Sukses

Harga Emas Jatuh Usai Cetak Rekor Termahal dalam 4 Bulan

Harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 1.866,64.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas jatuh pada perdagangan Rabu usai capai level tertinggi lebih dari 4 bulan di awal sesi perdagangan. Turunnya harga emas ini karena dolar dan imbal hasil Treasury AS naik setelah risalah dari pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) menunjukkan bank sentral mungkin beringsut mendekati pembicaraan taper atau pengurangan pembelian obligasi.

Dikutip dari CNBC, Kamis (20/5/2021), harga emas di pasar spot  turun 0,1 persen menjadi USD 1.866,64, setelah sebelumnya naik sebanyak 1,2 persen ke level tertinggi sejak 8 Januari di USD 1.889,75. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,7 persen menjadi USD 1.881,50.

Beberapa pejabat The Fed tampaknya siap untuk mulai mempertimbangkan perubahan kebijakan moneter berdasarkan kemajuan pesat yang berlanjut dalam pemulihan ekonomi, menurut risalah The Fed.

"Gerak harga emas dalam sesi yang bergejolak, rally hampir USD 40 di tengah obrolan pasar tentang bunga bank sentral sebelum mundur setelah risalah The Fed menunjukkan bahwa diskusi taper 'sejumlah peserta' yang disarankan mungkin sesuai jika ekonomi terus membuat kemajuan pesat," kata Tai Wong, Kepala Perdagangan Derivatif Logam di BMO.

"Meskipun kita masih berbulan-bulan lagi, pasar menunjukkan kepekaannya terhadap perubahan The Fed," katanya.

"Kisaran (harga emas) jangka pendek yang baru adalah USD 1.850-USD 1.890," lanjut dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imbal Hasil Treasury AS

Tolok ukur imbal hasil Treasury AS melonjak ke level tertinggi dalam hampir seminggu, meningkatkan biaya peluang untuk pemegang emas. Sementara indeks dolar bangkit kembali dari level terendah dalam 3 bulan setelah risalah Fed.

"Pedagang emas mungkin mengira mereka memiliki tiket satu arah ke USD 1.900, tetapi Risalah Fed memicu pembalikan besar karena pratinjau pembicaraan taper mengirim imbal hasil Treasury melonjak lebih tinggi," ungkap Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA dalam sebuah catatan.

“Meskipun ada pembantaian di beberapa kelas aset, investor emas senang dengan kinerjanya hari ini. Beberapa pedagang institusional terbakar pada bitcoin dan kemungkinan akan tetap setia pada emas," kata Moya.

Selain harga emas, harga perak turun 2 persen menjadi USD 27,64 per ounce. Palladium turun 1,3 persen menjadi USD 2.865,50, sementara platinum turun 2,6 persen menjadi USD 1.186,50.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.