Sukses

Tak Selalu Merugikan, Ini Beda antara Utang Baik dan Utang Buruk

Tidak semua utang itu pasti macet. Pada saat yang sama, tidak semua utang baik.

Liputan6.com, Jakarta Berutang tidak seburuk yang dipikirkan sebagian orang. Soalnya, tidak semua utang itu pasti macet. Pada saat yang sama, tidak semua utang baik.

Sebelum Anda dapat mengkategorikan utang sebagai baik atau buruk, Anda perlu memahami lebih banyak tentang mengapa dan apa yang Anda hadapi.

Pertama, pertimbangkan niatnya. Apakah Anda memiliki kebutuhan yang jelas dan realistis untuk berutang? Mengapa Anda membutuhkan uang ini?.

Bagaimana Anda akhirnya membutuhkan uang untuk ini? Apakah ada nilai jangka panjang dalam menggunakan uang untuk “kebutuhan” ini?

Kedua, pertimbangkan situasinya. Apakah Anda memiliki rencana yang realistis untuk melunasi kredit? Berapa banyak utang yang sedang Anda bayar? Apakah Anda dapat melunasi utang itu secara tepat waktu?

Lantas, apa itu utang lancar?

Dilansir dari laman Freemalaysiatoday.com, Kamis (20/5/2021), ada pepatah kuno yang mengatakan “dibutuhkan uang untuk menghasilkan uang”.

Benar sekali bahwa uang yang dibelanjakan dengan bijak membuka pintu dan jendela untuk banyak kesempatan sambil melindungi Anda dari jebakan.

Utang lancar adalah utang yang membawa nilai finansial positif dalam hidup Anda sekaligus memenuhi kebutuhan Anda.

Uutang yang membantu Anda meningkatkan pendapatan, kekayaan bersih, atau kesehatan finansial secara keseluruhan baik segera atau dalam waktu dekat.

Pertama-tama, mari kita lihat niat Anda. Berikut beberapa contoh yang mengarah pada utang lancar. Misalnya Anda membutuhkan uang untuk pendidikan universitas agar mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik.

Atau Anda berutang untuk memiliki rencana bisnis yang sangat baik dan butuh uang untuk memulai bisnis.

Tentunya, atas saran dari perencana keuangan berlisensi, Anda membuat utang berbunga rendah untuk melunasi utang berbunga tinggi.

Bisa juga Anda mengambil pinjaman properti jangka panjang berbunga rendah untuk membiayai pembelian rumah sambil menginvestasikan uang Anda sendiri dan memanfaatkan kekuatan penggabungan, yang pada akhirnya menghasilkan kekayaan bersih yang lebih tinggi karena keuntungan investasi. Singkatnya, hutang baik adalah keseimbangan positif dari ketiga aspek niat, situasi, dan istilah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apa itu utang buruk?

Utang macet adalah utang apa pun yang menguras kekayaan, tidak terjangkau, dan umumnya tidak akan "terbayar sendiri" dalam jangka panjang. Itu tidak meningkatkan kekayaan bersih Anda dan tidak membawa nilai finansial yang positif.

Jika niat Anda adalah berutang untuk membelanjakan sesuatu yang mudah rusak atau habis pakai (pakaian, makanan mahal, pesawat televisi baru) atau untuk kebutuhan yang tidak perlu (perbesar anggaran dasar pernikahan, liburan mewah, mobil ekstra), Anda harus berhenti.

Ini adalah item yang tidak "membayar sendiri" dan tidak membawa nilai finansial positif dalam jangka panjang. Jika Anda tidak mampu membayarnya menggunakan uang tunai dari anggaran rutin, maka tidak boleh mencoba membelinya. 

Utang macet juga terjadi ketika situasi Anda tidak sehat secara finansial. Meskipun niat Anda mungkin positif, jika rasio hutang terhadap pendapatan dalam keadaan buruk, hanya memperburuk keadaan dengan menambah utang.

Rasio utang terhadap pendapatan adalah alat yang menunjukkan salah satu bagian dari kesehatan keuangan.

Jika Anda menemukan bahwa situasi tidak baik, pertimbangkan dengan serius untuk melibatkan perencana keuangan berlisensi untuk menyelesaikan utang Anda yang ada terlebih dahulu.

Bendera merah utang buruk lainnya yang harus dihindari adalah ketika persyaratannya tidak baik. Misalnya, tingkat suku bunga tidak menarik, Anda tahu kemungkinan besar tidak akan dapat melunasi dalam jangka waktu yang ditentukan, bunga majemuk untuk keterlambatan / tidak ada pembayaran sangat mengejutkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini