Sukses

Pak Jokowi, APBN Harus Segera Diselamatkan!

Ekonom menyampaikan kepada Jokowi agar menjaga kesehatan dan menyelamatkan APBN setelah bekerja keras sebagai tulang punggung perekonomian selama pandemi.

Liputan6.com, Jakarta Ekonom Senior INDEF, Didik Rachbini mengatakan Rabu (3/8) lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi)  tiba-tiba memanggil para ekonom ke Istana Negara. Dia mengaku mendapatkan undangan tersebut pada Selasa (2/8) malam, sehari sebelum pertemuan.

"Pada hari selasa malam saya mendapat undangan tetapi posisi berada di Kulon Progo," kata Didik dalam keterangan resminya hari ini, Jakarta, Kamis (4/8/2022).

Tanpa pikir panjang, Didik bergegas kembali ke Jakarta. Dia langsung memesan tiket untuk keberangkatan pagi. Sayangnya, dia gagal menghadiri undangan tersebut lantaran hasil tes PCR-nya baru selesai jam 12.30 siang.

Meskipun dia tidak sempat bertemu dengan orang nomor 1 di Indonesia itu, dia tetap memberikan masukan dengan cara lain.

Kepada Presiden dia mengingatkan agar menjaga kesehatan dan menyelamatkan APBN setelah bekerja keras sebagai tulang punggung perekonomian selama pandemi.

"Masukan pertama adalah APBN harus diselamatkan. Jika tidak pemerintah sekarang akan mewariskan kondisi APBN yang rentan dan rapuh, bahkan saat ini pun menjadi jalan menuju krisis anggaran atau bahkan resesi seperti telah dirasakan negara-negara lain," ungkapnya.

Dia menjelaskan, tekanan pada APBN datang dari setidaknya dua hal yakni subsidi yang sangat besar dan tekanan pembayaran utang. Terutama subsidi energi, karena kenaikan harga-harga.

Didik menyebut Jokowi terkenal berani mengambil kebijakan ekonomi dan keputusan rasional yang obyektif dan rasional untuk solusi bangsa meskipun sering kontroversial bagi publik.

Di awal pemerintahannya, Jokowi tegas mengambil keputusan mengurangi subsidi cukup besar. Namun keputusan tersebut memberikan subsidi langsung untuk rakyat miskin. Hanya saja, saat ini dia melihat keberanian tersebut sirna.

"Presiden pada saat ini seperti gagap untuk mengambil keputusan mengurangi subsidi besar 500 triliun rupiah pada saat ini," kata dia.

Dia melanjutkan, jumlah subsidi ini sama besarnya dengan anggaran pemerintah SBY dengan kurs rupiah relatif tidak berbeda jauh. Tim ekonomi presiden tidak juga memberikan masukan yang benar terhadap masalah ini sehingga APBN pasca pemerintahan sekarang akan rusak berat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

ABPN Terancam Bengkak

Di sisi lain mulai tahun depan pemerintah dan DPR harus mengembalikan defisit di bawah 3 persen. Hal ini sesuai undang-undang yang telah disepakati bersama.

Namun Didik khawatir, APBN 2023 kembali jebol karena ancaman krisis energi dan pangan yang terjadi sekarang. Jika rencana tahun depan masuk ke target masuk ke dalam defisit di bawah 3 persen gagal, maka ini menjadi pelanggaran konstitusi yang serius bagi pemerintah.

"Atau bisa jadi sesuai karakter DPR yang sekarang akan main-main dengan konstitusi, mengubah lagi target defisit tersebut di atas 3 persen lagi," kata dia.

Kemungkinan yang kedua ini kata Didik bisa saja terjadi karena karakter kolektif kebiasaan DPR dan pemerintah. Dia menilai pelanggaran serius seperti defisit besar bisa membahayakan ekonomi negara.

"Ini bisa saja dibuat main-main karena ketiadaan pemikiran kritis dan minus check and balances yang memadai dari sistem demokrasi kita," ungkapnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Industri

Didik juga menyarankan, Presiden Joko Widodo bisa menindaklanjuti hasil blusukan yang di lapangan. Bila perlu kembali blusukan ke sektor-sektor industri kecil dan besar. Sektor ini menjadi tulang punggung ekonomi, namun kondisinya sekarang rendah. Tak heran pertumbuhan ekonomi stagnan di sekitar dan di bawah 5 persen.

"Saya menganggap masukan ini penting dan tetap relevan untuk presiden, meskipun saya tidak hadir dalam forum unang presiden kemarin," kata dia.

Sektor industri menjadi tulang punggung pertumbuhan tinggi pada dekade 1980-an dan 1990-an. Pertumbuhan ekonomi sekitar 7-8 persen pada dekade tersebut dan tingkat pertumbuhan sektor industri dua digit sampai 12 persen.

Pada saat yang sama tingkat pertumbuhan ekspor mencapai 20-24 persen. "Berbeda dengan durian runtuh ekspor naik satu tahun terakhir ini, yang akan lenyap kembali tahun berikutnya," kata dia.

Dia melanjutkan, berkali-kali Jokowi mengungkap perlunya hilirisasi sebagai cikal bakal untuk penguatan sektor industri. Sekarang, peranan sektor industri di dalam ekonomi terus mengalami penurunan. Hilirisasi dan banyak sumberdaya alam seperti nikel, batu bara, mineral lain, gas alam, sawit, dan lainnya seharusnya menjadi jalan untuk memperkuat kembali sektor industri.

 

4 dari 4 halaman

Strategi Ekonomi

Untuk itu dia mengusulkan agar pemerintah menjalankan strategi kebijakan ekonomi outward looking atau strategi berorientasi keluar dengan pilar kebijakan ekspor dan investasi yang berkualitas. Bukan investasi yang mengeruk pasar dalam negeri.

"Strategi ini dalam sejarah ekonomi modern sudah dilakukan semua negara maju yang sukses melewati jebakan pendapatan menengah (middle income trap)," kata dia.

Beberapa negara yang sukses tersebut seperti Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, China. Bahkan dalam waktu dekat segera menyusul Vietnam yang sudah menyalip posisi Indonesia. Kebijakan ini pernah dijalankan Indonesia pada tahun 1980-an, hyang merupakan best practice dari kebijakan ekonomi Indonesia yang pernah ada.

"Jika tidak, kita akan stagnan sebagai negara berpendapatan menengah bawah kisaran 4000 US dollar per kapita dan sering tergelincir menjadi negara berpendapatan menengah bawah. Sudah 7 tahun lamanya kita tersendat di tingkat pendapatan USD 4.000 per kapita tersebut," kata dia.

Dia menambahkan dalam pertemuan tersebut, Presiden berkenan menerima undangan INDEF seminar atau pertemuan Klub 100 Ekonom pada bulan September mendatang. Dia berharap semua pertanyaan dan masukan ekonom berkenan untuk didengar selain dari bawahannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • APBN adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

    apbn

  • Ekonomi adalah ilmu tentang asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan.

    ekonomi

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • subsidi