Sukses

Menko Airlangga: Outstanding Pinjaman Fintech Capai Rp 26 Triliun per Agustus 2021

Fintech lending mengalami perkembangan cukup pesat hingga saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa fintech lending mengalami perkembangan cukup pesat hingga saat ini. Hal ini ini ditandai dengan besarnya pinjaman yang telah dikucurkan oleh fintech.

"Dimana, outstanding pinjaman di tahun 2021 pada bulan Agustus meningkat menjadi Rp 26,09 triliun. Dan pinjaman baru sebesar Rp 101,47 triliun," ucapnya dalam acara OJK Virtual Innovation Day 2021, Senin (11/10).

Selain Fintech, imbuh Menko Airlangga, transaksi e-commerce dan uang elektronik juga diprediksi turut mengalami peningkatan pesat di tahun ini.

Untuk peningkatan transaksi e-commerce diproyeksikan mencapai 48,4 persen.

"Sementara untuk uang elektronik diproyeksikan masih akan mengalami peningkatan sebesar 35,7 sampai dengan 30,1 persen," terangnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fintech Jadi Solusi Tingkatkan Inklusi Keuangan

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai saat ini industri financial technology (fintech) menjadi salah satu solusi pemerintah untuk turut meningkatkan inklusi keuangan Indonesia. Mengingat fintech menawarkan berbagai kemudahan layanan keuangan terhadap masyarakat luas.

"Saya memiliki keyakinan bahwa forum ini dapat mengangkat mengenai potensi terkait fintech. semangat ini sejalan dengan untuk terus meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya fintech agar berperan penting dari segi pembiayaan dalam masa Covid-19," terangnya dalam acara peluncuran "Indonesia Fintech Society (IFSoc)", Senin (9/11).

Airlangga mengungkapkan, fintech saat ini memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air. Menyusul kian meluasnya manfaat layanan fintech hingga ke masyarakat pedesaan.

"Sebagai contoh diperkirakan ada 5 juta agen fintech yang telah melayani keuangan digital, dengan potensi untuk melayani kelompok pedesaan juga," jelas Airlangga.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.