninggalkan Jabodetabek pada mudik Lebaran 2022. Angka ini disebut rekor tertinggi dibandingkan periode-periode Lebaran dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Pecah rekor tampaknya akan kembali ada mudik Lebaran 2023. Pasalnya, pemerintah memprediksi jumlah pemudik yang berlalu lalang pada Lebaran Idul Fitri 1444 H/2023 M mencapai 123 juta orang. 

Hal tersebut berdasarkan hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama masa Lebaran 2023 (Idul Fitri 1444 H) yang dilakukan Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT).

Jumlah itu meningkat 14,2 persen jika dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran tahun 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik 2023.

Ini di antaranya tidak adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), memasuki masa pra-endemi atau mendekati normal pasca pandemi COVID-19, perekonomian yang semakin membaik, tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, dan persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan angkutan Lebaran 2022 lalu.

"Penanganan arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini sangat menantang. Maka itu kami telah menyiapkan langkah antisipasi sejak awal tahun. Selain itu, evaluasi dari penyelenggaraan mudik serta Natal dan tahun baru sebelumnya menjadi bekal penting sebagai pelajaran agar tahun ini bisa lebih baik lagi," ujarnya.

Berdasarkan hasil survei tersebut, asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang.

Adapun jumlah pemudik di wilayah Jabodetabek diperkirakan naik dari 14 juta menjadi 18 juta pada musim mudik Hari Raya Idul Fitri 2023 ini. Dengan begitu, kenaikan pemudik secara nasional sebanyak 47 persen, sementara Jabodetabek 27 persen.

Sebanyak 22 persen masyarakat akan mudik menggunakan mobil pribadi dan 20 persen dengan sepeda motor. Karena itu, Budi memprediksi, akan ada penumpukan mobil pribadi di Tol Cipali dan Pelabuhan Merak.

Hal ini juga diamini Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan. Dia memprediksi adanya peningkatan yang sangat signifikan terkait jumlah pemudik dalam arus mudik Lebaran 2023.

"Peningkatan sekitar 44 persen, tahun lalu 85 juta, dengan dicabutnya PPKM angkanya siginikan jadi 123,8 juta,” tutur dia.

Aan menyebut untuk daerah tujuan terbanyak mudik lebaran 2023 yakni Pulau Jawa, dengan rincian Jawa Barat 16,73 persen atau 20,72 juta orang; Jawa Tengah 26,45 persen atau 32,65 juta orang; Jawa Timur 19,87 persen atau 24,6 juta orang.

Dia pun menyoroti bakal bertambahnya pemudik melalui jalur darat dengan tujuan wilayah Jawa Tengah. Penambahan itu berasal dari pemudik yang pada tahun-tahun sebelumnya menggunakan transportasi udara. 

"Perjalanan ke Jawa Tengah ini akan lebih banyak nantinya baik melalui darat atau transportasi lainnya. Yang pada akhirnya yang naik pesawat juga akan menggunakan sarana darat juga,” jelas dia.

5 Daerah Asal Pemudik Terbanyak

  • Jawa Timur 17,1 persen (21,2 juta orang)
  • Jawa Tengah 15,1 persen (18,7 juta orang)
  • Jabodetabek 14,8 persen (18,3 juta orang)
  • Jawa Barat 12,1 persen (14,9 juta orang)
  • Sumatera Utara 3,6 persen (4,4 juta orang)

5 Daerah Tujuan Favorit Pemudik

  • Jawa Tengah 26,45 persen (32,75 juta orang)
  • Jawa Timur 19,87 persen (24,6 juta orang)
  • Jawa Barat 16,73 persen (20,72 juta orang)
  • Jabodetabek 6,52 persen (8,07 juta orang)
  • Yogyakarta 4,78 persen (5,9 juta orang)

Untuk puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 (21 April 2023), dimana diprediksi terjadi pergerakan sebesar 14,3 persen (17,7 juta orang). Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 (19 April 2023).

Sedangkan puncak arus balik mudik Lebaran, diperkirakan terjadi pada H+2 (25 April 2023) dan diprediksi pergerakan yang masih cukup tinggi hingga H+3 (26 April 2023).

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Didominasi Kendaraan Pribadi

Kepadatan lalu lintas di jalan tol saat musim mudik Lebaran memang menjadi sesuatu yang tak terelakkan. Masih berdasarkan survei Kemenhub, pemilihan moda transportasi untuk mudik Lebaran 2023 akan didominasi moda darat, yaitu

  • mobil pribadi 22,07 persen (27,32 juta orang)
  • sepeda motor 20,3 persen (25,13 juta orang)
  • bus 18,39 persen (22,77 juta orang)
  • kereta api antarkota 11,69 persen (14,47 juta orang)
  • mobil sewa 7,7 persen (9,53 juta orang)

Untuk jalur darat, salah satu titik terparah saat arus pemberangkatan mudik biasanya terjadi di ruas perpindahan dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) menuju Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali).

Hal itu turut dikonfirmasi Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit. Pasalnya, dia memperkirakan akan ada sekitar 4 juta kendaraan yang pergi meninggalkan Jabodetabek selama periode Lebaran nanti.

Tak hanya ke arah timur, pergerakan lalu lintas tol ke arah barat, khususnya melalui Jalan Tol Tangerang-Merak juga diprediksi bakal padat saat musim mudik Lebaran 2023.

"Untuk yang keluar Jabodetabek sekitar 4 juta kendaraan selama periode Lebaran. Titik kepadatan terbesarnya di exit Tol Tangerang-Merak, dan perpindahan dari Tol Jakarta-Cikampek ke Tol Cipali," terang Danang kepada Liputan6.com.

Secara rata-rata, ia menghitung pergerakan lalu lintas di jalan tol, baik ke arah barat maupun timur dari Jakarta potensi meningkat hingga 15 persen.

"Secara pertumbuhan traffic ke arah Jawa-Sumatera lebih tinggi. Antara 10-15 persen. Dari Jakarta ke arah barat 8-15 persen. Itu secara total," jelas Danang.

Kendati begitu, ia belum bisa memperkirakan berapa potensi trafik tol secara harian saat arus mudik nanti. "Kalau yang hariannya akan kita simulasi lagi karena ada perubahan libur (cuti bersama Lebaran 2023)," imbuhnya.

Namun begitu, Danang memprediksi puncak arus keberangkatan mudik via jalan tol nanti dari arau Jakarta bakal terjadi pada periode waktu 17-20 April 2023.

"Puncak mudik ke timur tanggal 19 dan 20 (April 2023). Puncak mudik dari Sumatera tanggal 17-18 (April 2023)," pungkas Danang.

Pergerakan Pemudik

Pengamat Djoko Setijowarno menjabarkan, alasan pergerakan masyarakat di Lebaran 2023 sebanyak 106 juta orang atau 85,9 persen beralasan mudik untuk pulang kampung dan 17,8 juta orang bertujuan liburan dan lainnya atau sekitar 14,1 persen.

Faktor yang mempengaruhi mudik 31,02 persen alasan ekonomi atau keuangan keluarga, alasan cuti bersama 12,76 persen dan 12,6 persen dengan alasan tidak ada covid-19 

Perlu diketahui, sebelumnya hasil survei di 2022, potensi pergerakan secara nasional sebanyak 31,6 persen atau sebanyak 85,5 juta orang. Sedangkan tahun 2023, potensi pergerakan nasional menjadi 45,8 persen atau sebanyak 123,8 juta orang.

"Ada kenaikan yang pergi menjadi 45,8 persen, ada kenaikan 14,6 persen. Dapat dipahami tahun 2022 masih ada covid-19, sehingga potensi yang bepergian masih rendah dibanding tahun 2023," ujar Djoko.

Terbanyak di Jawa

Djoko membeberkan pergerakan pemudik sebesar 77,3 juta orang atau 62,5 persen berasal dari Pulau jawa. Daerah asal pemudik terbanyak berasal dari Jawa Timur 17,1 persen atau 21,2 juta orang.

Kemudian, Jawa Tengah 15,1 persen atau 18,7 juta orang, Jabodetabek 14,8 persen atau 18,3 juta orang, Jawa Barat 12,1 persen atau 14,9 juta orang dan Sumatera Utara 3,6 persen atau 4,4 juta orang.

"Di sisi lain, daerah tujuan terbanyak adalah Provinsi Jawa Tengah 26,45 persen atau 32,75 juta orang. Selanjutnya Provinsi Jawa Timur 19,87 persen atau 24,60 juta orang, Provinsi Jawa Barat 16,73 persen atau 20,72 juta orang, Jabodetabek 6,52 persen atau 8,07 juta orang dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 4,78 persen atau 5,9 juta orang," terang dia.

Sementara itu, untuk pilihan moda terbanyak masih menggunakan mobil pribadi 22,07 persen atau 27,32 juta orang dan sepeda motor 20,30 persen atau 25,13 juta orang. Sedangkan yang memilih bus sebanyak 22,77 juta orang atau 18,39 persen, KA antar kota 14,47 juta orang atau 11,69 persen dan mobil sewa 9,53 juta orang atau 7,70 persen.

