Sukses

Varian Omicron Menggila, Sri Mulyani Mulai Cemas Ganggu Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintah tengah mewaspadai penyebaran kasus varian omicron dari Covid-19 yang ada saat ini

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah tengah mewaspadai penyebaran kasus varian omicron dari Covid-19 yang ada saat ini. Sebab peningkatan kasus omicron sudah bukan lagi karena kepulangan masyarakat dari perjalanan luar negeri, melainkan sudah terjadi transmisi lokal.

Apalagi varian ini dikenal memiliki kecepatan penyebaran yang lebih cepat dari varian delta. Pemerintah tak ingin varian omicron mengganggu pemulihan ekonomi di awal tahun.

"Varian omicron ini jadi perhatian kita agar tidak berpengaruh terlalu banyak ke kinerja pemulihan ekonomi terutama Q1-2022," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Raker Komisi XI DPR RI, Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Sri Mulyani mengatakan sampai saat ini kasus harian di Indonesia sudah mencapai 3,3 juta orang dengan angka kematian 8 ribu sejak terjadinya pandemi tahun 2020. Bila dibandingkan dengan negara lain, Sri Mulyani menyebut angka ini lebih baik. Namun hal ini tidak berarti pemerintah lengah akan ancaman omicron.

"Indonesia masih relatif rendah tai kita punya kewaspadaan yang tinggi terutama dari micron yang sifatnya lokal," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jalan Menuju Endemi yang Sulit

Untuk itu, Presiden Joko Widodo meminta realisasi program vaksinasi dan vaksin tambahan (booster) harus dipercepat. Selain itu upaya beradaptasi dari pandemi menuju endemi ini masih menghantui karena adanya peningkatan kasus yang terjadi tak hanya di Tanah Air. Perlu ada kalibrasi dan menggunakan instrumen kebijakan yang fleksibel.

"Jalan menuju endemi ini belum tentu smooth, kita lihat varian dan jenis virusnya dan kemungkinan ditemukan vaksin dan pengobatan yang lebih baik," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini