Sukses

Akses Listrik Merata Bakal Bangkitkan Ekonomi dan Mengentaskan Kemiskinan

DPR mendorong PLN terus menyediakan akses listrik khususnya di desa terpencil demi menekan kesenjangan ekonomi antara warga desa dengan warga kota.

Liputan6.com, Jakarta Langkah PT PLN (Persero) memberikan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia menuai dukungan dari anggota Dewan. Salah satu bentuk dukungan DPR dengan pemberian PMN yang didapat PLN untuk menerangi desa di pelosok negeri.

Ini disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Intan Fauzi. Dia mengatakan jika akses listrik yang merata ini mampu mendorong perekonomian warga dan mengentaskan kemiskinan.

Menurut Anggota Dewan Fraksi PAN Dapil Jawa Barat VI ini, dengan akses listrik, masyarakat bisa bergerak dan menjadi tumpuan roda perekonomian nasional.

"Saya apresiasi langkah PLN dalam meningkatkan akses kelistrikan. PLN hadir melalui akses listrik sehingga ekonomi masyarakat bisa bergerak," tutur Intan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VI DPR RI, Selasa (29/11/2022.

Untuk itu, Intan mendorong PLN terus menyediakan akses listrik khususnya di desa terpencil demi menekan kesenjangan ekonomi antara warga desa dengan warga kota.

"Ini sebuah keharusan untuk memberikan akses listrik bagi seluruh warga tanpa terkecuali. Dengan terbangunnya infrastruktur kelistrikan akan ada pengembangan ekonomi," kata dia.

Pada PMN tahun depan, PLN akan memaksimalkan dana tersebut untuk mengejar target rasio desa berlistrik, terutama di wilayah Indonesia Timur yang saat ini rasio elektrifikasinya masih di bawah 90 persen.

Selain itu, PLN juga akan memfokuskan pembangunan akses listrik di wilayah perbatasan seperti di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Biaya Sambung Listrik PLN di Wilayah 3T Capai Rp 45 Juta per Rumah, untuk Apa Saja?

Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo menyebut untuk mengaliri listrik ke wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) membutuhkan investasi yang besar.

Dia memperkirakan anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 45 juta untuk satu rumah. Biaya tersebut sangat mahal jika dibandingkan dengan pengaliran listrik di wilayah non 3T yang hanya sekitar Rp 1 juta - Rp 2 juta per rumah.

"Biaya investasi infrastruktur ketenagalistrikan untuk daerah 3T mencapai Rp 45 juta per pelanggan," kata Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI.

Hal tersebut diamini Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem, PT PLN, Evy Haryadi. Evy menjelaskan, pada dasarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengaliri listrik di wilayah manapun tetap sama. Hanya saja perbedaanya terletak pada banyaknya rumah yang dialiri listrik.

Pemasangan jaringan transmisi biasanya dilakukan untuk sekitar 200-1.000 rumah. Kebutuhan anggaran pemasangan transmisi ini kemudian dibagi jumlah rumah yang dialiri listrik.

Sehingga semakin banyak rumah yang dialiri listrik, maka biayanya lebih murah. Pun sebaliknya, semakin sedikit rumah yang dialiri listrik, semakin mahal biaya yang dibutuhkan.

"Biaya bangunnya itu sama. Jaringan yang dibangun untuk 5 rumah dan 1.000 rumah biayanya sama. Tergantung berapa banyak yang rumah yang teraliri listrik, jadi begitu persentasenya," kata Evy saat ditemui usai Peringatan Hari Listrik Nasional ke-77 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2022).

3 dari 3 halaman

PLN Tak Boleh Rugi

Dalam hal ini, kata dia, PLN memiliki dua fungsi, yakni fungsi bisnis dan fungsi sosial. Sebagai fungsi bisnis, PLN dituntut tidak boleh merugi.

"Fungsi bisnis ini PLN tidak boleh rugi," kata dia.

Namun di sisi lain, PLN juga berkewajiban memberikan pelayanan energi kepada semua masyarakat. Makanya dibutuhkan investasi baik dari pemerintah maupun swasta untuk memenuhi kewajibannya.

"Makanya butuh dukungan pemerintah lewat PNM (Penyertaan Modal Negara)," kata dia.

Dalam hal ini, tahun 2022 pemerintah telah memberikan PNM untuk elektrifikasi sebesar Rp 5 triliun. Sedangkan tahun 2023 nanti PNM yang diberikan pemerintah mencapai Rp 10 triliun.

"PNM kita lebih besar dari tahu 2022 yang hanya Rp 5 triliun dan di 2023 ini jadi Rp 10 triliun dan ini bisa untuk penyelesaian elektrifikasi tadi," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • PLN merupakan perusahaan listrik milik negara.

    PLN

  • Listrik adalah daya atau kekuatan yang dapat digunakan untuk menghasilkan panas, cahaya, atau untuk menjalankan suatu mesin.

    Listrik