Sukses

Genjot Wisata Bali Utara, Jokowi Mulai Bangun Jalan Pintas Mengwitani-Singaraja

Pembangunan shortcut ini bertujuan untuk mengurangi jumlah tikungan tajam/kelokan curam yang menjadi titik rawan kecelakaan (black spot), mengurangi tingkat kecuraman jalan. Sehingga memperlancar arus lalu lintas, dan mempersingkat jarak tempuh.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan pembangunan jalan pintas (shortcut) pada ruas jalan nasional Mengwitani-Batas Kota Singaraja di Bali Utara, Kamis 2 Januari 2023. 
 
Pembangunan shortcut ini bertujuan untuk mengurangi jumlah tikungan tajam/kelokan curam yang menjadi titik rawan kecelakaan (black spot), mengurangi tingkat kecuraman jalan. Sehingga memperlancar arus lalu lintas, dan mempersingkat jarak tempuh. 
 
Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S Atmawidjaja mengatakan, seluruh ruas jalan shortcut yang dibangun memiliki lebar standar 7 meter dan bahu jalan dua meter, serta dilengkapi dengan lampu penerangan jalan. 
 
"Pembangunan ruas jalan shortcut yang menghubungkan Mengwi ke Singaraja tersebut sangat dibutuhkan karena sebelumnya kondisi jalan sempit dan berkelok-kelok," kata Endra dalam keterangan tertulis, Jumat (3/2/2023).
 
Jalan Nasional Mengwitani-Batas Kota Singaraja merupakan Jalur Pulau Bali yang menghubungkan Bali Selatan dengan Bali Utara. Arus lalu lintas pada jalur ini cukup padat mengingat banyak destinasi pariwisata yang dilintasi seperti Kebun Raya Eka Raya, Danau Bratan, Danau Tamblingan, Danau Buyan, Air Terjun Gitgit, dan Pura Ulundanu. 
 
"Pembangunan shortcut ini juga sangat penting untuk menciptakan pemerataan pembangunan melalui pengembangan kawasan Bali Utara, khususnya di sektor pariwisata," imbuh Endra.
 
Saat ini, jumlah kunjungan wisatawan masih berorientasi ke Kawasan Bali Selatan. Sementara pada Kawasan Bali Utara, seperti Kabupaten Buleleng, juga memiliki potensi pariwisata yang besar untuk berkembang, misalnya wisata lumba-lumba di kawasan Pantai Lovina yang terkenal.
 
 
 
 Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali Apri Artoto menyatakan, pembangunan jalan shortcut Mengwitani- Batas Kota Singaraja yang sudah selesai ditangani adalah pada segmen 3,4,5,6,7A,7B,7C, dan 8 dengan panjang 5,68 km. Anggaran pembangunannya bersumber dari APBN senilai Rp 396,7 miliar selama tahun 2018-2022. 
 
"Pembangunan shortcut untuk mengurangi tingkat kecuraman jalan nasional Mengwitani- Batas Kota Singaraja dari sebelumnya rata-rata 27 persen menjadi maksimal 6 persen," terang Apri. 
 
Pada 2019, telah diselesaikan titik 5 dan 6 sepanjang 1.950 meter, titik 3 sepanjang 480 meter, dan titik 4 sepanjang 1.096 meter. Selanjutnya diselesaikan titik 7 yang dibagi 7A sepanjang 182 meter, titik 7B sepanjang 278 meter, dan titik 7C sepanjang 141 meter serta titik 8 dengan panjang jalan 1.404 meter dan dua jembatan masing-masing sepanjang 100 meter dan 60 meter. 
 
Apri menyampaikan, pembangunan shortcut dilanjutkan pada ruas jalan titik 7D dan 7E dengan panjang 555 meter. Pengamanan permukaan lereng menggunakan metode kombinasi matras perkuatan dan vegetasi yang ditanam secara taplok. 
 
"Setidaknya ada 6 jenis tanaman yang digunakan untuk perkuatan muka lereng, seperti tanaman kersen dengan keunggulan pengendali erosi tanah permukaan," pungkas dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.