Pilihan Angkutan Pemudik

Pilihan menggunakan angkutan umum terbanyak memilih bus sebanyak 22,77 juta orang atau 18,39 persen. Diikuti moda kereta api 14,47 persen atau 11,69 persen, angkutan penyeberangan 5,39 persen atau 6,67 persen, pesawat terbang 6,19 persen atau 5 persen dan kapal laut 1,66 juta atau 1,34 persen.

Lebih lanjut, Djoko menilai ada 5 hal yang harus diperhatikan dengan baik oleh pemerintah menjelang saat musim lebaran.

  • Pengaturan rest area di jalan tol
  • Pengelolaan atau manajemen Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni
  • Keselamatan pemudik yang menggunakan sepeda motor sangat rentan kecelakaan lalu lintas
  • Program Mudik Gratis
  • Jalur (jaringan jalan) yang akan digunakan untuk mudik. 

 

 

 

3 dari 5 halaman

Potensi Bencana hingga Kepadatan Kendaraan di Tempat Wisata

Selain itu, Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan juga memprediksi Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas atau Kamseltibcarlantas lewat evaluasi hasil pelaksanaan Operasi Ketupat 2023.

Beberapa yang menjadi sorotan adalah terjadinya bencana alam meliputi banjir, tanah longsor, cuaca ekstrim; peningkatan volume kendaraan baik ruas jalur tol maupun arteri khususnya yang menuju ke Jawa maupun Sumatera; juga peningkatan pada ruas jalur penyeberangan (ASDP) yang menuju ke Lampung, Bali dan Makassar.

"Serta jalur penyeberangan lainnya, termasuk peningkatan volume arus lalin yang meluju lokasi wisata serta lokasi yang menjadi konsentrasi pada perayaan Idul Fitri 1444 H tahun 2023,” Aan menandaskan.

Sekretaris Jenderal Organda Ateng Haryono mengungkap, arus mudik biasanya berasal dari Jabodetabek ke arah timur hingga ke Jawa Timur. Selain itu, dari Jabodetabek ke arah Sumatera.

Dia mengaku, perjalanan cukup lancar ketika mengantar pemudik. Namun, kendaraan seperti bus, ketika periode mudik itu kerap tersendat saat kembali dari pengantaran.

"Catatannya ketika semua perjalanan itu menuju ke, mudiknya ke timur atau barat ke Sumatera itu satu arah dan yang sebaliknya itu menggunakan arteri nasional, catatannya bahwa bagi kami para angkutan jalan bus antar kota begitu, ketika jalan kesana gapapa, ketika pulang hadapi kemacetan luar biasa," kata dia kepada Liputan6.com.

Salah satu alasan kemacetan adalah banyaknya kendaraan pribadi, utamanya sepeda motor yang menggunakan jalur arteri. Sehingga, kepadatan pun tak bisa dihindari.

Ateng mengisahkan, saat keberangkatan, bisa saja armada angkutan bus melakui jalan tol, ditambah dengan sistem satu arah, maka perjalanan menjadi lancar. Namun, karena satu arah tadi, bus yang seharusnya kembali, jadi perlu mengambil jalur lain, dimana sudah padat oleh kendaraan pribadi.

"Satu arah misal Cipali sampai ujung mungkin tak hanya Kalikangkung, sampai Kartasura, tentunya habis drop penumpang di Jawa (bagian tengah dan timur), itu perlu waktu (untuk kembali), sehingga penumpang yang di waktu berikutnya agak keteter," ungkapnya.

Di berharap ada skema arus lalu lintas yang lebih memudahkan bagi angkutan darat. Sehingga, konsumen tidak menjadi korban karena dirugikan akibat bus yang dijadwalkan mengangkutnya terlambat.

"Kita bisa memberikan kesempatan kepada saudara kita yang sudah siapkan daya untu bisa lebarna di kampung tapi kita berikan kenyamanan dengan perjalanan lancar teermasuk tak tunggu bus secara lama," bebernya.

Momen Panen Bagi Pengusaha Transportasi

Organda pun tengah mempersiapkan armadanya dalam menghadapi momen mudik lebaran 2023 mendatang. Sejumlah persiapan armada dan kru pun disiapkan.

Ateng Haryono menjelaskan, para pengusaha angkutan darat tengah bersiap di berbagai aspeknya. Mulai dari armada khusus angkutan, hingga perangkat-perangkat pendukungnya.

