Sukses

Ternyata Ada Satu Benua yang Belum Tersentuh Virus Covid-19, di Manakah Itu?

Liputan6.com, Jakarta Virus Covid-19 menerjang dunia selama kurang lebih 9 bulan. Banyak warga dunia di berbagai negara terpaksa harus terbatasi kegiatannya karena kebijakan lockdown.

Mulai dari penutupan tempat kerja, sekolah hingga pembatasan pertemuan antar kelompok orang demi mencegah penyebaran Covid-19.

Namun ternyata apakah Anda mengetahui bahwa ada satu wilayah atau benua yang belum tersentuh Virus Covid-19.  Benua dimaksud adalah Antartika, bagian terdingin dan paling terisolasi di dunia.

“Benar-benar hal berat secara mental untuk memikirkannya (Covid-19),” kata Karin Jansdotter, peneliti yang tinggal bersama 5 orang lainnya di sebuah stasiun penelitian di Antartika selama hampir setahun.

Dia mengaku sangat beruntung dan khawatir bila memikirkan banyak warga dunia terkena Covid-19. "Dari semua orang di planet ini, kami adalah orang-orang yang tidak mengalaminya," kata dia seperti melansir laman CNBC, Senin (28/9/2020).

Sekitar 1.020 orang hidup dalam kegelapan dan terisolasi di seluruh wilayah Antartika selama berbulan-bulan dalam kondisi musim dingin yang ekstrem.

Tetapi saat musim dingin hampir berakhir, para tim peneliti di seluruh Antartika sedang mempersiapkan rencana penelitian lanjutan di musim panas.

Mereka juga sedang memastikan bahwa rekan kerja yang akan masuk saat peralihan tidak membawa Virus Covid-19 ke benua tersebut.

Bahkan sebelum keadaan pandemi hanya sedikit orang yang diizinkan keluar dan masuk Antartika. Ini karena terkait kapasitas yang kurang memadai untuk menahan penyebaran penyakit tersebut karena letaknya yang terpencil dan fasilitas medis yang terbatas.

Alexandra Isern, Kepala Ilmuwan Antartika untuk program bersama AS dengan National Science Foundation mengatakan, “Ini merupakan prioritas tertinggi kami untuk memastikan Covid-19 tidak memasuki benua ini dan fasilitas medis tidak dirancang bila terjadi penyebaran yang cepat di sini,” jelas dia.

Mereka yang mulai masuk ke Antartika selama musim panas akan menjalani karantina selama dua minggu pada saat kedatangan. Mereka yang datang antara lain dari berbagai wilayah seperti Cape Town, Afrika Selatan dan Christchurch, Selandia Baru. Mereka juga akan menjalani serangkaian pengujian.

 

Tonton Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Batasi Orang Masuk

Selama musim dingin kondisi cuaca untuk perjalanan keluar masuk benua ini memang sangatlah sulit. Bahkan untuk mengeluarkan pesawat dari benua tersebut membutuhkan waktu beberapa minggu untuk membuka lapangan terbang.

“Jadi risikonya sangat rentan jika harus mengeluarkan kami dari sini,” kata Jansdotter yang tinggal di pangkalan penelitian Troll Norwegia di Queen Maud Land, Antartika.

Dewan Manajer Program antartika Nasional, yang terdiri dari 30 negara telah bekerja untuk mengurangi kemungkinan infeksi mencapai benua tersebut, termasuk memotong jumlah tim dan membatasi jumlah orang di stasiun.

Dahulu Antartika hanya dapat diakses oleh penjelajah dan peneliti. Tetapi industri pariwisata berkembang dengan pesat beberapa tahun terakhir karena kapal pesiar Arktik menjadi lebih popular sehingga dapat diakses oleh orang-orang di seluruh dunia.

Antartika berada di bawah tekanan aktivitas manusia yang meningkat, dampak perubahan iklim dan penangkapan ikan komersial.

 Reporter: Tasya Stevany

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.