Sukses

Harga Emas di Pegadaian Turun Usai Libur Panjang, Cek Daftar Lengkapnya

Berikut daftar lengkap harga emas di PT Pegadaian (Persero) pada Senin 2 November 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Selain menawarkan jasa gadai, PT Pegadaian (Persero) juga menawarkan jasa penjualan emas. Pada awal pekan ini, harga emas yang dijual di Pegadaian lebih murah dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Terdapat beberapa jenis emas yang dijual oleh Badan Usaha Milik Negara tersebut. Tercatat, emas Antam, emas Retro, emas Batik dan Emas UBS. Untuk penjualannya Pegadaian hanya menyediakan di outlet.

Berikut ini adalah daftar lengkap harga emas PT Pegadaian (Persero) pada Senin 2 November 2020:

Harga Emas Antam

- 2,0 gram: Rp 1.972.000

- 3,0 gram: Rp 2.914.000

- 5,0 gram: Rp 4.869.000

- 10,0 gram: Rp 9.687.000

- 25,0 gram: Rp 24.023.000

- 50,0 gram: Rp 48.154.000

- 100,0 gram: Rp 96.394.000

- 250,0 gram: Rp 237.794.000

- 500,0 gram: Rp 480.029.000

- 1.000,0 gram: Rp 945.986.000

 

Harga Emas Antam Retro

- 0,5 gram: Rp 470.000

- 1,0 gram: Rp 940.000

- 2,0 gram: Rp 1.879.000

- 3,0 gram: Rp 2.819.000

- 5,0 gram: Rp 4.697.000

- 10,0 gram: Rp 9.394.000

- 25,0 gram: Rp 23.485.000

- 50,0 gram: Rp 46.969.000

- 100,0 gram: Rp 93.938.000

 

Harga Emas Antam Batik

- 0,5 gram: Rp 631.000

- 1,0 gram: Rp 1.169.000

 

Harga Emas UBS

- 0,5 gram: Rp 539.000

- 1,0 gram: Rp 984.000

- 2,0 gram: Rp 1.945.000

- 5,0 gram: Rp 4.786.000

- 10,0 gram: Rp 9.572.000

- 25,0 gram: Rp 23.602.000

- 50,0 gram: Rp 47.180.000

- 100,0 gram: Rp 94.293.000

- 250,0 gram: Rp 235.686.000

- 500,0 gram: Rp 471.278.000

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sederet Peristiwa Penting Pengaruhi Harga Emas Pekan Ini, Apa Saja?

Pada awal November 2020 ini tampaknya akan terjadi banyak hal yang dapat mempengaruhi harga emas. Selain pemilu AS, juga ada pengumuman suku bunga bunga Federal Reserve dan beberapa hal lainnya. Termasuk angka ketenagakerjaan AS dari Oktober.

Keadaan tersebut diperkirakan juga akan mempengaruhi harga emas. Saat ini, harga emas terpantau sangat fluktuatif selama minggu terakhir bulan Oktober.

Harga emas menutup perdagangan bulan Oktober dengan kehilangan level kunci USD 1.900 per ons. Ini karena harga emas menyentuk level terendah satu bulan di USD 1.859 pada perdagangan hari Kamis.

Dilansir dari laman Kitco, Senin (2/11/2020), harga emas berjangka Comex Desember diperdagangkan pada USD 1,880.20 per ons, naik 0,65 persen pada Jumat (30/10).

Direktur perdagangan global Kitco Metals Peter Hug mengatakan, baik gelombang biru atau gelombang merah di pemungutan suara, akan memiliki efek positif pada harga emas. Menurutnya, pasar telah menerima informasi beragam terkait kemampuan Joe Biden versus Donald Trump untuk memenangkan pemilihan.

"Akan ada volatilitas yang terjadi pada Senin, Selasa malam. Hari-hari perdagangan riil adalah Rabu, Kamis, dan Jumat. Tidak peduli siapa yang menang, akan ada paket stimulus signifikan yang dimasukkan ke pasar, yang akan menjadi sangat bullish pada logam,” kata Hug.

Hug menambahkan, ketidakpastian terbear adalah ketika hasil pemilu tak kunjung diumumkan. "Jika ada pemenang yang jelas, saham akan naik, dan harga emas akan naik baik sepanjang Selasa malam atau dengan perdagangan semalam di Eropa," kata Hug.

"Jika kita memiliki gelombang biru, kita meminjam dan membelanjakan lebih banyak dan harga emas naik. Jika kita memiliki gelombang merah, kita menghabiskan sedikit lebih sedikit, tetapi itu masih bagus untuk emas,” kata Malek.

Sementara, jika belum ada pemenang yang jelas, Hug menyebutkan pasar saham akan berada di bawah tekanan. Dimana orang-orang akan beralih ke uang tunai, dan itu bisa menjadi negatif untuk harga emas.

Kepala strategi global TD Securities, Bart Melek melihat ada konsensus di pasar bahwa siapapun yang menang, AS akan mendapatkan stimulus fiskal, dan akan terus memiliki suku bunga rendah. Senada dengan Hug, Malek juga mengatakan skenario terburuk untuk harga emas adalah ketika belum jelas siap apemenangnya. Menurutynya, hal ini akan menciptakan ketakutan dan penundaan paket stimulus fiskal.

“Setelah kita mendapatkan hasil yang jelas, kita mendapatkan stimulus. Mungkin tidak sebesar jika kita mendapatkan pemerintahan yang terpecah, tapi kita akan mendapatkan sesuatu. Dan sekarang, pasar telah dijual karena kita tidak mendapat apa-apa,” kata Melek.

Presiden Phoenix Futures and Options LLC, Kevin Grady menuturkan, jika USD 1.925 dapat ditembus ke atas, harga emas bisa mencapai USD 1.970. Bahkan menurutnya, harga emas masih mungkin untuk berada di level USD 2.000 per ons minggu depan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.