Sukses

Ekonom: Tugas Sandiaga Uno Bangkitkan Pariwisata yang Mati Suri sejak 2019

Sandiaga Uno harus benar-benar menyiapkan langkah strategis untuk kembali membangkitkan sektor pariwisata nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Ekonomi Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita, menilai Sandiaga Uno punya tugas berat dalam menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif baru.

Terlebih, Ronny mengatakan, Sandi diwarisi tanggung jawab untuk membangkitkan sektor pariwisata, yang dianggap telah mati suri sejak awal 2019.

"Tugas Sandiaga Uno tak mudah. Tak banyak tindakan dan kebijakan pariwisata kreatif yang bisa dilahirkan sejak awal 2019. Kementerian pariwisata seperti mati suri dan kehabisan akal," ujarnya dalam pesan tertulis, Jumat (25/12/2020).

Beban pekerjaan tersebut semakin bertambah sejak kedatangan wabah virus Corona. Menurut Ronny, pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak krisis pandemi Covid-19.

"Sejak awal tahun ini destinasi-destinasi harus ditutup. Hotel-hotel kehilangan okupansi, usaha perjalanan wisata terhenti, UMKM-UMKM yang bergantung pada geliat wisata meradang, dan banyak lagi," paparnya.

"Padahal pariwisata menjadi salah satu sektor yang diandalkan oleh Jokowi untuk memperbaiki raihan devisa nasional," tegas Ronny.

Oleh karenanya, Sandiaga Uno pun dinilai harus benar-benar menyiapkan langkah strategis untuk kembali membangkitkan sektor pariwisata nasional. Namun, Ronny menyatakan, kebijakan tersebut pun harus bisa berdamai dengan kondisi pandemi saat ini.

"Di sisi lain Sandiaga Uno harus menyiapkan bantalan agar aktifitas wisata yang menurun tidak pelan-pelan merontokan kapasitas usaha para pelaku ekonomi pariwisata, mulai dari pelaku usaha besar, sedang, dan kecil," imbuhnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ini Profil Lengkap Sandiaga Uno, Menparekraf Pengganti Wishnutama

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan reshuffle kabinet pada hari ini, Selasa (22/12/2020) dan salah satu yang masuk ke jajaran menteri adalah Sandiaga Salahuddin Uno.

Pria yang lebih dikenal dengan nama Sandiaga Uno ini dipilih Jokowi untuk menduduki jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf. Dia menggantikan posisi Wishnutama.

 

"Kemudian yang kedua saya ingin mengenalkan tapi kita semuanya saya kira sudah tahu yaitu bapak Sandiaga Salahuddin Uno," terang Jokowi saat mengumumkan reshuffle kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/12/2020).

"Beliau adalah dulu Wagub DKI Jakarta, Ketua HIPMI, dan saat ini beliau akan kita berikan tanggung jawab untuk memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," jelas dia.

Sandiaga Uno memang bukan sosok baru di dunia politik. Ia pernah menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Gubernur Anies Baswedan sebelum akhirnya mengundurkan diri.

Pada 2019, Sandiaga Uno juga sempat mendampingi Prabowo Subianto maju di Pemilihan Presiden atau Pilpres.

Lantas, siapakah sebenarnya sosok Sandiaga Uno? Berikut profil singkatnya dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com:

Latar Belakang dan Pendidikan

Sandiaga Uno lahir di Rumbai, Pekanbaru, Riau pada 28 Juni 1969. Pria berusia 51 tahun ini merupakan putra dari pasangan Razif Halik Uno dan Mein R Uno.

Razif Halik Uno adalah seorang karyawan di perusahaan Caltex di Riau dan Mein R Uno merupakan pakar pendidikan kepribadian.

Sandiaga Uno pindah ke Jakarta pada 1970 dan menempuh pendidikan Sekolah Dasar atau SD di PKSD Bulungan, Jakarta Selatan.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan di SMP 12 Wijaya, Jakarta Selatan dan SMA Pangudi Luhur Jakarta.

