Sukses

Deretan Pelabuhan yang Dibangun Kemenhub di 2022

Ditjen Perhubungan Laut juga membangun infrastruktur transportasi laut untuk berbagai keperluan seperti dukungan pariwisata prioritas, angkutan laut perintis, hingga tol laut.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus membangun pelabuhan untuk meningkatkan konektivitas wilayah di Indonesia.

"Beberapa pelabuhan pendukung konektivitas pada tahun 2022 telah dilaksanakan pembangunan, dengan beberapa di antaranya telah mencapai progres 80 persen," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta melansir Antara, Senin (4/7/2022).

Arif menjelaskan sejumlah pelabuhan yang telah dibangun secara fisik mencapai 80 persen di antaranya Pelabuhan Tanjung Ular di Bangka Belitung, Pelabuhan Salisingan di Kalimantan Barat, Pelabuhan Patimban di Jawa Barat, Pelabuhan Baa di Nusa Tenggara Timur, Pelabuhan Sanur di Bali, dan Pelabuhan Kambuno di Sulawesi Selatan.

Selanjutnya, pelabuhan lain sebagai pendukung konektivitas dari Ditjen Perhubungan Laut Tahun Anggaran 2022 di antaranya Pelabuhan Tua Pejat, Pelabuhan Bahaur, Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Tanjung Silopo, Pelabuhan Atapupu, Pelabuhan Bunyu, Pelabuhan Wanci.

Kemudian Pelabuhan Boepinang, Pelabuhan Likupang, Pelabuhan Sarmi, Pelabuhan Moor, Pelabuhan Bula, Pelabuhan Tual, dan Pelabuhan Seba dengan realisasi fisik yang bervariasi.

Selain pelabuhan, Ditjen Perhubungan Laut juga membangun infrastruktur transportasi laut untuk berbagai keperluan seperti dukungan pariwisata prioritas, angkutan laut perintis, hingga tol laut.

Arif menyampaikan Kemenhub selalu berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait seperti Pemerintah Daerah, kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP), dan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut agar operasional transportasi laut berjalan optimal dan tepat sasaran.

"Ini dilakukan untuk meningkatkan mobilitas orang dan barang, juga menghubungkan antara daerah yang sudah berkembang dengan daerah yang belum berkembang, khususnya di wilayah 3TP," ujarnya.

Sebagai informasi, Pemerintah telah menyusun cetak biru pengembangan transportasi penyeberangan tahun 2010-2030 melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 6 Tahun 2010.

Dalam aturan tersebut, Indonesia terbagi menjadi tiga sabuk lintas penyeberangan, yakni sabuk utara, sabuk tengah dan sabuk selatan.

Pemerintah terus mendorong pembangunan pelabuhan agar bisa mendukung konektivitas di seluruh wilayah Tanah Air.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menhub Janji Tata Pelabuhan di Bangka agar Lebih Produktif

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan penataan pelabuhan-pelabuhan yang ada di Provinsi Bangka Belitung, agar lebih produktif dan diharapkan semakin memperlancar pergerakan penumpang maupun barang.

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melakukan kunjungan kerja ke Bangka, pada Minggu (3/7/2022), meninjau sejumlah pelabuhan yang ada di Provinsi Babel, khususnya di Pulau Bangka.

“Kami rencanakan dengan pak Gubernur Babel untuk memetakan kembali pelabuhan yang ada di Provinsi Bangka Belitung untuk dikembangkan secara lebih produktif,” ujar Menhub.

Di Pulau Bangka terdapat sejumlah pelabuhan baik untuk penumpang maupun barang, diantaranya yakni: Pelabuhan Penyeberangan Sadai, Pelabuhan Pangkal Balam, Pelabuhan Tanjung Ular dan Pelabuhan Belinyu.

“Kami bersama Pemda akan mengidentifikasi kembali pelabuhan mana yang akan dikembangkan, karena kalau kebanyakan pelabuhan tidak ekonomis. Kalau kita bisa fokus kembangkan di satu tempat tertentu, hasilnya akan memberikan dampak yang bagus. Di sini memiliki komoditas seperti sawit, timah dan lainnya yang memiliki potensi untuk mengoptimalkan muatan kapal,” tutur Menhub.

Menhub Budi Karya mengungkapkan, salah satu upaya yang dilakukan agar pelabuhan lebih produktif yaitu akan mengkerjasamakan pengelolaan dan pengembangannya dengan pihak Swasta dan BUMD.

“Jadi pemerintah pusat memberikan kerjasama pengelolaan (KSP) kepada Pemda. Kemudian Pemda mengkerjasamakannya dengan BUMD dan swasta secara business to business (B to B),” dia menandaskan.

 

3 dari 3 halaman

Disetujui Pemda

Pada kesempatan yang sama, Pj. Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin menyepakati dilakukannya penataan pelabuhan yang ada untuk meningkatkan produktivitasnya.

“Kami di level Pemprov bersama Bupati dan Walikota akan membuat perencanaan secara terpadu supaya pelabuhan lebih produktif, efektif dan efisien,” katanya.

dan Penyeberangan Ditjen Perhubungan Darat Junaidi, dan Wakil Bupati Bangka Selatan Debby Vita Dewi.

Sebagai informasi, Pelabuhan Sadai terletak di Kecamatan Tukak Sadai Kab. Bangka Selatan. Pelabuhan ini menghubungkan Pulau Bangka dan Belitung.

PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) melayani rute penyeberangan kapal ro-ro dari Pelabuhan Sadai ke Pelabuhan Tanjung Rhu, di Belitung maupun sebaliknya, yang dapat ditempuh kurang lebih 12 jam.

Adapun dua kapal yang melayani rute ini yaitu: KMP Gorare yang mampu mengangkut sekitar 80 orang penumpang dan 14 kendaraan, serta KMP Menumbing Raya berkapasitas 150 orang dan 20 kendaraan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.