Liputan6.com, Jakarta - Harga emas Antam atau produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun Rp 4.000 menjadi Rp 955 ribu per gram pada Selasa pekan ini.
Mengutip laman Logam Mulia, adapun harga emas Antam untuk buyback juga turun Rp 4.000 menjadi Rp 865 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 865 ribu per gram.
Baca Juga
Untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.900.000. Sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 19.160.000.
Advertisement
Hingga pukul 07.56 WIB, Selasa (25/5/2021), mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Antam juga menyediakan emas dalam bentuk lain, seperti koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya.
Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).
Rincian Harga Emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 527.500
* Pecahan 1 gram Rp 955.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.850.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.750.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.550.000
* Pecahan 10 gram Rp 9.045.000
* Pecahan 25 gram Rp 22.487.000
* Pecahan 50 gram Rp 44.895.000
* Pecahan 100 gram Rp 89.712.000
* Pecahan 250 gram Rp 224.820.000
* Pecahan 500 gram Rp 447.820.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 895.600.000.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Harga Emas Kembali Naik Imbas Penurunan Dolar AS
Sebelumnya, harga emas menguat pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga emas ini karena pelemahan dolar AS dan imbal hasil obligasi AS yang lebih rendah.
Sementara itu investor masing menunggu data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini yang akan membantu mereka menilai laju pemulihan ekonomi di AS.
Mengutip CNBC, Selasa(25/5/2021), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.882,83 per ounce pada pukul 1.42 siang EDT. Minggu lalu, harga emas ini mencapai level tertinggi sejak 8 Januari di USD 1.889,75 per ounce.
Advertisement
Sedangkan untuk harga emas berjangka AS ditutup naik 0,4 persen menjadi USD 1.884,5 per ounce.
Penurunan dolar As dan imbal hasil obligasi AS menguntungkan bagi harga emas. Analis senior RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan bahwa pasar saham yang menguat memberikan penyeimbang untuk harga emas.
Nilai tukar dolar AS turun 0,2 persen. Sedangkan imbal hasil US Treasury turun ke level terendah dalam hampir dua minggu.
Investor tengah menunggu pengumuman dari the Federal Reserve (the Fed) apakah akan tetap berpegang pada kebijakan yang sabar. Mereka juga menunggu data, termasuk produk domestik bruto AS, klaim pengangguran, dan barang tahan lama.
"Jika data keluar secara substansial lebih baik dari yang diharapkan, itu mungkin akan menjadi bearish untuk emas, karena kemungkinan penurunan program pembelian obligasi the Fed akan lebih cepat dari rencana," kata Haberkorn.
Jika Data lebih buruk dari perkiraan, harga emas bisa diperdagangkan terus menguat dan tembus USD 1.900 per ounce.
Analis juga mengatakan, jatuhnya harga Bitcoin juga memberikan dukungan ke harga emas.
“Harga emas sangat kuat di level ini. Ada beberapa hal yang dapat menakut-nakuti investor sehingga membeli emas, tetapi kami juga memiliki situasi di mana di Eropa, AS, dan Kanada, di mana vaksin mulai berdampak positif, ”kata Managing Partner CPM Group Jeffrey Christian.
"Perekonomian dibuka kembali dan aktivitas ekonomi kuat, Mungkin harga emas bisa sedikit mundur," tambah dia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement