Sukses

Mendag: Kinerja Kemendag 2021 Turun Gara-Gara Minyak Goreng

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut laporan keuangan Kementerian Perdagangan tahun 2021 mengalami penurunan dari BPK

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut laporan keuangan Kementerian Perdagangan tahun 2021 mengalami penurunan dengan predikat wajar dengan pengecualian dari Badan Pengawas Keunagan (BPK). Ia menyebut ini akibat dari polemik minyak goreng.

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Mendag mengatakan laporan keuangan Kemendag mendapat predikat wajar tanpa pengecualian selama 10 tahun. Namun, pada 2021 predikatnya menurun karena ada sejumlah catatan yang dikritisi oleh BPK.

"Namun atas laporan keuangan tahun 2021 Kemendag mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian, ini katanya gara gara minyak goreng pak," kata dia dalam Raker dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (24/8/2022).

Mengutip bahan paparannya, setidaknya ada empat catatan terhadap laporan keuangan tersebut. Mulai dari pencatatan persediaan berupa pasar hingga belanja perjalanan dinas.

Rinciannya, pada sisi pencatatan persediaan berupa pasar, BPK menyoroti soal saldo persediaan per 31 Desember 2021 berupa barang diserahkan kepada oemerintah daerah/kelompok masyarakat dengan nilai sebesar Rp 68.204.619.502 tidak dapat diyakini kewajarannya.

Kemudian, terdapat pesediaan senilai Rp 207,5 miliar belum diserahkan kepada pemerinrah daerah/kelompok masyarakat. Lalu, kekurangan volume pada 41 pekerjaan pembangunan/revitalisasi pasar rakyat melalui dana Tuga Pembantuan senilai Rp 1,2 miliar.

BPK juga menyoroti Pengelolaan Aset BMN, yakni, terdapat aset peralatan dan mesin senilainRp 1,7 miliar yang belum dilakukan pemutakhiran inventarisasi aset. Serta, Pemanfaatan dan oenggunaan gedung pada Bappebti tidak ddidukung sengan perjanjian kerjasama/kontrak.

Selanjutnya, adanya perhatian pada Pengendalian atas pelaksanaan belanja perjalanan dinas dalam negeri belum memadai.

"(poin empat) Penatausahaan hibah langsung yang berasal dari bantuan luar negeri kepada Kementerian Perdagangan tidak sesuai dengan pedoman pelakaanaan dan oeneromaan dan penheluaran negara pada akhir tahun anggaran," beber Mendag Zulkili.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tindak Lanjut

Mendag Zulkifli mengklaim sudah ada tindak lanjut terhadap beberapa catatan tersebut. Ini dilakukan guna memperbaiki beberapa poin yang menjadi perhatian BPK.

Pertama, soal pencatatan persediaan berupa pasar, Kemendag telah melakukan inventarisasi persediaan pada penyusunan laporan keuangan Kementerian Perdagangan Semester I 2022. Sehingga saldo persediaan senilai Rp 68.204.619.502 sudah dapat diyakini kewajarannya.

Kedua, Pengelolaan Aset BMN (Barang milik negara). Menteri Perdagangan telah menginstruksikan kepada Dirjen Perdagangan Luar Negeri untuk melukan pengawasan dan pengendalian aset tetap peralatan dan mesin serta melakukan pemutakhiran invetarisasi aset.

Ketiga, Pengendalian Atas Belanja Perjalanan Dinas. Menteri Perdagangan telah menginstruksikan kepada Sekretaris Jeneral untuk menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pengeendalian perjalanan dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Keempat, Peningkatan Pengelolaan Hibah Luar Negeri. Menteri Perdagangan menginstruksikan kepada Sekretaris Jenderal cq Kepala Biro Perecanaan untuk meninjau kembali Peraturan Menteri Perdagangan nomor 13 tahun 2020 tentang Tata Cara Penerimaan dan Pemberian Hibah di Kementerian Perdagangan.

 

3 dari 4 halaman

Ekspor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan, kinerja ekspor Indonesia pada triwulan II tumbuh sangat baik yaitu sebesar 19,74 persen.

Pertumbuhan ini menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II sehingga mampu tumbuh positif sebesar 5,44 persen year on year (YoY).

"Kinerja ekspor Indonesia pada triwulan II tumbuh paling tinggi yaitu sebesar 19,74 persen. Kinerja ekspor ini menjadi akselerator penopang ekonomi Indonesia pada triwulan II yang tumbuh positif 5,44 persen YoY. Ini merupakan momentum yang perlu kita jaga di tengah kondisi pelemahan ekonomi global dan tekanan inflasi yang meningkat di berbagai negara," tegas Mendag Zulkifli Hasan, Senin, (8/8/2022).

 

4 dari 4 halaman

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2022 ini, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, lebih tinggi dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 5,01 persen (YoY).

"Pertumbuhan ekonomi ini bahkan berhasil melampaui beberapa negara mitra dagang seperti Singapura dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,8 persen, Korea Selatan (2,9 persen), Amerika Serikat (1,6 persen), dan RRT (0,4 persen) pada triwulan II 2022," jelas Mendag Zulkifli Hasan.

Dari kinerja ekspor Indonesia di triwulan II 2022, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi dengan kontribusi mencapai 24,68 persen dari produk domestik bruto (PDB). "

"Penguatan ekspor yang tinggi tersebut salah satunya didorong kenaikan harga komoditas dunia akibat konflik Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan disrupsi pasokan global serta kenaikan permintaan negara mitra pascapandemi," imbuh Mendag Zulkifli Hasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.