Sukses

Kejar Pemerataan Ekonomi, Wagub Jabar Luncurkan Program 5.000 Usaha Baru

Ekonomi Jawa Barat tumbuh 5,7 persen sebelum pandemi Covid-19. Namun pertumbuhan itu tidak dibarengi dengan pemerataan dan keadilan.

Liputan6.com, Depok - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang terdampak Covid-19. Di tengah semakin membaiknya penanganan pandemi ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendorong kebangkitan dan Pemerataan UMKM di seluruh wilayah Jawa Barat.

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berusaha mendorong dan mendukung program Pemerintah Daerah terkait UMKM, salah satunya Kota Depok. Hal itu pun dilakukannya saat membuka program pelaku wirausaha baru sebanyak 5.000 UMKM dan 1.000 UMKM perempuan.

“Saya ke sini sebagai bentuk dorongan dan dukungan program 5.000 usaha baru, karena ini memang sejalan dengan Program kami,” ujar UU Ruzhanul Ulum, Senin (15/8/2022).

Ekonomi Jawa Barat tumbuh 5,7 persen sebelum pandemi Covid-19. Diakuinya, Pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat tidak dibarengi dengan pemerataan dan keadilan. “Artinya hanya wilayah itu saja, hanya kelompok itu saja yang meningkat,” jelas UU Ruzhanul Ulum.

Jawa Barat memiliki 57 juta penduduk yang tersebar di 27 kota dan kabupaten, dan 5.600 desa serta 700 kelurahan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berusaha mendorong warga untuk menikmati peluang ekonomi yang berada di Jawa barat.

“Maka dengan adanya program mereka yang belum menikmati sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya, bisa menikmati ekonomi melalui UMKM,” ucap UU.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Banyak Usaha Bangkrut

UU tidak menampik terdapat pengusaha dan UMKM Jawa Barat yang mengalami kebangkrutan akibat pandemi Covid-19. Namun dirinya tidak dapat menjelaskan secara rinci jumlah pengusaha maupun UMKM yang usahanya mengalami kebangkrutan.

“Saya tidak tahu persis jumlahnya, tetapi memang diakui banyak, jumlah yang di PHK di Jabar sampai sekian juta, tetapi sekarang sudah bangkit kembali tetapi belum seperti sedia kala,” terang UU.

UU mengungkapkan, program 5.000 wirausaha baru yang dilakukan Pemerintah Kota Depok dapat menciptakan usaha baru, bukan mendorong pengusaha yang sudah ada. Wirausaha baru dapat mempekerjakan masyarakat yang terkena PHK sehingga perekonomian masyarakat kembali normal.

“Mereka yang nganggur bisa punya pekerjaan, mereka yang tidak pegang duit jadi pegang duit, mereka yang tidak punya visi orientasi berfikir secara luas sekarang bisa, kegiatan ini ada dampak perubahan setelah Covid selama dua tahun,” ungkap UU.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Program Stimulus

Sementara, Kepala Dinas Koperasi Usaha dan Menengah (DKUM) Kota Depok, Dede Hidayat mengatakan, Pemerintah Kota Depok berusaha membangkitkan kembali UMKM. Sebelumnya banyak pelaku UMKM dibawah binaan DKUM tutup usaha akibat pandemi Covid-19.

“UMKM di bawah binaan kami sebanyak 2.000 UMKM yang terdampak Covid-19 dari 5.000 UMKM binaan,” ujar Dede.

Pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 yakni UMKM kuliner dan fashion, diperparah dengan adanya pembatasan aktivitas warga saat pandemi. DKUM Kota Depok berusaha membangkitkan kembali wirausaha baru sebanyak 5.000 wirausaha dan 1.000 wirausaha perempuan.

“Saat ini sebanyak 2.800 wirausaha baru dan ditargetkan setiap tahunnya tumbuh 2.100 wirausaha baru,” tegas Dede.

Dede menuturkan, DKUM Kota Depok telah mendorong UMKM di Kota Depok yang mengalami dampak Covid-19, salah satunya dengan bantuan stimulus Pemerintah Pusat. Sebanyak 80.000 UMKM sudah diajukan untuk mendapatkan bantuan stimulus dari Pemerintah Pusat.

“Jadi 80.000 UMKM itu merupakan UMKM binaan dan diluar bunaan DKUM, nantinya bantuan akan diberikan secara bertahap, sehingga UMKM yang terdampak dapat kembali lagi untuk berwirausaha,” pungkas Dede.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.