Sukses

Mengenal Teknologi Daur Ulang Sampah Berbasis Blockchain Karya Anak Bangsa

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan untuk penanggulangan masalah sampah.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan untuk penanggulangan masalah sampah. Mulai dari edukasi pemilahan sampah mandiri dengan tujuan meminimalkan pengiriman sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) diseluruh kota-kota di Indonesia yang saat ini sudah sangat kritis karena keterbatasan ketersediaan lahan TPST.

Data menurut National Plastic Action Partnership, sebanyak 500.000 ton pertahun sampah plastik telah mencemari lautan. Tipe sampah plastik yang hanya bisa terurai puluhan tahun, bahkan ratusan tahun akan mengendap di dasar laut dan menjadi microplastik, biota laut seperti ikan kerap ditemukan secara tak langsung mengonsumsi microplastik.

Banyak Negara dan organisasi peduli lingkungan termasuk United Nation Environtment Assembly (UNEA) yg mencoba menghasilkan resolusi untuk menanggulagi sampah ini.

Dan di Indonesia ada seorang sosok pria bernama Mohammad Baedowy yang telah sangat gigih selama 21 tahun bergelut di dunia sampah membuat Sampah ini menjadi lebih bermanfaat dan bisa meningkatkan taraf hidup para pemulung dari segi edukasi, ekologi dan ekonomi.

Berbagai penghargaan tingkat nasional dan internasional telah beliau terima dan untuk bisa lebih meningkatkan pengelolaan dan penanggulangan masalah sampah plastik ini. Terobosan baru dilakukan oleh Mohammad Baedowy dengan menjadi Advisor di perusahaan Plastic Finance.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Karya Anak Bangsa

Plastic Finance adalah karya anak bangsa yang peduli akan masalah sampah plastik pada saat ini. Kegiatan usaha untuk membangun industri daur ulang sampah plastik di seluruh indonesia pertama yang menggunakan sistem digitalisasi dengan teknologi blockchain

Dengan menggunakan teknologi blockchain ini maka semua lini masyarakat dapat ikut berkontribusi dan berpartisipasi secara aktif dalam menanggulangi masalah sampah plastik dan meningkatkan kesejahteraan bukan hanya pemulung tapi seluruh lapisan masyarakat yang ikut berkontribusi dalam project ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.