Sukses

Ekonomi Indonesia Mulai Bangkit di Kuartal III 2020

Aktivitas industri pengolahan bisa dilihat dari meningkatnya impor bahan baku dan barang modal pada September 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi Indonesia di kuartal III 2020 mlai menunjukan kebangkitan. Hal ini tercermin dari beberapa perbaikan pada kinerja dunia usaha termasuk juga dunia pasar modal.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, salah satu pendorong bangkitnya perekonomian dilihat dari kinerja industri pengolahan yang terus meningkat. Di mana sektor tersebut menjadi penyumbang kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Industri pengolahan yang merupakan kontributor terbesar PDB menunjukan perbaikan di kuartal III 2020, PMI dari BI kinerja dari industri pengolahan berada pada level 44,91 di kuartal III 2020 dan akan terus meningkat di kuartal keempat," ujar Airlangga dalam Opening Ceremony Capital Market Summit & Expo 2020, Senin (19/10/2020).

Mantan Menteri Perindustrian itu menuturkan, meningkatnya aktivitas industri pengolahan bisa dilihat dari meningkatnya impor bahan baku dan barang modal pada September 2020. Tak sampai di situ, neraca perdagantan juga mengalami surplus di kuartal III 2020. "Ini juga mendukung ketahanan di sektor eksternal," singkatnya.

Di sisi lain perbaikan ekonomi juga dilihat dari perbaikan kinerja di pasar keuangan. Di mana kinerja IHSG maupun nilai tukar Rupiah terus mengalami perbaikan dengan level masing-masing 5.105 dan Rp 14.690 pada 15 oktober 2020.

"Kinerja IHSG didorong oleh peningkatan indeks saham sektoral,sektor industri dasar mengalami pemulihan indek sejak penurunan di Maret," imbuhnya.

Selain itu, kondisi pasar modal yang membaik juga ditunjukan oleh menurunnya yield obligasi pemerintah untuk tenor 10 tahun ke level 6,74 persen per 15 Oktober 2020. "Kami optimis kinerja dunia usaha akan terus mengalami peningkatan sampai dengan kuartal IV 2020," pungkas Airlangga.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Meski Alami Kontraksi, Ekonomi Indonesia Dinilai Lebih Baik Dibanding Negara G20

Sebelumnya, Kontraksi ekonomi yang dialami Indonesia dinilai relatif terkelola dibandingkan dengan negara-negara sekawasan (ASEAN) dan sekelompok (G-20).

“Secara keseluruhan, tren perekonomian Indonesia di tengah pandemi sampai dengan semester 1 relatif terkelola. Baik dengan negara-negara kawasan ataupun dengan negara-negara kelompok,” ujar Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta dalam diskusi virtual, Kamis (15/10/2020).

Dalam paparannya, Arif menerangkan ekonomi Indonesia kuartal 2 berada pada posisi ketiga dengan kontraksi 5,3 persen yoy. Dibawah Tiongkok yang sudah mencatatkan pertumbuhan positif 3,2 persen yoy, dan Korea Selatan yang terkontraksi lebih dangkal dari Indonesia yakni 2,7 persen yoy.

“Tetapi sejak April, Mei terus sampai dengan September, perekonomian global secara perlahan menunjukkan tren yang membaik. Jadi kurva yang rendah itu sudah ditinggalkan. Sekarang kembali mengangkat untuk mengejar agar kemudian dapat semakin cepat semakin baik. Begitu juga dengan perekonomian nasional, juga menunjukkan tren yang membaik sampai dengan September 2020,” kata dia.

Arif mengatakan, sejumlah indikator telah menunjukkan indikasi-indikasi yang baik dan stabil. Seperti PMI yang mulai memasuki tahap ekspansi kembali, kemudian peningkatan konsumsi maupun neraca perdagangan yang bergerak dan mengarah kepada sisi yang positif. “Hasil dari BPS hari ini juga memberikan optimisme terhadap neraca perdagangan,” kata dia.

“Dalam hal lain, pemerintah juga terus bekerja untuk momentum agar perekonomian nasional itu stabil dan kesejahteraan rakyat terus membaik,” sambung dia memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.