Sukses

Apa Untungnya Pakai Gas Bumi?

Peningkatan jaringan gas bumi di Indonesia terus ditingkatkan.

Liputan6.com, Jakarta Peningkatan jaringan gas bumi di Indonesia terus ditingkatkan. Hal ini dikarenakan penggunaan gas bumi diklaim lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan LPG.

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, energi yang digunakan untuk memasak di Indonesia saat ini seperti LPG, listrik dan gas bumi sebenarnya memiliki karakteristik masing-masing. Namun jika dibandingkan harga gas bumi masih jauh lebih murah.

"Kalau bicara itu menurut saya yang lebih murah saat ini adalah gas bumi. Jauh jika dibandingkan LPG non subsidi. Kalau kompor listrik harus mengeluarkan biaya unutuk membeli peralatan masak yang sesuai karakter untuk kompor listrik," ucapnya kepada wartawan, Senin (17/5/2021).

Dari sisi keamanan, juga menurutnya gas bumi lebih baik. Dengan pemasangan yang menggunakan pipa kemungkinan terjadinya bocor sangat kecil.

"Tinggal pakai pipa disalurkan. Jadi jauh lebih aman dibandingkan LPG yang kemungkinan terjadi kebocoran. Kalau gas alam kalaupun ada kebocoran dia tidak terlalu menimbulkan ledakan karena tekanannya tidak besar," terangnya.

Sebelum gas didistribusikan ke pengguna akhir, gas bumi akan diberi pembau dengan aroma yang khas dengan menambahkan thiol agar dapat terdeteksi bila terjadi kebocoran gas.

Selain itu berat jenis gas bumi lebih ringan dari udara, sehingga cenderung ‘terbang’ ke atas bila terlepas ke udara terbuka. Bila terjadi kebocoran, gas bumi tidak mengendap di bagian bawah ruangan tertutup. Tentu jika gas mengendap di bagian bawah ruangan dapat membahayakan bila ada percikan api.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ramah Lingkungan

Gas bumi sebagai bahan bakar untuk rumah tangga disalurkan dengan tekanan sangat rendah yaitu dibawah 100 milibar (mbar). Gas bumi juga memiliki karakter yang ramah lingkungan dengan mengurangi emisi karbondioksida dari hasil pembakaran.

Namun gas bumi juga memiliki kelemahan. Di balik murahnya harga gas bumi, dibutuhkan pembangunan infrastruktur jaringan gas (jargas) yang tidak murah.

"Sebetulnya kalau bicara yang lebih murah ya gas bumi, tapi membangun infrastrukturnya kan mahal," kata Pengamat Energi Sofyano Zakaria.

Dengan biaya yang mahal, memang gas bumi agak sulit untuk penggunaan rumah tangga di desa yang jarak rumahnya cukup jauh. Namun sebaliknya, di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota besar lainnya seharusnya sudah memanfaatkan gas bumi.

"Di Jakarta misalnya di kampung-kampung padat penduduk seharusnya nggak masalah dan bisa dibangun pipanya. Jadi masalah dari gas bumi hanya infrastrukturnya saja," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.