Sukses

Top 3: Hasil Tes PCR Bandara Soetta Kini Bisa Keluar 3 Jam

Simak rangkuman 3 berita paling dicari, salah satunya soal hasil tes PCR di Bandara Soekarno Hatta

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menetapkan aturan bagi masyarakat yang ingin bepergian dengan pesawat harus melakukan tes antigen atau PCR

Terkait ini, pengelola bandara PT AP II mempersiapkan diri. Hasil tes yang dilakukan mulai 24 Oktober 2021 di layanan RT-PCR drive thru Airport Health Center di Terminal 3, dapat diketahui dalam waktu kisaran 3 jam.

Padahal sebelumnya, hasil tes PCR di Bandara tersebut baru diketahui 1x24 jam setelah sampel diambil.

Artikel ini menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis. Simak rangkuman 3 berita paling dicari, Senin (25/10/2021):

1. Hasil Tes PCR Bandara Soetta Kini Bisa Keluar 3 Jam, Biayanya Rp 495.000

Kebijakan yang mengharuskan calon penumpang wajib tes PCR dengan hasil negatif, membuat pengelola Bandara Soekarno Hatta melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan mengeluarkan hasil tes PCR di Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta dapat diketahui lebih cepat.

Berdasarkan koordinasi para stakeholder, ditetapkan bahwa hasil tes yang dilakukan mulai 24 Oktober 2021 di layanan RT-PCR drive thru Airport Health Center di Terminal 3, dapat diketahui dalam waktu kisaran 3 jam. Padahal sebelumnya, hasil tes PCR di Bandara tersebut baru diketahui 1x24 jam setelah sampel diambil.

“Khusus bagi calon penumpang pesawat yang melakukan tes di layanan RT-PCR drive thru Airport Health Center di Terminal 3, dan menunjukkan tiket penerbangan pada hari yang sama dengan tes, maka dapat mengetahui hasil tes RT-PCR dalam waktu kisaran 3 jam setelah sampel diambil,” ujar SM of Branch Communication & Legal Badar Soekarno-Hatta M. Holik Muardi, Minggu (24/10/2021).

Berita Selengkapnya

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. 4 Negara Asia Diramal Dominasi Ekonomi Dunia, Indonesia Kalahkan Jerman dan Rusia

Amerika Serikat masih memiliki kekuatan besar dalam pengaruhnya terhadap ekonomi dunia saat ini. Namun, tampaknya posisi benua biru tersebut akan digeser kekuatan ekonomi dari China dan negara Asia lainnya.

Mengutip laporan statista.com, yang merangkum data dari International Monetary Fund (IMF), Minggu (24/10/2021), empat negara Asia akan mulai mendominasi lima peringkat teratas kekuatan ekonomi global, termasuk di dalamnya Indonesia.

Data ini mengacu pada prediksi besaran Gross Domestic Product (GDP) tiap-tiap negara. Diketahui, sebelumnya Amerika Serikat memimpin daftar tersebut sejak 1992 hingga 2008.

Namun, di 2024, posisi teratas diprediksi akan digantikan China, sementara AS turun satu level ke posisi dua.

Pada infografis yang tercantum dengan judul “Continental Shift: the World’s Biggest Economies Over Time”, terdapat sekitar 11 nama negara dari empat benua. Diantaranya benua Amerika ada Amerika Serikat dan Brazil.

Berita Selengkapnya

 

 

3 dari 3 halaman

3.Wanti-wanti Sri Mulyani: Krisis Ekonomi Akibat Pandemi Bukan yang Terakhir

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengingatkan jika krisis ekonomi yang terjadi akibat pandemi Covid-19 bukan merupakan akhir dari krisis yang akan dihadapi banyak negara.

Krisis ekonomi ini bukan pertama dan kemungkinan bakal ada lagi dengan kondisi yang berbeda. "Saya sampaikan pandemi Covid-19 ini bukan yang pertama, dan bukan yang terakhir," kata Sri Mulyani dalam acara Peluncuran Buku di Jakarta, Minggu (24/10/2021).

Dalam pertemuan G20 minggu depan dilangsungkan di Roma, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan kepala negara lainnya akan sama-sama belajar mengantisipasi penanganan krisis seperti terjadi di 2008-2009. Ini agar kemudian hari ketika terjadi krisis negara-negara bisa lebih banyak belajar.

Berita Selengkapnya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini