Sukses

Menko Luhut: Kolaborasi Pelabuhan Patimban-Tanjung Priok Pangkas Biaya Logistik

Tujuan utama pembangunan Pelabuhan Patimban adalah mengurangi traffic eksisting di Pelabuhan Tanjung Priok.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah berkomitmen untuk mensinergikan Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kolaborasi ini dimaksudkan untuk memangkas biaya logistik di kawasan industri di utara Jawa Barat.

Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Luhur menyebutkan, pemerintah target menurunkan biaya logistik sampai 80 persen terhadap PDB, dan target biaya logistic performance index sebesar 3,5 persen.

Guna mencapai cita-cita tersebut, Luhut mengatakan, pemerintah dan pelaku usaha harus betul-betul berpacu dengan efisiensi.

"Efisiensi ini musti jadi kata kunci kita bekerja. Dalam rangka menghadapi Asean Connectivity 2025, diharapkan Pelabuhan Patimban dapat berkolaborasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok," kata Luhut dalam sesi webinar bersama Liputan6.com, Jumat (27/11/2020).

Menurut dia, aksesibilitas kawasan industri di utara Jawa Barat saat ini masih bergantung pada Pelabuhan Tanjung Priok. Letaknya yang tak berdekatan kerap memakan ongkos logistik yang besar, sebab waktu tempuh antara keduanya bisa mencapai 4-5 jam.

"Adapun ketika Pelabuhan Patimban dengan konektivitas melalui jalan tol, diharapkan bisa memangkas jarak tempuh hingga 1 jam saja, sehingga cost of transportasinya juga akan lebih murah," ujar Luhut.

Luhut mengungkapkan, tujuan utama pembangunan Pelabuhan Patimban adalah mengurangi traffic eksisting di Pelabuhan Tanjung Priok, yang mengakomodir 50 persen lebih dari lalu lintas container di Indonesia.

Di samping itu, Pelabuhan Patimban yang terkoneksi dengan jalan tol dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri sepanjang koridor utara Jawa Barat, dengan proses distribusi yang lebih tinggi dan efisien.

"Pada akhirnya Pelabuhan Patimban dapat mendorong penurunan biaya logistik, khususnya di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Jawa Tengah," tutur Luhut.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menhub Pastikan Pembangunan Pelabuhan Patimban Ciptakan 200 Ribu Lapangan Kerja Baru

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membeberkan pentingnya pembangunan Pelabuhan Patimban untuk mendukung ketersediaan lapangan kerja di Jawa Barat, terutama di Subang. Dirinya optimistis, pembangunan pelabuhan ini akan menyerap setidaknya 200 ribu lapangan kerja baru.

"Kami optimistis, Patimban ini bisa memberikan efek yang luar biasa bahkan kita harap paling tidak 200 ribu lapangan kerja baru akan tercipta," ujar Menhub Budi dalam Webinar Kemenhub 3: Pelabuhan Patimban dan Kinerja Logistik Nasional, Jumat (27/11/2020).

Menhub Budi melanjutkan, dalam membangun Pelabuhan Patimban, pihaknya tidak hanya fokus terhadap pengembangan pelabuhannya saja, namun terhadap multiplier effect yang dihasilkan untuk mendorong ekonomi di wilayah sekitar pelabuhan.

Kementerian Perhubungan sendiri bekerja sama dengan beragam stakeholder telah memberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) kewirausahaan, pemberdayaan masyarakat hingga membentuk koperasi, melibatkan masyarakat sekitar.

"Bahkan untuk ibu-ibuk, kita ajarkan pelatihan kerajinan, itu diberikan kepada wanita-wanita di sekitar Patimban. Kita harap bisa buat kompetisi jadi desa-desa itu bisa buat apa, sehingga ini jadi bola salju yang membuat Patimban jadi kekuatan ekonomi," jelas Menhub Budi.

Menhub Budi Karya menegaskan, meskipun pembangunan Pelabuhan Patimban bertujuan meningkatkan roda ekonomi, namun pemberdayaan masyarakat juga harus tetap berjalan.

"Masyarakat harus diberdayakan. Mereka harus pandai, terampil untuk melakukan kegiatan-kegiatan keekonomian," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.