Sukses

Sri Mulyani Ungkap Tantangan Teknologi Selama Pandemi

Sri Mulyani menyadari masih terdapat tantangan yang harus diselesaikan pemerintah agar teknologi digital bisa dimanfaatkan oleh semua orang.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyadari masih terdapat tantangan yang harus diselesaikan pemerintah agar teknologi digital bisa dimanfaatkan oleh semua orang. Sebab, tidak semua pekerjaan bisa digantikan dengan memanfaatkan teknologi digital.

Bahkan menurut penelitian dari CSIS, hanya satu dari lima pekerjaan yang bisa beralih menggunakan teknologi sementara sisanya tidak bisa.

"Jadi, sementara mendukung digitalisasi, kita perlu mempertimbangkan mereka untuk pekerjaan yang tidak dapat mengubah perubahan ke berbasis teknologi dan menyediakan platform pada mekanisme untuk mengimbangi transformasi," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar Southeast Asia Development Syimposium (SEADS), Rabu (21/10).

Dia menambahkan, dengan negara yang cukup luas seperti Indonesia, akses internet yang beragam menjadi tantangan tersendiri. Menurut dia, akses internet hingga kenyamanan bagi beberapa orang atau wilayah telah membatasi manfaat dan kegunaan aplikasi untuk layanan publik.

"Misalnya saat pembelajaran online dilakukan untuk memenuhi kebutuhan siswa selama masa pembatasan sosial, tidak semua siswa memiliki akses ke internet atau perangkat seluler. Beberapa bahkan buta huruf secara digital, sehingga rentan kehilangan pendidikan selama pandemi," jelas Sri Mulyani.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Transformsi Digital

Atas kondisi tersebut, pemerintah ingin momentum pandemi covid-19 dimanfaatkan untuk mempercepat transformasi digital. Bahkan, pemerintah telah menginvestasikan dana cukup besar untuk bisa memanfaatkan teknologi digital di masa depan.

"Kami mempersempit kesenjangan digital, dengan memberikan banyak akses internet melalui dukungan pemerintah. Kami memberikan subsidi listrik untuk 40 persen masyarakat termiskin, tersedianya internet gratis untuk siswa dan pengajar. Ini semua upaya untuk menyediakan fasilitas yang menjadi tulang punggung selama pandemi covid-19," ungkapnya.

Di sisi lain, pemerintah juga memberikan dukungan teknologi digital bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Apalagi selama ini para UMKM di daerah terpencil belum memiliki akses yang memadai untuk menjangkau teknologi digital.

"Kami juga menempatkan dukungan penting bagi UMKM dalam masa transisi dan mendorong transformasi digiltal untuk mereka memastikan kemampuannya dan mengadaptasi model bisnis baru," pungkas dia.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.