Sukses

Sektor Aneka Industri Anjlok, IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan di Jumat akhir pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan di Jumat akhir pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan Jumat (13/11/2020), IHSG melemah 9,5 poin atau 0,17 persen ke level 5.449,10. Pada awal perdagangan, IHSG masih melanjutkan pergerakan di zona merah namun mendekati zona hijau dengan turun 4 poin atau 0,07 persen ke 5.454,56.

Sementara indeks saham LQ45 juga turun 0,36 persen ke posisi 863,56. Seluruh indeks acuan berada di zona merah.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.457,17. Sedangkan terendah 5.440,84.

Sebanyak 91 saham menguat namun tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 130 saham melemah dan 143 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 34.974 kali dengan volume perdagangan 644,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 462,7 triliun.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 24,18 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.150 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sektor yang menguat yaitu perkebunan yang naik 0,73 persen, sektor keuangan yang naik 0,50 persen, dan sektor pertambangan menguat 0,007 persen.

Sedangkan sektor yang melemah dipimpin oleh sektor aneka industri yang anjlok 1,55 persen. Kemudian sektor infrastruktur turun 0,88 persen dan sektor industri dasar turun 0,70 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain YULE naik 23,70 persen ke Rp 334 per lembar saham. Kemudian PNBS naik 16,67 persen ke Rp 77 per saham dan CITA naik 9,29 persen ke Rp 2470 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG ke zona merah antara lain GLVA turun 6,99 persen ke Rp 346 per lembar saham, HITS yang turun 6,67 persen ke Rp 476 per lembar saham dan PGLI turun 6,54 persen ke Rp 200 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan Kemarin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis ini. Sebanyak 149 saham perkasa namun tak mampu membawa IHSG di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (11/11/2020), IHSG ditutup anjlok 50,91 poin atau 0,92 persen ke posisi 5.458,60. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 1,52 persen ke posisi 866,68.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.500,41 dan terendah 5.449,79.

Pada sesi penutupan pedagangan, 149 saham perkasa namun tak mampu membawa IHSG di zona hijau. Sedangkan 296 saham tertekan dan 170 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham sangat ramai. Total frekuensi perdagangan saham 864.641 kali dengan volume perdagangan 18,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,3 triliun.

Investor asing beli saham Rp 371,04 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.155.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya tiga sektor yang melemah yaitu perkebunan yang turun 1,91 persen, sektor barang konsumsi turun 0,46 persen dan sektor manufaktur turun 0,23 persen.

Sementara sektor saham yang melemah yaitu keuangan yang turun 2,13 persen, sektor konstruksi melemah 1,57 persen, dan sektor infrastruktur turun 0,84 persen.

Saham yang menguat namun gagal membawa IHSG ke zona hijau antara lain PCAR yang naik 23,81 persen ke Rp 650 per lembar saham. Kemudian LION yang naik 20 persen ke Rp 300 per lembar saham dan SAFE yang yang naik 19,79 persen ke Rp 230 per lembar saham.

Saham yang melemah antara lain PLAN yang melemah 9,68 persen ke Rp 140 per lembar saham. Kemudian DNAR turun 7 persen ke Rp 186 per lembar saham dan RONY turun 6,99 persen ke Rp 346 per lembar saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.