Sukses

Properti di Bogor Masih Cuan Rp 39 Miliar di Semester I-2022

Konsep properti dengan rumah tapak bergaya minimalis namun memiliki dua lantai, ternyata diminati cukup tinggi di kawasan Bogor dan sekitarnya.

Liputan6.com, Jakarta Konsep properti dengan rumah tapak bergaya minimalis namun memiliki dua lantai, ternyata diminati cukup tinggi di kawasan Bogor dan sekitarnya. Bahkan, salah satu pengembang di kawasan tersebut, PT Kesuma Agung Selaras (KAS) mencatatkan transaksi hingga Rp 39 miliar di semester pertama Tahun 2022.

I Wayan Madik Kesuma Direktur Utama PT KAS mengungkapkan, pasar properti mulai bergerak lagi sejak awal tahun ini. Namun baru terasa dalam 2 bulan terakhir, tepatnya setelah lebaran Idul Fitri lalu.

“Dua bulan terakhir pasar memang cukup baik dan sesuai target yang kita inginkan. Dimana total transaksi dari akad kredit ini mencapai Rp 39 miliar," ungkapnya, Jumat (29/7/2022).

Diakui Wayan, kecepatan pasar ini didukung oleh Sinergi BTN dan PT KAS yang memberikan suku bunga 2,2 persen fiks selama 1 tahun. Selain itu strategi yang dilakukan oleh PT KAS juga turut menarik minat konsumen untuk membeli unit rumah di Graha Laras Sentul dan juga Geriya Selaras Dramaga.

Misalnya saja dengan uang muka yang cukup terjangkau bagi keluarga baru ataupun milenial. Seperti Geriya Selaras Dramaga hanya Rp5 juta, di Klaster London Graha Laras Sentul hanya Rp10 juta.

“Uang muka ini all in tidak ada biaya tambahan untuk biaya surat-surat dan lainnya,” jelas Wayan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Promo dari BTN

Graha Laras Sentul saat ini fokus memasarkan klaster London yang berdiri di atas lahan 2 hektar dengan jumlah unit sebanyak 217 rumah.

Sementara itu, Wakil Direktur BTN, Nixon L.P Napitupulu menjelaskan, bahwa dalam bisnis apapun, pasar masih mengalami pasang surut. Apalagi, badai pandemi masih dirasakan dan mengganggu pasar properti di semua segmen pasar.

“Untuk menggerakkan pasar, maka Bersama PT KAS kita memberikan kemudahan dan salah satunya suku bunga dan lainnya. Saya juga berharap developer lain juga melakukan strategi-strategi yang memberikan kemudahan pada konsumen,” jelas Nixon.

3 dari 4 halaman

Obral Rumah Harga Rp 160 Jutaan di 315 Proyek Properti, Minat?

Ingin mencari rumah harga Rp 160 jutaan, masyarakat bisa memanfaatkan pagelaran Indonesia Properti Expo (IPEX) pada 13 sampai 21 Agustus mendatang di Jakarta Convention Center (JCC).

Pasalnya, akan ada 315 proyek pilihan properti dengan harga mulai Rp 168 juta. Menggandeng PT. Bank Tabungan Negara (BTN), diharapkan bisa menjangkau berbagai kelas masyarakat dengan angsuran termurah.

 "Antusias pelaku bisnis properti tersebut menawarkan beragam promosi yang ditampilkan secara inovatif untuk meningkatkan penjualan masing-masing jenis produknya. Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer tumbuh meningkat pada triwulan I-2022," ungkap Vice President PT Adhouse Clarion Events Gad Permata, Kamis (28/7/2022).

Terlihat dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I-2022 tercatat 1,87 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,47 persen (yoy). Harga properti residensial di pasar primer diprakirakan tumbuh terbatas pada triwulan II-2022 sebesar 1,16 persen (yoy).

Sementara, dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 69,54 persen dari total pembiayaan.

4 dari 4 halaman

Penyediaan Hunian

Gad Permata juga menjelaskan, pada pagelaran IPEX edisi ke-41 ini, diharapkan dapat berkontribusi penting dalam penyediaan hunian bagi masyarakat.

Kendati bahan baku dan kenaikan inflasi masih tetap terjaga, diharapkan pula tidak ada kenaikan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang kiranya dapat memperlambat proses pemulihan di sektor properti.

"Kita tetap mendorong pameran properti untuk terus bergerak naik dan kembali bergairah, meskipun tingkat permintaan hunian dari segmen masyarakat belun cukup merata," kata Gad Permata.

Menurutnya, banyak ragam cara pengembang dalam memadupadankan beragam kreasi untuk memikat konsumen, baik dengan bekerjasama dan dukungan bank penyalur KPR, mengembangkan potensi proyek dengan lebih inovatif, dan juga memanfaatkan insentif pajak pemerintah melalui PPN properti, yang semuanya sangat bermanfaat serta berdampak pada pertumbuhan yang lebih positif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.