Sukses

Kemenhub Spesialkan Pemudik Sepeda Motor? Ini Kata Ditjen Perhubungan Darat

Kementerian Perhubungan (Kemenub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menghimbau kepada masyarakat tidak mudik menggunakan sepeda motor.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menghimbau kepada masyarakat tidak mudik menggunakan sepeda motor.

Tahun ini pada periode mudik Kemenhub menyediakan kuota untuk pengangkutan motor dengan truk secara gratis. Total kuota pengangkutan mudik sepeda motor sebanyak 900 unit, yang terbagi menjadi 450 unit untuk arus mudik dan 450 unit untuk arus balik yang diangkut dengan 30 unit truk (15 unit truk mudik dan 15 unit truk balik).

Selain itu, juga menyediakan 24.072 kuota mudik gratis yang terdiri dari 18.528 orang untuk arus mudik dengan 459 bus dan 5.544 orang untuk arus balik dengan 126 bus.

Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Suharto, mengungkapkan Kemenhub tidak mengistimewakan sepeda motor dalam program mudik gratis ini. Melainkan untuk menekan angka kecelakaan saat mudik.

Suharto menjelaskan, secara regulasi sepeda motor adalah alat transportasi untuk jarak pendek. Namun, di lapangan banyak masyarakat yang menggunakan sepeda motor sebagai transportasi jarak jauh, salah satunya untuk mudik.

"Secara regulasi sepeda motor itu digunakan untuk jarak pendek bukan jarak panjang, tapi kenyataannya 25 juta pemudik menggunakan motor. Kalau kita lihat histori kecelakaan 24,4 ribu orang meninggal setiap tahunnya, sehingga kita bisa memperhitungkan 24 ribu tadi mempunyai fatalitas tinggi," kata Suharto dalam konferensi pers Update Program Mudik Gratis Kemenhub 2023, Jumat (24/3/2023).

Ditjen Hubdat tidak ingin sepeda motor memberikan kontribusi terhadap kecelakaan. Oleh karena itulah, Pemerintah memfasilitasi masyarakat khususnya pengguna motor untuk memanfaatkan program mudik gratis lebaran dari Kemenhub.

"Kami tidak ingin motor memberikan kontribusi kecelakaan tadi agar mendorong fatalitas tadi diminimalkan pemerintah memfasilitasi mudik gratis tadi," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Awas Macet, Jalan Tol Trans Jawa Bakal Jadi Jalur Favorit Mudik Lebaran 2023

Berdasarkan hasil Survei Potensi Pergerakan Masyarakat selama masa libur Lebaran 2023 yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan pada periode 28 Januari 2023 hingga 18 Februari 2023, menyebut Tol Trans Jawa masih akan menjadi jalur favorit untuk arus mudik Lebaran 2023. Jalur tol tersebut diproyeksikan akan dilintasi sekitar 9,2 juta orang.

"Namun, pemudik diimbau tidak hanya mengandalkan jalan tol, tetapi memilih jalur-jalur alternatif untuk menekan risiko kemacetan panjang di ruas tol," kata Pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, Kamis (23/3/2023).

Menurut Djoko, tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini via jalan tol trans jawa, karena tidak ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dan tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan kondisi mendekati normal pasca pandemi Covid-19.

Adapun jalan tol kerap kali dipilih sebagai akses mudik lebaran karena kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan. Keempat hal itu menjadi pertimbangan masyarakat dalam menggunakan jalan tol.

Sedangkan jika menggunakan jalan alternatif, pengguna jalan harus berhati-hati dengan sepeda motor. Selain itu, masih banyak jalan alternatif yang belum dilengkapi dengan rambu dan lampu penerangan jalan.

Kendati demikian, Djoko menyoroti, semakin banyaknya memilih jalan tol maka kemacetan lalu lintas akan terjadi pada saat mudik Lebaran.

3 dari 3 halaman

Memacetan Bisa Diantisipasi

Menurutnya, kemacetan saat mudik baik di tol maupun jalan alternatif tidak bisa dihindari atau dihilangkan. Yang perlu dilakukan adalah mengendalikan kemacetan lalu lintas yang terjadi dan fokus pada keselamatan.

Djoko menjelaskan, jalan di Indonesia baik jalan tol maupun arteri bukan dirancang untuk volume lalu lintas seperti lebaran yang volume luar biasa dalam waktu singkat bergerak bersama, sehingga pengendalian dan pengaturan yang perlu dimatangkan.

Disisi lain, pemudik sering memandang (akses) tol itu cepat. Akhirnya, sebagian besar memilih tol, sehingga pergerakan di tol menjadi lambat. Hal itu menyebabkan area istirahat di tol kerap penuh dan menjadi sumber kemacetan.

Oleh karena itu, dia meminta Pemerintah perlu mengantisipasi peningkatan arus mudik Lebaran tahun ini dengan menambah fasilitas di tempat istirahat (rest area), seperti toilet, khususnya jumlah toilet untuk perempuan harus lebih banyak dari jumlah toilet untuk laki-laki. Juga dibangun rest area tambahan di beberapa tempat yang cukup menyediakan toilet. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.