"Kalau di teman-teman, persiapan itu tak hanya di armadanya, semuanya dimaksimalkan mempersiapkan untuk perjalanan bukan perjalanan biasa yang cukup lancar tapi dengan adanya potensi kemacetan," kata dia kepada Liputan6.com.

Ateng menyebut, adanya potensi kemacetan ini perlu didukung kesiapan sarana armada yang ada. Salah satunya adalah pendingin udara atau AC. Selain itu, kru mulai dari pengemudi dan asisten pengemudi juga disiapkan dalam kondisi yang fit.

"Paling sederhana AC-nya mesin sehat. Teman-teman semuanya perisapkan itu smeuanya termasuk sisi kru nya. Baik pengemudi asisten pengemudi untuk menjaga agar perjalanan itu aman dan nyaman selamat," bebernya.

Ateng melihat potensi pendapatan lebih tinggi dengan prediksi 123 jura orang yang akan bergerak mudik lebaran 2023. Dia menyebut istilah kali ini sebagai momen panen.

"Secara sepintas begitu, ini lebih memudahkan bahwa banyak orang lebih nge-hit ke kami sehingga bisa kami layani, siapapun bisa. Kita mesti pahami sadari bahwa para pemudik tahun lalu saja 85 juta itu memang cukup lancar, tidak ada satu keadaan-keadaan yang menonjol yang ganggu perjalanan pemudik dan saya rasa itu kerja sama yang baik," bebernya.

4 dari 5 halaman

Antisipasi Pemerintah

Meskipun ratusan jutaan orang diprediksi bakal mudik pada Lebaran 2023 ini, namun Pemerintah berkomitmen memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat yang akan pulang kampung, saat Hari Raya Idul Fitri 2023 nanti.

"Dari 123 juta itu didominasi oleh angkutan darat, roda empat dan roda dua. Kami koordinasi dengan gubernur, korlantas, dan beberapa Dirut BUMN. InsyaAllah apa yang dilakukan di sini jauh lebih baik di banding tahun lalu," terang Menhub Budi Karya.

"Melihat potensi pergerakan masyarakat yang begitu tinggi pada masa mudik tahun ini, kami bersama pemangku kepentingan terkait akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi," kata Menhub.

Antisipasi itu, baik berupa penyiapan sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan, manajemen rekayasa lalu lintas, dan kebijakan lainnya, agar penyelenggaraan mudik tahun ini dapat berjalan dengan selamat, aman, dan terkendali.

Setidaknya ada dua titik yang menjadi perhatian pemerintah pusat, yakni jalur ke Timur Pulau Jawa yang berada di Tol Cipali. Kemudian ke arah Barat Pulau Jawa hingga Pelabuhan Merak yang menghubungkan Jawa dengan Sumatera.

Sehingga infrastruktur jelang arus mudik Lebaran 2023 ini harus dipersiapkan dengan baik, seperti kondisi jalan arteri, jalan tol, lampu penerangan, hingga sisi keamanannya.

"Memang ada dua tempat yang menjadi poin paling erat dalam mudik, satu di sini, di Merak dan di Cipali, atau Jakarta ke Semarang," kata Budi Karya.

Operasikan 3 Pelabuhan di Banten

Pemerintah menyiapkan berbagai aspek dan strategi menghadapi arus mudik Lebaran Idul Fitri 2023. Salah satunya di Kota Cilegon, Banten yang menjadi penghubung Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Terlebih jumlah pemudik diprediksi akan meningkat tajam.

Menghadapi kenaikan signifikan pemudik yang akan menyebrangi Selat Sunda, pemerintah akan mengoperasikan tiga pelabuhan di Kota Cilegon untuk mengantarkan masyarakat menuju Pulau Sumatera, yakni Pelabuhan Merak, Pelindo, serta Pelabuhan Indah Kiyat.

Sehingga total ada 14 dermaga yang akan beroperasi, tujuh di antaranya berada di Pelabuhan Merak yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry.

"Beberapa hal yang kami koordinasikan, melakukan penambahan jumlah pelabuhan, dan sudah di sepakati, Ciwandan (Pelindo) menambah pelabuhan dan satu lagi dari Indah Kiyat. Jadi dari tujuh menambah jadi tujuh lagi," ujar Menhub, Budi Karya Sumadi di Dermaga Eksekutif Merak, Kota Cilegon, Banten.

Masyarakat juga diimbau membeli tiket jauh hari sebelum keberangkatan untuk mempermudah pengaturan jadwal, rekayasa lalu lintas, hingga penyediaan armada kapal yang akan dioperasikan.

