Sukses

Harga Minyak Bergerak di 2 Arah Usai Sentuh Level Tertinggi dalam 7 Pekan

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menetap di USD 81,66 per barel.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak dunia menetap beragam pada perdagangan hari Senin. Harga minyak dunia sedikit melemah setelah mencapai puncak tertinggi dalam 7 pekan karena investor mengambil aksi ambil untung.

Investor cukup yakin harga minyak bakal terus melambung karena optimisme pemulihan permintaan dari China yang merupakan importir terbesar dunia.

Mengutip CNBC, Selasa (24/1/2023), harga minyak mentah Brent naik 48 sen ke level USD 88,11 per barel. Harga tertinggi sesi adalah USD 89,09 per barel yang merupakan level puncak sejak 1 Desember.

Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menetap di USD 81,66 per barel.

Analis Price Futures Group Phil Flynn menjelaskan, harga minyak mundur pada akhir sesi karena investor mengambil keuntungan.

Tetap saja, pasar ingin mempertahankan posisi panjang jika pertumbuhan China berlanjut, jelas Direktur perusahaan konsultan energi Trifecta Mumbai, Sukrit Vijayakar.

Analis komoditas ANZ menuliskan dalam sebuah catatan bahwa data menunjukkan peningkatan permintaan yang solid di China setelah pembatasan COVID-19 dilonggarkan.

Kemacetan lalu lintas jalan di 15 kota utama negara tersebut dalam 1 bulan ini naik 22 persen dari setahun yang lalu.

Harga minyak mentah di sebagian besar pasar fisik dunia telah mulai reli di tahun ini karena China telah menunjukkan tanda-tanda pembelian lebih banyak. Selain itu pelaku pasar jugakhawatir sanksi terhadap Rusia dapat memperketat pasokan.

"Sementara pembukaan kembali (China) itu sendiri tidak diragukan lagi akan menjadi rumit, terutama selama musim liburan, indikasi awal menunjukkan telah terjadi peningkatan aktivitas, yang berarti ekonomi dapat bekerja lebih baik," kata analis OANDA Craig Erlam.

"Harga minyak Brent diperkirakan akan bergerak kembali ke kisaran antara USD 90 dan USD 100 karena pasar minyak semakin ketat," kata Erlam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

G7

Koalisi Uni Eropa dan Kelompok Tujuh (G7) akan membatasi harga produk olahan Rusia mulai 5 Februari. Ini sanksi tambahan setelah batasan harga minyak mentah Rusia yang berlaku sejak Desember dan embargo UE atas impor minyak mentah Rusia melalui laut.

G7 telah setuju untuk menunda peninjauan tingkat batas harga minyak Rusia hingga Maret, sebulan lebih lambat dari yang direncanakan, untuk memberikan waktu untuk menilai dampak dari batas harga produk minyak.

Di India, impor minyak mentah naik ke level tertinggi lima bulan pada Desember, data pemerintah menunjukkan pada Senin, karena kilang menimbun bahan bakar Rusia dengan potongan harga di tengah peningkatan konsumsi yang stabil di negara tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.