Sukses

Sri Mulyani Kejar Ekonomi Tumbuh 3,5 Persen - 4 Persen di 2021

Proyeksi pertumbuhan ekonomi bisa mencapai level 4 persen sepanjang tahun ini dipicu beberapa katalis yang tumbuh positif.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai di atas 5 persen (year on year/yoy) pada kuartal IV-2021. 
 
Dengan target pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional pada kisaran 3,5 sampai 4 persen di akhir tahun.
 
"Karena (pertumbuhan ekonomi) kita kuartal I-2021 hanya 0,7 atau minus - 0,7 persen. Dan kuartal ketiga hanya di 3,5 persen," jelas Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Jakarta, Kamis (25/11/2021).
 
Proyeksi pertumbuhan ekonomi bisa mencapai level 4 persen sepanjang tahun ini dipicu beberapa katalis yang tumbuh positif.
 
Seperti konsumsi masyarakat diperkirakan akan terus menguat seiring dengan kondisi pandemi yang kian melandai.
 
Faktor lainnya, aktivitas investasi relatif stabil di masa puncak varian delta dan akan berlanjut di kuartal IV-2021. Selain itu, net ekspor diperkirakan masih melebar pada kuartal keempat tahun ini.
 
"Ini didorong oleh permintaan dan harga komoditas global yang masih tinggi," jelasnya.
 
Meski begitu, dia meminta seluruh pihak agar waspada dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di penghujung tahun ini.
 
Menyusul, peningkatan mobilitas masyarakat di momen perayaan Natal dan Tahun Baru 2022. "Disiplin protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi perlu terus dijaga," tandasnya.
 
Reporter: Sulaeman
 
Sumber: Merdeka.com
 
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indonesia Termasuk Negara dengan Tingkat Ekonomi di Atas Pra Krisis

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut jika Indonesia menjadi salah satu negara yang perekonomiannya sudah kembali ke level pra pandemi.

Indonesia termasuk sedikit negara dengan kondisi pemulihan ekonomi cukup baik. Terlihat dari berbagai kondisi dan faktor.

Mulai dari inflasi yang masih terjaga pada level 1,7 persen dan nilai tukar rupiah yang relatif stabil dan hanya mengalami sedikit depresiasi.

Pencapaian tersebut dinilai menggambarkan salah satu kekuatan pemulihan ekonomi yang bisa dicapai demi menjaga momentum pertumbuhan, inflasi dan nilai tukar akibat perubahan environment global.

"Dengan capaian ini Indonesia mungkin merupakan sedikit negara yang sudah mencapai tingkat perekonomian di atas pra crisis," jelas Sri Mulyani saat konferensi pers APBN Kita, Kamis (25/11/2021).

Dikatakan saat ini, index PDB konstan Indonesia sudah mencapai 101, 1 dari sebelumnya pada posisi 100. Kenaikan juga terjadi pada China dan Amerika.

Namun pada beberapa negara kondisinya masih belum menggembirakan. Seperti Filipina, Thailand dan Malaysia.

Kondisi ekonomi nasional yang baik memberikan dampak positif bagi Indonesia. Seperti pemberian afirmasi positif kredit Indonesia dari Fitch Rating.

Posisi kredit Indonesia kini berada pada level BBB (stable). Ini karena Fitch Rating melihat kondisi fundamental ekonomi nasional yang masih kuat serta berprospek baik ke depannya.

Fitch menilai aktivitas ekonomi Indonesia sudah pulih didukung kebijakan penanganan pandemi yang membaik serta didorong upaya percepatan vaksinasi oleh pemerintah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.