Pemudik akan dikenakan tarif lebih mahal jika membeli tiket di hari keberangkatan. Hal ini diberlakukan agar masyarakat bisa mengatur jadwal penyeberangan sejak jauh hari.

"Hal lain yang harus kita lakukan bisa terkontrol dengan baik, melakukan manajemen jumlah penumpang dengan baik, menganjurkan agar mereka membeli tiket satu hari sebelumnya. Bahkan ASDP akan menambah charge beli di hari yang sama, kalau beli di hari H, kena harga lebih tinggi," jelasnya.

Rekayasa Lalu Lintas hingga Pembelian Tiket

Polri, terutama Korlantas, akan melakukan berbagai macam simulasi rekayasa lalu lintas hingga pembelian tiket. Semua akan dilaporkan dan dievaluasi secara berkala, dengan tujuan arus mudik Idul Fitri 2023 memberi kesan nyaman dan baik bagi masyarakat.

Kementerian serta dinas PUPR di daerah akan merapihkan jalan serta penerangan sesuai kewenangannya, sehingga nyaman saat dilintasi pemudik.

"Ini merupakan perintah presiden agar mudiknya berkesan, aman, lancar. Karenanya kita melakukan upaya-upaya, PU akan menyelesaikan beberapa ruas jalan, baik dari Jakarta ke Semarang, akan ada yang ditambahkan dan juga penambahan rest area," jelasnya.

Dihimbau Tak Menggunakan Motor

Namun, Menhub menghimbau kepada pemudik agar tidak menggunakan motor, karena rawan terjadi kecelakaan. Solusinya, Pemerintah akan menyediakan bis-bis gratis, tiket kereta gratis, hingga tiket kapal gratis.

"Dengan segala kerendahan hati saya menghimbau kepada para saudaraku tidak menggunakan motor kalau mudik, karena menggunakan motor berbanding lurus dengan tingkat kecelakaan yang ada," ujarnya.

Menhub juga menganjurkan agar pemudik bisa melakukan mudik lebih awal agar tidak terjadi penumpukan atau antrian pemudian diberbagai akses transportasi, baik di jalan tol hingga di pelabuhan.

"Saya menganjurkan juga melakukan mudik itu lebih awal," pungkasnya.

  

5 dari 5 halaman

Mudik Gratis

Guna menekan kepadatang dan potensi kecelakaan, pemerintah pun menggelar program mudik bersama gratis. Salah satunya digelar Kementerian Perhubungan.

"Pendaftaran dibuka mulai 13 Maret sampai 14 April 2023, dan akan ditutup apabila kuota sudah terpenuhi," tulis pengumuman Kemenhub dalam akun instagram @ditjen_hubdat. 

Selain Kemenhub, Kementerian BUMN juga menggelar mudik gratis dengan menggandeng 76 perusahaan pelat merah. Total ada kuota 65.603 kursi mudik gratis melalui berbagai moda transportasi yang digunakan.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut ini jadi satu langkah kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat. Erick menilai program mudik bersama juga sebagai langkah strategis untuk memitigasi potensi risiko kecelakaan lalu lintas bagi pemudik.

Dengan program mudik bersama tersebut, menurut Erick dapat mengalihkan pemudik pengguna kendaraan roda dua ke moda angkutan yang lebih aman dan nyaman.

"76 BUMN yang dipimpin PT Jasa Raharja saling berkolaborasi untuk mewujudkan mudik yang aman dan nyaman bagi masyarakat," ucap Erick.

Secara rinci mudik gratis dibagi dalam:

  • 46.523 penumpang pada 1.009 bus,
  • 15.658 penumpang melalui 30 rangkaian kereta api,
  • 2.562 penumpang dengan tujuh kapal laut.

"Ini bagian dari BUMN untuk hadir dalam membantu masyarakat yang ingin mudik dan berkumpul bersama keluarga tercinta di hari yang istimewa," ujar Erick.

Asisten Deputi TJSL, Kementerian BUMN, Edi Eko Cahyono mengatakan pendaftaran mudik bersama BUMN 2023 akan dilaksanakan secara daring mulai 15 Maret 2023. Edi menyampaikan mekanisme pendaftaran dapat dilihat di kanal resmi Kementerian BUMN.

"Ini bentuk konkret dari bakti BUMN atau bentuk TJSL BUMN untuk membantu mudik untuk mencegah kecelakaan pengalihan kendaraan pribadi terutama yang sepeda motor," kata dia.

"Kita alihkan ke beberapa moda transportasi, selain minimalisir kita harap juga bisa turunkan potensi kecelakaan yang terjadi," tambah Edi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.