Sukses

Berawal dari 3 Karyawan, William Lei Ding Kini Punya Harta Rp 533 Triliun

Pada Juni 1997, William Lei Ding mendirikan NetEase sebagai sebuah perusahaan software di Guangzhou dengan hanya tiga karyawan.

Liputan6.com, Jakarta - Daftar orang kaya di dunia berasal dari berbagai industri, termasuk gaming. Salah satunya adalah pendiri dan CEO perusahaan internet dan gaming, NetEase, William Lei Ding atau Ding Lei.

Berdasarkan data Forbes, Ding berada di posisi ke-11 orang terkaya di China pada 2020, dan di peringkat ke-51 dalam daftar orang terkaya di dunia pada tahun yang sama.

Ding merupakan pimpinan NetEase, yang merupakan salah satu bisnis gim mobile dan online terbesar di dunia. Mitra bisnis NetEase termasuk Mojang, anak usaha Microsoft dan Blizzard Entertainment.

Bisnis NetEase berkembang ke film, musik online, dan e-commerce. Berdasarkan data real time net worth Forbes per 26 Januari 2021, kekayaannya sebesar USD 37, 7 miliar atau berkisar Rp 533 triliun (kurs Rp 14. 139).

Dilansir dari South China Morning Post, Selasa (26/1/2021), Ding pernah menjadi orang terkaya di China serta miliarder pertama di industri gaming dan internet negara tersebut pada 2003. Ketika itu kekayaannya hanya USD 2,95 miliar.

Ding tidak memulai pekerjaan pertamanya di industri gaming. Pria berusia 49 tahun ini merupakan lulusan teknologi komunikasi dari University of Electronic Science and Technology of China. Setelah bekerja sebagai engineer di sebuah departemen di Ningbo, China, Ding pindah ke Guangzhou untuk bekerja di perusahaan software analisis asal Amerika Serikat (AS), Sybase.

Pada Juni 1997, Ding mendirikan NetEase sebagai sebuah perusahaan software di Guangzhou dengan hanya tiga karyawan.

NetEase berhasil mengumpulkan USD 70 juta di bursa Nasdaq pada 1999/2000. Namun, perusahaan pada 2001 diketahui terlibat dalam beberapa creative accounting (memanipulasi laporan keuangan), yang mengakibatkan saham ditangguhkan selama empat bulan. Perusahaan menghadapi kesulitan meyakinkan investor baru untuk bergabung setelah itu.

Selama periode tersebut, Ding muncul dengan ide gim. Meskipun dihadapkan dengan ketidakpuasan dewan direksi dan hanya memiliki tujuan sederhana, ia ternyata saat itu sedang bersiap menyambut keuntungan besar.

Hanya dua bulan setelah itu, bisnis gaming berhasil membuat Ding menjadi orang terkaya di Negeri Tirai Bambu.

Gim populer NetEase, seri Fantasy Westward Journey yang terinspirasi dari novel abad ke-16, Journey to the West, memiliki 310 juta pengguna terdaftar pada 2015. Itu juga merupakan tahun ketika versi mobile gim tersebut dirilis.

"Kita perlu menghabiskan lebih banyak waktu untuk memikirkan pendapatan besar dari gim mobile," kata Ding kepada Forbes pada 2012.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Memanfaatkan Peluang

NetEase juga bermitra dengan Blizzard Entertainment untuk membawa judul-judul populer seperti World of Warcraft dan StarCraft kepada pemain China.

Sadar dengan statusnya di komunitas gaming, NetEase merilis bisnis komik pada 2015. NetEase pada 2018 menjual bisnis komiknya kepada Bilibili.

NetEase juga menandatangani kesepakatan dengan Marvel Comics pada 2017. Perusahaan mempublikasikan berbagai judul Marvel termasuk Captain America dan Iron Man di China.

Ding pada 2010 menggunakan anggaran sebesar USD 1,6 juta untuk menerjemahkan 8.000 jam kelas perguruan tinggi AS ke dalam bahasa Mandarin. Ia terinspirasi melakukannya setelah seorang karyawan meminta dana untuk menerjemahkan video pendidikan ke dalam bahasa Mandarin.

"Saya sangat bangga dengan proyek ini. Kami tidak mendapatkan pendapatan dari iklan, tapi banyak orang China dapat menonton berbagai kelas kapan pun mereka ingin," ungkapnya kepada Forbes pada 2012.

Ia juga pernah menyinggung soal cara tepat memanfaatkan peluang yang ada. "Orang pintar mengambil peluang dan tidak pernah membiarkannya tergelincir di antara jari mereka. Dan mereka yang menganggap dirinya lemah selalu menunggu peluang," jelasnya.

Ding dalam sebuah wawancara dengan South China Morning Post pada 1999, mengatakan bahwa ia ingin mengembangkan industri internet di China.

"Apakah saya akan kaya seperti Jerry Yang (pendiri Yahoo), itu tidak penting bagi saya. Yang penting bagi saya adalah memimpin pengembangan industri internet China, menjadi pemain utama dunia internet di China," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.