Sukses

Presidensi G20, Sri Mulyani Soroti Akses Vaksin dan Pertumbuhan Global Tak Merata

Sri Mulyani memastikan jika pemerintah memanfaatkan momentum krisis saat ini untuk melanjutkan sejumlah reformasi struktural untuk memperkuat fondasi bagi pemulihan ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyoroti pertumbuhan global yang tidak merata dan akses terhadap vaksin yang merupakan persyaratan untuk pemulihan berkelanjutan.

Ini dia sampaikan saat menghadiri pertemuan keempat para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dalam masa Presidensi G20 Italia, Rabu (13/10/2021).

“Kami menegaskan kembali dukungan kami terhadap pendekatan multilateral untuk memastikan vaksin yang cukup dan dapat diakses untuk seluruh dunia. Indonesia berkomitmen untuk mempercepat vaksinasi hingga mencapai 208 juta orang hingga akhir tahun ini”, kata dia.

Pertemuan yang diselenggarakan secara hybrid tersebut menjadi bagian dari rangkaian pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund and World Bank Group Annual Meeting 2021 IMF WBG AM 2021).

Pertemuan ini juga memiliki nilai penting menjelang pelaksanaan tugas Presidensi G20 Indonesia untuk melanjutkan dan mendorong peran kepemimpinan G20 dalam menjawab tantangan global dan menciptakan pertumbuhan yang semakin inklusif, kuat, dan berkelanjutan.

Sri Mulyani memastikan jika pemerintah memanfaatkan momentum krisis saat ini untuk melanjutkan sejumlah reformasi struktural untuk memperkuat fondasi bagi pemulihan ekonomi.

Salah satunya melalui Omnibus Law Cipta Kerja pada tahun lalu dan Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) pada tahun ini.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tantangan Perubahan Iklim

Dari sekian tantangan global yang saat ini dihadapi, negara anggota G20 memandang perubahan iklim menjadi salah satu yang terberat.

Perubahan iklim disebut dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan stabilitas keuangan global.

Sri Mulyani menekankan pentingnya transisi hijau dalam upaya penanganan perubahan iklim. Tidak hanya adil dan teratur, tetapi juga terjangkau (A Just, Orderly and Affordable) terutama bagi negara-negara berkembang dan negara miskin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.