Sukses

Kementerian PUPR Target Habiskan 20 Persen Anggaran di Kuartal I 2021

Kementerian PUPR telah melakukan lelang dini infrastruktur tahun anggaran (TA) 2021 sebanyak 4.694 paket dari total 5.426 paket senilai Rp 58,1 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperoleh anggaran Rp 149,8 triliun pada 2021. Pagu tersebut ditujukan untuk melanjutkan program pembangunan infrastruktur.

Sarana infrastruktur dimaksud seperti di bidang sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman dan perumahan, sekaligus dalam rangka meningkatkan daya saing dan jadi stimulus bagi sektor riil untuk tetap bertahan pada masa pandemi Covid-19.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berpesan, penyerapan keuangan pada instansi yang dibawahinya harus dipercepat untuk bantu pemulihan ekonomi nasional dan dan memperbaiki pola belanja di kementerian.

"Kami targetkan pada akhir triwulan I akan terserap sebesar 20 persen atau Rp 29,9 triliun dari pembayaran uang muka dan progres multiyears contract (MYC) ongoing. Percepatan realisasi pembangunan infrastruktur juga kami lakukan melalui lelang dini mulai Oktober 2020," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Jumat (22/1/2021).

Sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kementerian PUPR telah melakukan lelang dini tahun anggaran (TA) 2021 sebanyak 4.694 paket dari total 5.426 paket senilai Rp 58,1 triliun.

"Pada 15 Januari 2021 kami telah melaksanakan penandatanganan kontrak paket lelang dini TA 2021 seluruh Indonesia yang disaksikan langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Hingga 15 Januari 2021 telah ditandatangani sebanyak 1.191 paket (22 persen) senilai Rp 14,6 triliun (25 persen)," terang Menteri Basuki.

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pagu Anggaran Lain

Secara keseluruhan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional, pagu Kementerian PUPR TA 2021 dimanfaatkan untuk pembangunan bidang sumber daya air senilai Rp 58,5 triliun.

Anggaran ini di antaranya digunakan untuk pembangunan 48 bendungan (5 baru dan 43 ongoing), 42 embung, 25 ribu ha pembangunan daerah irigasi, dan 250 ribu ha rehabilitasi jaringan irigasi.

Di bidang konektivitas di antaranya pembangunan 410 km jalan tol dan 831 km jalan nasional senilai Rp 53,9 triliun.

Di bidang permukiman dengan pengembangan 3 kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu, dan pengelolaan air limbah untuk 131.342 KK senilai Rp 26,5 triliun.

Di bidang perumahan di antaranya pembangunan 9.705 unit rumah susun dan 114.900 unit rumah swadaya senilai Rp 8 triliun.

Menteri Basuki juga menyampaikan laporan realisasi TA 2020 yang lebih tinggi dibandingkan TA 2019. Realisasi keuangan TA 2020 sebesar 93,87 persen lebih tinggi dibanding TA 2019, yakni 83,05 persen.

"Sementara realisasi fisik tahun anggaran 2020 sebesar 94,96 persen, lebih tinggi dibanding tahun anggaran 2019 yaitu 87,54 persen," tukas Menteri Basuki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.