Sukses

Sesuai Ramalan, Rupiah Ditutup Lesu Selasa 7 Juni 2022

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan Selasa sore, seiring ekspektasi pelaku pasar bahwa inflasi Amerika Serikat (AS) masih tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan Selasa sore, seiring ekspektasi pelaku pasar bahwa inflasi Amerika Serikat (AS) masih tinggi.

Kurs rupiah ditutup melemah 8 poin atau 0,06 persen ke posisi 14.454 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.446 per dolar AS.

"Sentimen dari eksternal yaitu penguatan dolar AS. Minggu ini dolar AS masih akan mendominasi, dengan pelaku pasar menantikan data inflasi AS yang diperkirakan masih akan tinggi atau meningkat," kata Analis DCFX Futures Lukman Leong dikutip dari Antara, Selasa (7/6/2022).

Lukman memproyeksikan dolar masih akan terus kuat hingga menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC minggu depan.

Bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada 15 Juni 2022 mendatang.

Investor akan melihat data harga konsumen pada Jumat (10/6) untuk mencermati tanda-tanda berapa lama The Fed dapat melanjutkan jalur kenaikan suku bunganya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rupiah

Kendati demikian, lanjut Lukman, data-data ekonomi domestik seperti cadangan devisa dan neraca perdagangan untuk bulan Mei diperkirakan akan membantu menopang pergerakan rupiah.

"Data cadangan devisa Indonesia yang akan dirilis besok dan diperkirakan naik lebih dari 2 miliar dolar AS akan mendukung rupiah dan begitupun juga data neraca perdagangan minggu depan," ujar Lukman.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi 14.460 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 14.446 per dolar AS hingga 14.475 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa melemah ke posisi 14.464 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya 14.462 per dolar AS.

3 dari 4 halaman

Nilai Tukar Rupiah Diramal Loyo, Imbas Sentimen Suku Bunga Teh Fed

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa diprediksi melemah, dibayangi sentimen kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve ( Fed).

Rupiah pagi ini bergerak melemah 14 poin atau 0,1 persen ke posisi 14.460 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.446 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini dengan menguatnya kembali sentimen The Fed," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/6/2022).

Menurut Ariston, The Fed kelihatannya akan menaikkan suku bunga acuannya lagi pada pertengahan Juni ini sebesar 50 basis poin untuk memerangi inflasi di Negeri Paman Sam itu.

Kekhawatiran terhadap inflasi kembali meninggi setelah harga minyak mentah kembali naik ke kisaran 120 dolar AS per barel karena sanksi larangan ekspor minyak mentah Rusia ke Eropa.

Selain itu perang yang belum usai juga menambah kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi. Perseteruan Rusia dengan NATO juga makin memanas karena NATO terus mengirimkan bantuan senjata rudal jarak jauh untuk Ukraina.

"Tingginya inflasi bisa melambatkan pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia," ujar Ariston.

4 dari 4 halaman

Prediksi

Ariston menambahkan tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah AS kembali naik yang mengindikasi sentimen The Fed kembali masuk ke pasar.

Imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun kembali ke kisaran 3 persen, angka yang sebelumnya tersentuh pada Mei 2022.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak melemah ke level 14.450 per dolar AS dengan support di level 14.440 per dolar AS. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.