Lulus SMA, Sandiaga pun melanjutkan pendidikan Sarjana di Wichita State University, Kansas, Amerika Serikat (AS).

Dia lulus pada 1990 dan berhasil meraih gelar cumlaude dengan gelar Bachelor of Business Administration.

Setelah lulus, Sandiaga sempat bekerja di Summa Group dan setahun kemudian meraih beasiswa di George Washington University, Amerika Serikat.

Dia juga berhasil meraih predikat cumlaude saat lulus pada 1992 dengan gelar Master of Business Administration.

Karier

Usai lulus S2 di George Washington University, Amerika Serikat, Sandiaga Uno sempat berkarier di Singapura.

Kala itu ia bekerja di perusahaan Sea Power Asia Investment Limited, Singapura pada periode Juli 1993 sampai April 1994.

Kemudian Sandiaga bekerja di MP Holding Limited Group, Singapura pada periode Mei 1994 sampai Agustus 1995.

Dia lalu pindah ke Canada, Amerika Utara menjabat sebagai Executive Vice President di NTI Resources Limited, Calgary sejak September 1995.

Namun pada 1997, perusahaan tempat Sandiaga bekerja bangkrut akibat krisis moneter. Ia pun kembali pulang ke Indonesia.

Mencoba melamar pekerjaan ke sana kemari, Sandiaga banyak ditolak oleh berbagai perusahaan. Meski begitu, ia tidak pernah patah arah.

Sandiaga pun mencoba peruntungan dengan banting setir menjadi pengusaha. Dia mendirikan perusahaan konsultan keuangan bernama PT Recapital Advisors pada 1997. Perusahaan tersebut didirikannya bekerjasama dengan teman SMA Sandiaga, Rosan Perkasa Roeslani.

Tidak berpuas diri, pada 1998 Sandiaga bersama Edwin Soeryadjaya mendirikan perusahaan bernama Saratoga Capital. Perusahaan ini bergerak dalam bidang infrastruktur dan sumber daya alam.

Jabatan CEO di perusahaan tersebut disandangnya disamping menjadi pimpinan di beberapa perusahaan lain, termasuk perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia yaitu PT Adaro.

Karena ketertarikan dan performanya yang baik di dunia bisnis, Sandiaga sempat ditunjuk menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang beranggotakan bahkan lebih dari 30ribu pengusaha untuk periode 2005-2008.

Selain itu, Sandiaga juga aktif di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), sehingga sempat menduduki jabatan wakil ketua umum bidang usaha mikro kecil menengah dan koperasi atau UMKM.

Di luar kegiatan bisnisnya, dia juga mengatur jadwal lain untuk sekedar berolahraga bersama keluarga kecilnya.

Hobinya bermain basket membawa Sandiaga menjadi Manajer Timnas Bola Basket Putri Indonesia di ajang SEA Games 2005 di Filipina.

Pada bulan Mei 2011, Sandiaga memutuskan membeli 51 persen saham Mandala Airlines. Kemudian pada 16 April 2015, dia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai salah satu direktur PT Adaro Energy Tbk.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Saratoga Investama Sedaya Tbk yang digelar 10 Juni 2015, Sandiaga resmi mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Kemudian pada 2016, nama Sandiaga masuk dalam daftar Panama Papers sebagai Direktur dan pemegang saham dari Goldwater Company Limited, Attica Finance Ltd, Pinfefields Holdings Limited, Velodrome Worldwide, dan Sun Global Energy Inc.

Lalu Finewest Capital Ventures Ltd, Alberta Capital Partners Ltd, Mac-Pacific Capital Inc, Netpoint Investments Ltd, serta Fleur Enterprises Ltd. Dan pada 2016 ini pula, Sandiaga mengikuti program Tax Amnesty.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.