Sukses

Siapa Minat, Kemenkeu akan Buka Lowongan 159 Pejabat Lelang

Kemenkeu berencana akan merekrut 159 pejabat lelang kelas II milenial di 2021, sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja lelang swasta.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) (Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana akan merekrut 159 pejabat lelang kelas II milenial di tahun 2021, sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja lelang swasta di tahun ini.

“Rencana di tahun 2021, bagaimana cara meningkatkan kinerja lelang swasta kita akan membuka peluang untuk merekrut pejabat lelang kelas II, karena pejabat lelang kelas II yang ada saat ini kurang memadai jumlahnya seluruh Indonesia itu baru ada 150 pejabat lelang kelas II,” kata Direktur Lelang Joko Prihanto, dalam bincang bersama DJKN, Jumat (8/1/2021).

 Sedangkan kata Joko jumlah balai lelang di seluruh Indonesia ada 100 balai lelang, dan ada kurang lebih 48 cabang di seluruh Indonesia ini yang menjadi ujung tombak lelang swasta. Oleh karena itu di tahun 2021 pihaknya akan merekrut pejabat lelang kelas II kurang lebih 159 pejabat lelang.

“Nanti kita akan rekrut milenial-milenial yang kita harapkan dengan merekrut pejabat lelang kelas II yang nanti inovasinya lebih banyak lebih lincah dan lebih bisa berkontribusi meramaikan jual beli lelang swasta,” ujarnya.

Lantaran DJKN di tahun 2021 ini menargetkan transaksi lelang swasta bisa lebih dari Rp 14 triliun. Dari sebelumnya pada tahun 2021 capaian transaksi lelang swasta mencapai Rp 13,4 triliun. Adapun jenis objek lelang swasta tahun 2020 meliputi kendaraan roda 4 nilanya Rp 10.74 triliun.

Lalu kendaraan roda 2 capaian transaksinya sebesar Rp 2,55 triliun, inventaris dan peralatan rumah tangga Rp 13,73 miliar, tanah atau bangunan Rp 10,27 miliar, benda seni atau lukisan  Rp 7,19 miliar, serta lainnya Rp 49,73 miliar, sehingga totalnya mencapai Rp 13,4 triliun.

“Untuk tahun 2021 akan pastilah targetnya diatas Rp 13,4 triliun tadi kalau nggak salah kita sudah formulasikan diatas Rp 13 triliun atau diatas Rp 14 triliun kurang lebih lah,” katanya.

Menurutnya target yang hendak dicapai itu tidak bisa serta merta dapat diperoleh begitu saja, melainkan DJKN akan terus mendorong kinerja pejabat lelang kelas II dan balai lelang untuk melakukan inovasi.

“Kami dari direktorat jenderal kekayaan negara masalah regulasi kami permudahlah, misalkan izin lelang pejabat kelas II kita permudah, dan kita kerjasama dengan sekretaris jenderal kementerian keuangan untuk melakukan pembinaannya,” ujarnya.

Demikian pula DJKN juga akan mempermudah regulasi untuk balai lelang dan yang paling penting untuk menunjang kinerja pejabat lelang kelas II di tahun 2021, pihaknya akan menambah fitur dalam lelang.go.id.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Meski Lewat Virtual, Transaksi Lelang di 2020 Bisa Lampaui Target

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) mencatat kinerja lelang pada tahun 2020 cukup baik meskipun di tengah pandemi covid-19, yakni transaksi lelang periode Januari-Desember 2020 mencapai Rp 26,1 triliun.

“Untuk lelang di tahun 2020 terkait hasilnya agak surprise karena realisasi lelang itu cukup bagus diluar prediksi kami, sampai akhir tahun 2020 ini lelang bisa bertransaksi Rp 26,1 triliun dan ini luar biasa menurut saya,” kata Direktur Lelang, Joko Prihanto dalam Bincang DJKN secara virtual, Jumat (8/1/2021).

Joko mengatakan sebelumnya DJKN memprediksi transaksi lelang di masa pandemi covid-19 2020 sekitar Rp 25 triliun, namun ternyata prediksi tersebut meleset sedikit melainkan jumlahnya di atas Rp 25 triliun yakni capaiannya sebesar Rp 26,1 triliun.

“Bisa kami sampaikan bahwa untuk lelang di masa pandemi covid-19 ini, seperti dulu pernah kami sampaikan pada Juni 2020 realisasinya baru Rp 3 triliun waktu itu kan pandemi sedang pertama-pertamanya kena covid-19 memang lelang waktu itu betul-betul tidak ada aktivitas,” ujarnya.

Padahal kata Joko sebenarnya prinsip lelang itu berkumpul atau mengundang orang dikumpulkan sehingga terjadi jual beli dengan penawaran yang ada. Namun begitu pandemi covid-19, kegiatan berkumpul itu tidak boleh.

Oleh karena itu hingga Juni 2020 transaksi lelang baru mencapai Rp 3 triliun. Namun seiring berjalannya waktu dan adanya adaptasi kebiasaan baru, kegiatan lelang dilakukan secara virtual dan berjalan dengan baik.

Adapun Joko menjelaskan dari capaian lelang tahun 2020 yang mencapai Rp 26,1 triliun itu, terdapat peran dari lelang private selain lelang publik.

Karena lelang itu ada dua sisi, yakni lelang itu ada tujuan beli dan prakteknya dijembatani oleh pejabat lelang, dan peran lelang itu ada sisi publiknya dan privatenya, jelas Joko.

“Kami sampaikan lelang itu mencapai Rp 26,1 triliun, nah berapa sih peran kontribusi lelang dari sisi private? Dari 26,1 triliun itu kontribusi dari pejabat lelang kelas II itu sebesar Rp 13,4 triliun, nah Rp 13,4 triliun ini kalau kita lihat tren dari 2016-2020 luar biasa kegiatan pejabat lelang kelas II lelang swasta ini,” katanya.

Perlu diketahui bahwa di samping ada pejabat lelang swasta ada juga balai lelang sebagai jasa pra lelang, dan kontribusi jasa pra lelang itu di dalam lelang swasta juga  besar yakni Rp 11,4 triliun. Jadi transaksi di lelang dari swasta yang sebesar Rp 13,4 triliun kontribusi yang dilakukan balai lelang itu sebesar Rp 11,4 triliun.

“Ini sinergi yang luar biasa dari lelang swasta yang dikelola oleh pejabat lelang kelas II yang berkolaborasi dengan balai lelang. Itulah performance lelang di tahun 2020,” pungkasnya.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.