Sukses

Raksasa Teknologi Google dan Microsoft Mulai Jadi Korban Susutnya Ekonomi Global

Penurunan ekonomi mulai terasa di sektor teknologi, ketika Google dan Microsoft melaporkan penjualan yang menurun tajam.

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan di raksasa teknologi Google dan Microsoft telah melambat tajam, menambah kekhawatiran penurunan ekonomi di sektor teknologi.

Dilansir dari BBC, Rabu (26/10/2022) Alphabet, yang memiliki Google dan YouTube, mengatakan penjualannya naik hanya 6 persen dalam tiga bulan hingga September 2022 menjadi USD 69 miliar, karena perusahaan memangkas anggaran iklan mereka.

Ini menandai pertumbuhan kuartalan terlemah perusahaan raksasa teknologi di AS dalam hampir satu dekade di luar awal pandemi Covid-19.

Laba di Alphabet turun hampir 30 persen atau sebesar USD 3,9 miliar pada kuartal tersebut karena pendapatan iklan YouTube menurun untuk pertama kalinya sejak perusahaan mulai melaporkannya secara publik.

Menanggapi penurunan tersebut, CEO Alphabet Sundar Pichari mengatakan bahwa pihaknya sedang "mempertajam" fokusnya dan "menjadi responsif terhadap lingkungan ekonomi".

"Ketika Google tersandung, hal itu merupakan pertanda buruk bagi periklanan digital pada umumnya," kata Evelyn Mitchell, analis utama di Insider Intelligence.

Dia mencatat bahwa situs web inti Google sempat lebih tahan terhadap penurunan belanja iklan daripada situs media sosial seperti Facebook atau Snap. 

"Kuartal yang mengecewakan bagi Google ini menandakan masa-masa sulit di masa depan jika kondisi pasar terus memburuk," ungkapnya.

Microsoft juga mengatakan permintaan untuk komputer dan teknologi lainnya telah melemah.

Penjualan Microsoft naik hanya 11 persen atau sebesar USD 50,1 miliar, menandai pertumbuhan pendapatan paling lambat dalam lima tahun.

Seperti diketahui, konsumen dan bisnis di berbagai negara telah memotong pengeluaran mereka karena lonjakan biaya hidup dan kenaikan suku bunga, memicu kekhawatiran resesi global.

Dolar AS yang kuat juga merugikan perusahaan multinasional Amerika, dengan harga yang lebih mahal untuk menjual produk ke luar negeri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendapatan Menurun, Sejumlah Raksasa Teknologi Pangkas Pekerjaan

Microsoft mengatakan pihaknya memperkirakan permintaan untuk PC dan teknologi komputasi awan akan terus turun tahun ini karena pelanggan bisnis berkurang.

Penjualan dalam bisnis video game Xbox juga merosot.

Selama pandemi, raksasa teknologi itu sempat melihat penjualan mereka melonjak karena konsumen dan pekerja yang terkunci menjadi lebih mengandalkan teknologi mereka.

Akan tetapi, nasib sektor ini terlihat lebih suram saat ini.

Dalam beberapa bulan terakhir, Alphabet mengatakan pihaknya memperlambat perekrutan, sementara Microsoft telah memangkas pekerjaan.

Banyak perusahaan teknologi lain juga memutuskan untuk memberhentikan staf, termasuk Netflix dan Twitter, atau memperlambat laju perekrutan, seperti platform media sosial Snap.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini