Sukses

Top 3: Cerita Pilu Hadapi Pandemi Covid-19

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Senin 28 September 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Corona Covid-19 sangat berdampak ke ekonomi. Banyak orang penghasilannya harus berkurang karena berbagai kebijakan yang dikeluarkan untuk menahan penyebaran virus covid-19. Bahkan ada juga beberapa yang terpaksa kehilangan pekerjaannya alias kena PHK.

Salah satunya Mustabsyirotul Ummah atau yang akrab disapa Sita. Sejak pandemi, dia mengalami penurunan pendapatan hingga 50 persen.

Contoh lainnya adalah Juniardi Firdaus. Pria ini terpaksa merumahkan 3 karyawan toko sembako miliknya di kawasan Depok, Jawa Barat. Sejak virus Covid-19 menyebar di Indonesia pendapatan warungnya turun drastis.

Artikel mengenai berbagai penderitaan warga karena dampak dari pandemi Corona ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang kayak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Senin 28 September 2020:

1. Cerita Pilu Hadapi Pandemi, Pendapatan Berkurang hingga Terpaksa Pecat Pegawai

Pandemi Corona Covid-19 sangat berdampak ke ekonomi. Banyak masyarakat yang penghasilannya turun bahkan hilang karena berbagai kebijakan yang dikeluarkan untuk menahan penyebaran virus covid-19.

Seperti yang dialami oleh Juniardi Firdaus. Pria ini terpaksa merumahkan 3 karyawan toko sembako miliknya di kawasan Depok, Jawa Barat. Sejak virus Covid-19 menyebar di Indonesia pendapatan warungnya turun drastis.

Sebelum pandemi, dalam sehari Toko Awit Depok Timur ini bisa meraup omzet Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per hari. Kini, warungnya hanya beromzet Rp 500 ribu per hari.

Simak artikel selengkapnya di sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Hati-Hati, Penawaran Investasi Bodong Lewat Sosmed Melonjak di Tengah Pandemi

Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menyebutkan bahwa tingkat kecanduan internet masyarakat di Indonesia naik signifikan pada masa pandemi Covid-19. Kecanduan tersebut terutama dalam mengakses sisoal sosial media (sosmed). Kecanduan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk menawarkan investasi bodong.

Komisioner BPKN Firman Turmantara Endipradja mengatakan, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kepala Departemen Medik Kesehatan Jiwa RSCM FK Universitas Indonesia Kristina Siste Kurniasanti, ketergantungan internet pada orang dewasa meningkat selama pandemi Covid-19.

"Terdapat 4.734 partisipan orang dewasa. Berdasarkan survei, peningkatan kecanduan internet meningkat lima kali lipat pandemi, yakni menjadi 14,4 persen dari sebelumnya hanya 3 persen. Adapun, 96 persen mengakses smartphone, dan rata-rata durasi 10 jam per hari," ujar Firman.

Simak artikel selengkapnya di sini

 

3 dari 3 halaman

3. Hebat, Penjual Jamu Ini Mampu Raup Omzet hingga Rp 20 Juta per Bulan

Jamu merupakan minuman tradisional khas Indonesia. Di masa pandemi covid-19, produk jamu banyak dicari dan dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh.

Meskipun jamu dikenal sebagai minuman jadul, namun kini banyak produk jamu yang kekinian. Salah satunya produk jamu kekinian “Jamu Yu Pon” yang digeluti oleh Siti Anugraheni (27).

Mantan Guru ekskul asal Bekasi ini mengembangkan bisnisnya dengan memproduksi jamu botolan kemasan 350 dan 500 mililiter (ml). Produksi Jamu Yu Pon mengandalkan remah-rempah asli nusantara seperti kunyit, Temulawak, beras kencur, jahe dan sari asem.

Simak artikel selengkapnya di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.