Sukses

Rupiah Tertekan hingga 14.242 per Dolar AS di Akhir Pekan

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah pada perdagangan hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Rupiah berpeluang terus melemah karena dibayangi imbal hasil obligasi AS.

Mengutip Bloomberg, Jumat (25/2/2021), rupiah dibuka di level 14.105 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di angka 14.082 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah berada di 14.242 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.105 per dolar AS hingga 14.242 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 0,23 persen.

Sedangkan Berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.229 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.104 per dolar AS.

"Rupiah mungkin melemah terhadap dolar AS hari ini karena terus naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terutama tenor jangka panjang," ujar Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Jumat (26/2/2021).

Ia mengemukakan untuk tenor 10 tahun, yield (imbal hasil) menembus level 1,56 persen sehingga cenderung mendorong pelaku pasar untuk mengalihkan dananya ke AS.

"Naiknya yield obligasi pemerintah AS ini membuat dolar AS lebih menarik dibanding mata uang negara berkembang, seperti rupiah," katanya.

Ia menambahkan kenaikan yield obligasi AS untuk tenor jangka panjang itu didukung oleh outlook pemulihan ekonomi dan kenaikan inflasi di AS.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Rupiah

Ia memproyeksikan bahwa pergerakan rupiah terhadap dolar AS pada akhir pekan ini (26/2) akan bergerak di kisaran Rp14.050-Rp14130 per dolar AS.

Kendati demikian, Ariston menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah dapat tertahan lebih dalam seiring dengan kemajuan program vaksinasi global.

"Sentimen itu bisa membantu penguatan sentimen di aset berisiko," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.