Sukses

Mentan SYL Inginkan Replikasi Pola Integrated Farming di Karanganyar

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Integrated Farming di Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kali ini mengunjungi Integrated Farming di Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.

Kementerian Pertanian tengah mendorong pengembangan pertanian terpadu (integrated farming) guna mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan lumbung pangan. Pola ini merupakan pengelolaan pertanian terpadu, di mana dalam satu hamparan dibudidayakan banyak komoditas.

Dalam sambutannya Menteri Pertanian sangat mengapresiasi penerapan integrated farming yang sudah dilakukan di Kabupaten Karanganyar dengan beragam komoditas dibudidayakan secara terintegasi.

"Saya memulai karir dari bawah, jadi saya sangat tau apa yang bapak bapak rasakan. Kalau mau desa ini baik, perbaiki pertaniannya, kalau mau kecamatan sejahtera, pertaniannya harus maju. Kalau mau ekonomi sebuah daerah baik, pertanian nya tingkatkan,“ kata Syahrul.

Saat ini yang menyumbang untuk pertumbuhan ekonomi hanya pertanian. Pertumbuhan ekonomi yang di kontribusi adalah 16,4 persen. Bahkan dari ekspor Januari ke Juli 2020 sebesar Rp 250 trilyun. Tambah Agustus ekspor Rp 30 trilyun.

Selanjutnya Mentan menilai harus mulai mengkoorporasikan dan membenahi dari mulai hulu sampai hilir.

"Kita perbaiki bibitnya, pupuknya dipenuhi, obatnya disiapkan, yang harus pakai mesin kita siapkan mesinnya. Dan diujungnya tidak ada lagi petani yang menjual gabah, petani harus jual beras,“ jelasnya panjang lebar.

Budidaya yang dimiliki oleh Bapak Willy Suratman ini mempunyai lahan 1.000 meter ini mengintegrasi air buangan dari kolam ikan dimanfaatkan untuk pengairan kebun pisang. Pada awalnya pembuangan air kolam disalurkan untuk budidaya padi, namun karena luas lahan yang terbatas, maka berganti menjadi budidaya pisang dan ternyata dinilai lebih menguntungkan.

Adapun Willy juga mengembangkan magot sebagai pakan ikan berprotein tinggi. Campuran sisa pakan magot dari limbah pertanian dan cacahan pisang inilah yang sedang dikembangkan untuk budidaya jahe merah.

Sementara itu Bupati Karanganyar Juliyatmono menyambut baik upaya Kementerian Pertanian mengembangkan pola pertanian terintegrasi ini.

"Kami akan kembangkannpola-pola seperti ini di wilayah Karanganyar, memanfaatkan lahan pekarangan dan mulai mengenalkan produk hilirisasi supaya menambah nilai kemanfaatan produk," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mentan: Saatnya Jajaran Kementan Jadi Pahlawan Pangan bagi Rakyat

Menteri Pertanian (Mentan) SyahruI Yasin Limpo mengajak seluruh jajaran kerjanya untuk mengawal kebutuhan pangan rakyat selama beberapa tahun ke depan. Ia berharap sektor pertanian menjadi solusi pasti atas berbagai upaya pemerintah dalam memperbaiki ekonomi nasional.

"Karena itu harus ada cita-cita bersama. Dan inilah saatnya jajaran Kementerian Pertanian menjadi pahlawan makanan bagi rakyat," ujar Mentan dalam acara Rapat Koordinasi Penguatan Kostratani Mendukung Ketahanan Pangan Nasional yang digelar di Bogor Icon Hotel, Rabu (14/10/2020).

Mentan mengatakan, cita-cita yang dimaksud adalah meningkatkan semua produksi pertanian, supaya bangsa ini mampu berdaulat pangan secara utuh. Lebih dari itu, pertanian ke depan juga harus mampu menguatkan pengelolaan manajemen secara modern.

"Harus ada cita-cita untuk meningkatkan produktivitas dan memajukan manajemen secara baik. Dalam hal ini, sistem modernisasi harus digunakan secara tepat melalui AWR (Agriculture War Room) dan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani)," katanya.

Mentan berharap, mulai tahun depan, sistem manajemen pertanian sudah menggunakan teknologi modern yang berbasis artificial intelligence. Langkah ini penting dilakukan agar pemetaan wilayah bisa dilakukan dari satu tempat, bahkan hanya dengan mengandalkan satu tombol.

"Petunjuk saya adalah semua harus melakukan mapping pemetaan wilayah untuk menghadapi berbagai persoalan. Termasuk kondisi alam la nina yang akan kita hadapi dalam waktu dekat. Karena itu tahun depan penting bagi kita untuk menggunakan teknologi digital," karanya.

Mengenai hal ini, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan terima kasih atas kehadiran Mentan dalam Rapat Koordinasi penguatan Kostratani ketahanan pangan nasional.

Dedi berjanji, ke depan pihaknya akan memperkuat koordinasi hubungan kerja sekaligus meningkatkan komitmen para penanggung jawab dalam pendampingan kostratani.

"Yang terpenting kita akan memasyarakatkan implementasi kostratani dan menjalankan semua arahan pak Menteri," tutup dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini