Sukses

Awal 2021, Investor Asing Borong Saham Kapitalisasi Besar

Investor asing masih catatkan aksi beli pada minggu kedua Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Investor asing mencatatkan aksi beli sekitar Rp 7,07 triliun selama 11-15 Januari 2021. Tercatat aksi beli investor asing masih besar di sektor saham bank.

Mengutip data RTI, aksi beli investor asing di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencapai Rp 2,4 triliun selama sepekan. Pada periode 11-15 Januari 2021, saham BBRI naik 4,3 persen ke posisi Rp 4.580 per saham. Nilai transaksi Rp 5,9 triliun.

Lalu aksi beli investor asing lainnya di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebanyak Rp 640,3 miliar. Nilai transaksi selama sepekan mencapai Rp 4 triliun. Saham BBCA melemah 1,35 persen.

Sementara itu, aksi beli investor asing di PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebanyak Rp 354,2 miliar selama sepekan. Total transaksi Rp 3,6 triliun. Saham TLKM susut 2,52 persen ke posisi Rp 3.480 per saham.

Presiden Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengaku bila saham big cap atau kapitalisasi besar masih sangat menarik karena pemulihan ekonomi belum secara penuh.

"Dari dulu yang paling menarik itu saham-saham yang marketnya besar. Saham big cap itu saham yang fundamentalnya kuat, bagus, terus kapitalisasinya juga besar," katanya saat dihubungi Liputan6.com seperti ditulis Sabtu, (16/1/2021).

William juga mengaku bila investor yang menginginkan investasi jangka panjang biasanya akan memilih saham big cap.

"Kalau turun, nanti juga naik karena secara perusahaan dia runningnya cukup baik, fundamentalnya kuat, jadi kita bisa belinya banyak," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Didukung Perbaikan Ekonomi

Selain itu, Pengamat Pasar Modal MNC Asset Manajemen Edwin Sebayang menegaskan Investor asing yang mulai melirik saham big cap di Indonesia, melihat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar dan cepat. Hal ini akan berdampak pada pendapatan dan laba bersih.

"Karena ada perbaikan ekonomi, ada perbaikan dari emiten, akan ada perbaikan dari sisi evaluasi dari saham tersebut," tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.