Sukses

Top 3: Formasi Umum dan Khusus pada Seleksi CPNS 2021

Liputan6.com, Jakarta - Pendaftaran seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) rencananya akan segera dibuka pada akhir Mei 2021. Sejumlah formasi ditawarkan pada perekrutan kali ini, baik untuk kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah (pemda).

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, calon pendaftar CPNS untuk formasi umum secara usia dibatasi paling rendah 18 tahun hingga 35 tahun.

Namun, ada sejumlah formasi yang dapat dilamar dengan batas usia paling tinggi 40 tahun. Seperti dokter dan dokter gigi, dokter pendidik klinis, dosen, peneliti, dan perekayasa.

Perekrutan CPNS 2021 juga menyediakan tiga jenis formasi khusus, yakni putra/putri lulusan terbaik (cumlaude), disabilitas, hingga diaspora.

Artikel tentang CPNS ini menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis. Simak rangkuman 3 berita paling dicari, Kamis (13/5/2021):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. CPNS 2021 Buka Pendaftaran Formasi Umum dan Khusus, Simak Syaratnya

Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dijadwalkan akan segera dibuka pada akhir Mei 2021. Sejumlah formasi umum dan khusus dipersiapkan untuk bisa mengisi total sekitar 1,2 juta kursi yang tersedia.

Mengutip data milik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rabu (12/5/2021), sama seperti tahun-tahun sebelumnya, calon pendaftar CPNS untuk formasi umum secara usia dibatasi paling rendah 18 tahun hingga 35 tahun.

Namun, ada sejumlah formasi yang dapat dilamar dengan batas usia paling tinggi 40 tahun. Seperti dokter dan dokter gigi, dokter pendidik klinis, dosen, peneliti, dan perekayasa.

Baca artikel lengkapnya di sini

3 dari 4 halaman

2. Karyawan Outsourcing Meninggal Dunia Usai Divaksin, Pegadaian Buka Suara

Karyawan outsourcing PT Pegadaian (Persero), Trio Fauqi Virdaus meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin AstraZeneca. Trio menerima suntikan dosis keduanya pada 5 Mei 2021 di Gelora Bung Karno (GBK).

Sampai saat ini, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) belum bisa memastikan apakah ada keterkaitan antara meninggalnya pria 22 tahun itu dengan vaksin AstraZeneca. Komnas KIPI merekomendasikan jenazah Trio diautopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya.

Mengenai hal tersebut, Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero), R. Swasono Amoeng Widodo menyampaikan duka citanya kepada keluarga Trio. Untuk saat ini, pihaknya masih menunggu hasil investigasi Komnas KIPI.

Baca artikel lengkapnya di sini

4 dari 4 halaman

3. Protes Penonaktifan 74 Pegawai KPK, Faisal Basri Ajak Boikot Bank BUMN

Ekonom Senior Faisal Basri tampak sangat kecewa terhadap keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menonaktifkan 74 pegawainya akibat tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Bahkan, sampai-sampai ia mengajak masyarakat untuk memboikot terhadap bank BUMN dan non-BUMN, salah satunya dengan cara melakukan rush money.

Ungkapan kekecewaannya terhadap KPK coba ia lontarkan melalui rangkaian cuitan di akun Twitter @FaisalBasri. Menurut dia, penonaktifan 74 pegawai KPK merupakan pertanda bahwa rezim ini secara moral sudah bangkrut, dan amanat reformasi sudah kandas.

"Hanya ada satu kata: LAWAN!!! Jika kita semua, rakyat biasa, diam saja, rezim ini akan kian semena-mena. Ayo kita mulai dari sekarang melawan korupsi, kolusi, dan nepotisme menggembosi para oligark," tulis Faisal Basri, seperti dikutip Rabu (12/5/2021).

Baca artikel lengkapnya di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini